Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo

Nahas Nasib Nenek Ngatinem di Sukoharjo: Masuk Program RTLH, Kini Rumah Roboh Sebelum Turun Bantuan

Rumah Ngatinem (70) di Dukuh Kelor RT 1 RW 8 Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Sukoharjo roboh, Selasa (26/1/2021) siang.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Agil
Sebuah rumah reot yang berada di Dukuh Kelor RT 1 RW 8 Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Sukoharjo roboh, Selasa (26/1/2021). 

Beruntung selain bagian pelipisnya tidak ada bagian yang terluka, hanya perlu istirahat setelah sebelumnya mendapat penanganan dari Puskesmas Jaten 1. 

Menurut putra semata wayangnya, Suyanto (51) sang ibu sudah ia minta untuk pindah meninggalkan rumah. 

Namun Mbah Resowarti masih enggan untuk pindah dan dengan kukuh tetap menempati rumahnya meski banyak sisi yang telah rusak. 

"Sejatinya sudah saya ajak pindah sejak lama, karena rumah ini sudah rusak di setiap bagian, dari bagian belakang, dapur dan sekarang ambruk," kata Suyanto kepada TribunSolo.com.

Kini rumah tersebut akan direnovasi total dan menghancurkan hampir seluruh bagian rumah untuk diganti dengan bahan bangunan yang lebih kokoh. 

"Untuk atapnya yang semula menggunakan genteng akan diganti dengan baja ringan, dan dindingnya akan kami cor dengan kerangka besi sehingga tidak mudah roboh seperti saat ini," jelasnya. 

Terdengar Suara Menggelegar

Sebelumnya, rumah Suwarti (81), warga Dusun Wates RT 01/RW 10 Desa Jetis, Kecamatan Jaten tiba-tiba ambruk, Senin (11/1/2021) sekira pukul 22.00 WIB.

Ambruknya rumah janda yang akrab disapa mbah Resowarti itu membikin warga sekitar yang mulai terlelap tidur kaget.

Ketua RT 01, Surono mengatakan warga sempat mendengar suara menggelegar keras saat rumah mbah Resowati ambruk.

"Saya mendengar suara menggelegar cukup keras, dan awalnya dikira dari suara kereta ternyata rumah rubuh," kata Surono kepada TribunSolo.com, Selasa (12/1/2021).

Baca juga: Satu Keluarga di Jenar Sragen Lolos dari Maut, Kala Sudah Terlelap Tidur, Rumahnya Tiba-tiba Ambruk

Baca juga: Tiga Orang di Wonogiri Luka-luka seusai Tertimpa Atap Rumah Ambruk

Sontak warga bergegas keluar memastikan sumber suara dan mendapati rumah mbak Resowati ambruk.

Mereka kemudian bergegas coba mengevakuasi mbah Resowarti yang tertimpa bangunan.

Butuh waktu 15 menit untuk menyelamatkan mbah Resowarti dari puing-puing bangunan.

Selesai dievakuasi Mbah Resowarti langsung dilarikan ke Puskesmas Jaten 1 untuk mendapatkan pertolongan pertama.

"Ada luka di pelipis karena tertancap paku yang cukup dalam," terangnya.

Kini Mbah Resowarti tinggal di rumah Surono, untuk sementara waktu sembari menunggu proses renovasi rumahnya yang sudah reyot dan tidak bisa dihuni.

"Kebetulan beliau itu bude saya, dan masih keluarga terdekat yang bisa disinggahi untuk tinggal," ungkapnya.

Kedepannya Pemerintah Desa Jetis dan warga setempat akan memberikan bantuan baik tenaga maupun dana untuk renovasi rumah. 

3 Orang Luka-Luka

Di tempat lain, hujan deras disertai angin kencang yang melanda kawasan Desa Sendang Agung, Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri, membuat sebuah atar rumah ambruk, Sabtu (4/1/2020) malam.

Menurut Kepala BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto, atap roboh merupakan bangunan milik Tukino, warga Dusun Dung Dingin RT 02/RW 01, Desa Sendang Agung, Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri.

"Yang roboh atap bagian teras rumah saja, sekitar pukul 22.00 wib," kata Bambang saat dikonfirmasi, Minggu (5/1/2020).

Menurut Bambang, ambruknya atap tersebut diduga karena kontruksi bangunan tiang penyangga kurang memenuhi persyaratan teknis. 

"Saat terjadi hujan disertai angin yang tidak terlalu kencang, tiang penyangga tidak kuat menahan beban atap sehingga mengalami ambruk," jelasnya.

Nekat Bawa Kabur Motor Milik Guru SMK, Pria di Wonogiri Kini Diamankan Polisi

Kecelakaan di Wonogiri: Sebuah Mobil Terbalik setelah Adu Banteng

Akibatnya, tiga orang tertimpa atap yang ambruk itu.

Tiga orang warga yakni Tukino, Suharso, dan Aris Setiawan, mengalami luka ringan dan langsung dilarikan ke Puskesmas Giriwoyo untuk mendapat perawatan medis.

"Kondisi sekarang ketiganya sudah kembali ke rumah, namun untuk satu orang masih dalam pengawasan kesehatan dari Puskesmas Giriwoyo," imbuhnya.

Sementara untuk kerugian material diperkirakan mencapai Rp 10 juta.

Sedangkan untuk upaya pemulihan bangunan, telah dilakukan pembersihan di lokasi kejadian yang dilakukan warga masyarakat setempat dibantu relawan Destana dan Relawan FPRB juga Personil TNI dan Polri.

"Hari ini kita lakukan kerja bakti," tutupnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved