Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Meski Ada Varian Baru Covid-19 & Kasus Meroket, Desa Wisata di Sragen Tetap Dibuka untuk Wisatawan

Selain itu, sejumlah destinasi wisata di Bumi Sukowati yang dikelola pihak swasta diizinkan beroperasi. 

Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Rahmat Jiwandono
ILUSTRASI : Mempelai pria berperan sebagai Wiro Sangir yang naik getek untuk bertemu Dewi Sangir saat pembukaan Pasar Budaya Sangiran di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jumat (13/11/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Desa wisata di Kabupaten Sragen tetap buka meski di tengah pandemi Covid-19. 

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispora) Kabupaten Sragen, Yusep Wahyudi mengatakan, desa wisata yang diperbolehkan buka tetapi dengan protokol yang ketat.

"Desa wisata boleh beroperasi namun dengan menerapkan protokol kesehatan," ujar diakepada TribunSolo.com pada Rabu (30/12/2020). 

Baca juga: Awas Kecele, Sejumlah Tempat Wisata di Wonogiri Tutup hingga 4 Januari 2020 karena Covid-19 Meroket

Baca juga: Mengenal Kedung Ombo : Waduk Terbesar di Indonesia, Penampung Air hingga Dikenal Jadi Lokasi Wisata

Yusep menuturkan, desa wisata antara lain terletak di Desa Pilangsari, Kecamatan Gesi, Desa Kliwonan, Masaran, Desa Krikilan, Kalijambe, Desa Karungan, Kecamatan Plupuh, dan Desa Boyolayar, Kecamatan Sumberlawang. 

"Desa-desa itu bisa dikunjungi saat tahun baru," katanya. 

Selain itu, sejumlah destinasi wisata di Bumi Sukowati yang dikelola pihak swasta diizinkan beroperasi. 

"Tapi tetap harus mematuhi protokol kesehatan," katanya. 

Kala ditanya tentang tempat wisata seperti Gunung Kemukus, air panas bayanan, dan Museum Sangiran, menurutnya, sesuai instruksi dari bupati bahwa ketiga tempat ini belum dibuka untuk umum. 

"Belum dibuka untuk umum karena sekarang kondisinya masih pandemi," tutur dia. 

Kata dia, tidak menutup kemungkinan tempat-tempat itu akan dikunjungi wisatawan saat malam pergantian tahun. 

"Tapi karena ada larangan berkerumun maka belum dibuka," imbuhnya. 

Museum Sangiran Tutup

Obyek wisata (obwis) Museum Sangiran di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe dipastikan tutup jelang tahun baru 2021. 

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispora) Kabupaten Sragen, Yusep Wahyudi mengatakan, meski mendekati akhir tahun, museum Sangiran belum dibuka. 

Penyebab belum dibukanya obwis tersebut karena harus mendapat izin dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Gugus Tugas Covid-19 Sragen. 

Baca juga: Objek Wisata Purba Sangiran Belum Dibuka, Pemkab Sragen: Harus Komunikasi dengan Pusat Dulu

Baca juga: Letak Museum Purbakala Ada di Daerah Lain, Warga Asli Sangiran Ungkap Tak Kena Dampak Ekonominya

"Untuk pembukaan Sangiran, kami harus berkomunikasi terlebih dahulu dengan dua pihak itu," paparnya kepada Tribunsolo.com, Rabu (30/12/2020). 

Yusep tak menampik bahwa minat wisatawan untuk berkunjung ke Museum Sangiran saat malam pergantian tahun selalu tinggi. 

Namun, situasi pandemi ini menyulitkan untuk membukanya kembali. 

"Enggak mudah untuk membuka suatu obwis di saat seperti ini," tutur Yusep. 

Sebelumnya, kata dia, Museum Sangiran sempat akan dibuka pada 14 November 2020 kemarin. 

Namun keinginan itu tak kunjung terealisasi lantaran kasus Covid-19 di Kalijambe terus bertambah.

Butuh Koordinasi dengan Pusat

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen sampai saat ini masih menutup objek wisata (Obwis) Museum Purba Sangiran. 

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Sragen, Yusep Wahyudi mengatakan, belum dibukanya obwis tersebut lantaran melihat perkembangan kasus Covid-19. 

Pihaknya pun perlu berkomunikasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Gugus Tugas Covid-19 Sragen. 

Baca juga: Kasus Cerai di Sragen Turun Dibandingkan Tahun Lalu:  2019 Ada 2.450 Kasus, 2020 Tembus 1.911 Kasus

Baca juga: Besaran Pengeluaran Dana Kampanye Pilkada Solo 2020 Gibran vs Bagyo, Terpaut Rp 3,1 M

"Untuk pembukaan Sangiran, kami harus berkomunikasi terlebih dahulu dengan dua pihak itu," jelasnya pada Senin (7/12/2020). 

Diakuinya, minat wisatawan untuk berkunjung ke Museum Sangiran saat malam pergantian tahun selalu tinggi. 

Namun, situasi pandemi ini menyulitkan untuk membukanya kembali. 

"Enggak mudah untuk membuka suatu obyek wisata di saat seperti ini," tutur Yusep. 

Sebelumnya, Museum Purba Sangiran sudah siap menerapkan sistem tiket elektronik atau e-ticketing sebagai sistem pembayaran masuk ke museum. 

Kendati e-ticketing bisa diterapkan namun Pemkab Sragen belum berencana membuka obwis Sangiran di tengah pandemi.  

Project Leader e-ticketing Sangiran Prima, Ady Surya menuturkan, penerapan sistem e-ticketing di obwis Sangiran ini sebagai sebuah inovasi. 

Menurutnya manfaat e-ticketing selain sebagai upaya peningkatan sarana prasarana dan daya tarik wisatawan ke Sangiran. 

"Juga untuk mempermudah kinerja petugas loket dalam mengetahui data pengunjung dan pendapatan secara real time," katanya. (*) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved