Berita Sragen Terbaru
Awas Ditangkap! Jika Detik-detik Pergantian Malam Tahun Baru Nekat Berkerumun di Jalanan Sragen
Kapolres menegaskan, pada malam ini masyarakat yang tidak bisa diberi peringatan akan langsung ditangkap.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Semua jalan dan area potensi keramaian akan kami tutup hingga tahun baru berakhir," katanya kepada TribunSolo.com.
Selain itu pihak Polres Karanganyar juga akan membangun markas komando di Alun-Alun Karanganyar guna memantau pos.
"Kami menyiagakan personel dari pintu Exit Tol Kebakkramat hingga Tawangmangu dan pusatnya ada di alun-alun," ungkapnya.
Dalam proses penutupan terlihat beberapa kendaraan masih berusaha menerobos portal yang dijaga ketat oleh aparat gabungan tersebut.
"Kami akan tegas terhadap kendaraan untuk tidak boleh melintas, dan akan kami arahkan menuju jalan PG Tasikmadu," tegasnya.
Selain kendaraan dilarang melintas, para pedagang kaki lima juga dilarang membuka lapak mereka selama lockdown pukul 18.00 hingga 04.00 WIB.
Hal itu yang akhirnya membuat malam tahun baru terlihat sunyi dan jauh sepi dari hari biasanya karena pandemi.
Baca juga: Pesan Menyentuh PKL di Tawangmangu : Ikhlas Lahir Batin Tutup Malam Tahun Baru, Demi Cegah Covid-19
Baca juga: Update Kondisi Solo : Pakai Toa, Petugas Bubarkan Muda-mudi yang Nongkrong di Jalan Slamet Riyadi
Pesan Menyentuh PKL Tawangmangu
Puluhan pedagang kaki lima (PKL) di Pujasera Bundaran HI Tawangmangu di Kabupaten Karanganyar membuat pesan menyentuh.
Ya, biasanya malam tahun baru panen, kini rela tak membuka lapak mulai Kamis (31/12/2020) pukul 16.00 hingga Jumat (1/1/2021) hingga 04.00 WIB.
Mereka secara inisiatif menutup lapak dengan menuliskan kata-kata menyentuh 'Ikhlas lahir batin, mencegah Covid-19, tutup jam 16.00-04.00 WIB'.
Baca juga: Update Kondisi Solo : Pakai Toa, Petugas Bubarkan Muda-mudi yang Nongkrong di Jalan Slamet Riyadi
Baca juga: Potret Mall di Solo saat Pergantian Tahun Baru : Sepi, Toko Tutup Lebih Awal Sebelum Jam 9 Malam
Menurut Ketua Paguyuban PKL Bundaran HI Tawangmangu, Wahyudi, bahwasanya inisiatif mereka berlandaskan pada imbauan pemerintah yang melarang adanya kegiatan jual beli area tersebut selama malam tahun baru berlangsung.
"Kami mengambil keputusan ini dengan kesadaran sehingga tanpa harus dipaksa atau dirazia dulu kami sudah tutup dengan teratur," kata Wahyudi kepada TribunSolo.com.
Wahyudi menuturkan seluruh warung di Bundaran HI Tawangmangu yang berjumlah 41 secara kompak telah bersepakat untuk menutup lapak bersama.
Sebelum mengambil keputusan untuk menutup secara serentak, mereka melakukan musyawarah terlebih dahulu antar sesama mereka.