Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Gara-gara Kecele Spanduk Pasar Tutup, Warga Membludak dan Berjejal di Pasar Gagan Boyolali

Gara-gara Kecele Spanduk Pasar Tutup, Warga Membludak di Pasar Gagan Boyolali : Ramai Bak Lebaran

TribunSolo.com/Ryantono Puji Santoso
Spanduk Pasar Gagan Boyolali Tutup imbas misinformasi Gerakan Jateng di Rumah Saja, malah ciptakan kerumunan orang. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Kekhawatiran Gerakan Jateng di Rumah Saja diikuti kegagapan pemerintah daerah mensosialisasikan aturan, terbukti terjadi di Desa Donohudan, Boyolali.

Gara-gara terlanjur menginformasikan pasar di sana akan ditutup, warga akhirnya malah membludak dan membuat kerumunan padat orang di lokasi.

Heboh, Pasar Gagan Boyolali Tutup Saat Jateng di Rumah Saja, Pengelola : Miskomunikasi

Pasar yang dimaksud adalah Pasar Gagan, yang terletak di Desa Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Boyolali.

Pada pagi hari, pengunjung pasar membludak.

Keramaian pembeli, diakui penjual, jauh lebih ramai dari hari biasa.

Jupri, seorang penjual di Pasar Gagan, mengakui pembeli sampai berjubel.

"Pembeli tadi ramai dan penuh. Mereka khawatir pasar akan tutup," aku Jupri.

Hingga Jumat (5/2/2021) pukul 11.00 WIB, spanduk Pasar Gagan Tutup memang belum dicopot.

Dikonfirmasi TribunSolo.com, pihak pengelola pasar memang mengakui ada misinformasi soal pengumuman kebijakan penutupan pasar.

Pengelola Pasar Gagan Yusuf Raharjo mengatakan, memang terjadi miskomunikasi soal aturan Gerakan Jateng di Rumah Saja untuk Pasar Gagan.

Surat Edaran (SE) Gubernur Jawa Tengah yang keluar diartikan pengelola bahwa Pasar harus tutup selama Gerakan Jateng di Rumah Saja diberlakukan.

"Iya ada miskomunikasi jadi informasi awal tutup, tapi ada informasi baru masuk boleh buka," katanya, Jumat (5/2/2021).

"Jadi ini sekarang buka Pasar Gagan tanggal 6-7 Februari," tegas Yusuf.

Dia mengatakan, ketika SK Gubernur keluar mereka langsung menginformasikan pada pedagang kalau pasar tersebut tutup.

Namun, ternyata baru mendapatkan informasi pagi tadi soal pasar boleh buka.

"Spanduk yang menjelaskan pasar tutup kami copot, Miskomunikasi kami, mohon maaf," papar dia.

Maksud pengelola memberikan sosialisasi pada pedagang untuk tutup sebenarnya baik, mereka tidak ingin pedagang merugi.

"Kalau maksud kami melakukan sosialisasi penutupan itu pada Rabu (3/2/2021) agar pedagang tidak merugi, karena kalau terlanjur kulakan dan peraturan ditutup kasihan mereka," jelas dia.

"Ini malah baru tahu aturan kalau pasar Tradisional boleh buka," kata dia.

Saat ini pedagang sudah disosialisasikan pasar tetap buka dengan menerapkan Protokol Kesehatan. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved