Berita Karanganyar Terbaru
Tak Gaduh dengan Pedagang saat PSBB, Satpol PP Karanganyar Malah Borong Dagangan Satu Gerobak
Pendekatan persuasif selalu dilaksanakan Satpol PP Kabupaten Karanganyar selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Pendekatan persuasif selalu dilaksanakan Satpol PP Kabupaten Karanganyar selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Menurut Kepala Satpol PP Karanganyar, Yophy Eko Wibowo, pendekatan yang mereka lakukan demi membangun kesadaran dari warga mengenai program PPKM.
"Kami berusaha mengambil hati masyarakat, bahwa PSBB ini dilakukan untuk kepentingan bersama," katanya kepada TribunSolo.com pada Jumat (15/01/2021).
Berkaca dari peristiwa yang terjadi di Sukoharjo, saat ada pedagang yang mengamuk kepada aparat dan viral di media sosial, Yophy menekan anggotanya untuk sabar menghadapi para PKL atau masyarakat lain yang melanggar PSBB.
Baca juga: Gaduh Bupati vs Pedagang, Anggota DPRD Sukoharjo Soroti, Aturan Jam Malam PSBB Harus Luwes
Baca juga: Angka Corona di Solo Tembus 728 Kasus di Tengah PSBB, Wali Kota Rudy : Libur Akhir Tahun Penyebabnya
"Untuk memberikan contoh kepada anggota saya pernah membeli makanan satu gerobak dan menyuruh si pedagang pulang," ungkapnya.
"Tentu hanya sesekali saja, kalau sering saya bisa bangkrut juga," imbuhnya sembari berkelakar.
Agar proses penegakkan disiplin protokol kesehatan selama masa PPKM berjalan baik, Yophy membagi jadwal anggotanya menjadi 3 bagian.
"Kami mulai patroli dari pagi, sembari operasi masker, kemudian siang lalu ditutup malam sembari mengecek toko untuk tutup," ujarnya.
Dalam menjalankan patroli, Satpol PP tidak sendiri dan ditemani oleh aparat gabungan lainnya seperti TNI dan Polri.
Gaduh dengan Pedagang
Di tempat lain, DPRD Sukoharjo menyoriti kegaduhan antara pedagang dengan Bupati Wardoyo Wijaya terkait jam malam saat PSBB.
Anggota DPRD Sukoharjo Komisi I dari Fraksi Golkar Sardjono mengatakan, pemerintah harus ada keluwesan saat membuat peraturan.
Sebab, pandemi Covid-19 ini tidak hanya berdampak pada aspek kesehatan saja, namun juga aspek ekonomi di antaranya merugikan pedagang.
"Setelah adanya video kemarin, ada kegalauan pedagang kuliner karena pedagang malam jam 17.00 WIB baru buka dan jam 19.00 WIB sudah harus tutup," kata dia kepada TribunSolo.com, Jumat (15/1/2021).
Baca juga: Datangi DPRD Sukoharjo, Pedagang Minta Jam Malam Ditiadakan, Meski Dilonggarkan hingga Jam 9 Malam
Baca juga: Ikuti Jejak Solo, Bupati Sukoharjo Wardoyo & Klaten Sri Mulyani, Revisi Jam Malam Warung Selama PSBB