Update Gunung Merapi
Aktivitas Gunung Merapi Menurun, Sejumlah Pengungsi di Desa Tegalmulyo Klaten Banyak yang Pulang
Sejumlah pengungsi di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten sudah mulai kembali ke rumah mereka masing-masing. Pada Jumat malam tinggal 97 orang
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Agil Trisetiawan
"Area yang terlampaui oleh awan panas tentunya terbakar, rusak, itu sudah hangus. Ini merupakan ciri atau bahaya awan panas suatu erupsi gunung api," terangnya.
Per Jumat (29/1/2021), distribusi probabilitas erupsi Gunung Merapi dominan ke arah erupsi efusif (43 persen).
Potensi erupsi eksplosif dan kubah-dalam pun diprediksi menurun signifikan.
Potensi bahaya saat ini, kata Hanik, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Hanik menyampaikan, daerah di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari.
"Diharapkan dapat berlangsung seterusnya. Namun, jika terjadi perkembangan erupsi yang mengarah ke daerah tersebut setidaknya masyarakat sudah memanfaatkan waktu yang ada dengan baik. Hal ini sesuai dengan konsep living harmony dengan Merapi," tambahnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Laporan Aktivitas Gunung Merapi : 230 Kali Keluarkan Lava Pijar dan 71 Kali Guguran Awan Panas,
Penulis: Maruti Asmaul Husna
Editor: Muhammad Fatoni