Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Pasar di Klaten Sepi saat 'Jateng di Rumah Saja', Ternyata Pembeli Sudah Jauh Hari Borong Sembako

Kondisi pasar utama Klaten yang kini pindah di lokasi darurat karena tengah direvitalisasi tidak seramai biasanya saat 'Jateng di Rumah Saja'.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
Suasana pasar darurat Klaten di Dukuh Baben, Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara, Sabtu (6/2/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kondisi pasar utama Klaten yang kini pindah di lokasi darurat karena tengah direvitalisasi tidak seramai biasanya saat 'Jateng di Rumah Saja', Sabtu (6/2/2021).

Dari TribunSolo.com, pasar darurat di Jalan Kopral Sayom, Dukuh Baben, Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara, masih normal pada biasanya karena tidak ditutup.

Hanya saja, pemandangan berbeda cukup kontras dibandingkan hari biasanya yang ramai dan dipadati pengunjung atau pembeli.

Namun hari pertama gerakan yang digelar se-Jateng itu, nampaknya berdampak.

Heboh Pasar di Karanganyar Tutup 2 Hari : Bukan karena Jateng di Rumah Saja, Tapi Pedagang Positif

Catat! Segala Jenis Objek Wisata di Klaten Tutup saat Jateng di Rumah Saja, Ini Aturan Lengkapnya

"Tidak seperti biasanya, yang datang hari ini berkurang jauh," ungkap tukang becak.

Dia mengamati, sejak ada info gerakan 'Jateng di Rumah Saja', jauh-jauh hari pasar lebih ramai dari biasanya untuk membeli kebutuhan pokok.

"Warga membeli kebutuhan dapur jauh-jauh hari," aku dia.

Kondisi Jalanan Sepi

Sementara iut, kondisi jalanan di Kabupaten Klaten khusus di jalur protokol tampak lengang saat hari pertama 'Jateng di Rumah Saja', Sabtu (6/2/2021).

Dari pantauan TribunSolo.com, pemandangan berbeda terlihat pagi ini hingga menjelang siang di jalur Solo-Jogja yakni Jalan Pemuda yang berada di kawasan Alun-alun Klaten.

Biasanya sudah padat marayap, kini tampak sepi meski ada yang berlalu-lalang baik itu sepeda motor maupun mobil pribadi mulai pukul 08.30 hingga 09.30-an.

Tak hanya di jalan protokol saja, tetapi di sepanjang Jalan Solo-Jogja dan ring rood kawasan Masjid Al Aqsa hingga Delanggu juga sama.

Catat! Segala Jenis Objek Wisata di Klaten Tutup saat Jateng di Rumah Saja, Ini Aturan Lengkapnya

Tak Seperti Kota Mati yang Sunyi, Jalanan di Solo Ramai saat Hari Pertama Jateng di Rumah Saja

Adapun di Jalan Pemuda, tampak juga pesepeda yang memanfaatkan jalanan untuk berolahraga.

Terlihat juga mereka tengah menggoweskan sepedanya di sekitar.

Kemudian di Alun-alun Klaten, masih terlihat landai meski ada kendaraan yang melewatinya.

Terlihat pula, mereka yang bersepeda tengah berhenti sejenak dan jogging di sekitarnya.

Tampak juga terlihat sejumlah pedagang tengah mangkal di sana, menunggu warga yang akan membeli barangnya.

Di Solo Ramai

Hari pertama gerakan 'Jateng di Rumah Saja' tak jauh berbeda dengan hari-hari sebelumnya, terutama di jalanan pusat Kota Solo, Sabtu (6/2/2021).

Dari pengamatan TribunSolo.com sejak pukul 07.00 hingga 08.30 WIB, jalanan tidak seperti yang dibayangkan sepi dan sunyi bak kota mati.

Arus lalu lintas masih cukup ramai pagi ini, seperti terlihat di Jalan Slamet Riyadi, Jalan Adi Sucipto, Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan Dr Radjiman.

Tampak kendaraan baik motor, mobil pribadi masih berlalu lalang seperti biasanya.

Bahkan Batik Solo Trans (BST) milik pemerintah juga masih beroperasi.

Kondisi arus lalu lintas sama seperti hari sebelumnya dipenuhi pengendara saat hari pertama gerakan 'Jateng di Rumah Saja' di Jalan Slamet Riyadi, Kota Solo, Sabtu (6/2/2021) pagi.
Kondisi arus lalu lintas sama seperti hari sebelumnya dipenuhi pengendara saat hari pertama gerakan 'Jateng di Rumah Saja' di Jalan Slamet Riyadi, Kota Solo, Sabtu (6/2/2021) pagi. (TribunSolo.com/Adi Surya)

Hari Pertama Gerakan Jateng di Rumah Saja : Emak-emak Masih Santai Berkerumun Senam di Manahan

Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini, Sabtu 6 Februari 2021: Pisces Sebaiknya Perhatikan Caramu PDKT

Di jalur lambat atau trotoar juga masih dimanfaatkan oleh pejalan kaki yang tengah berolahraga hingga mereka yang membawa sepeda.

Termasuk di kompleks Stadion Manahan, khususnya bagian plaza untuk berolahraga.

Pemanfaatan tersebut masih nampak saat pemberlakuan gerakan Jateng di Rumah Saja.

Warga nampak jogging ataupun berlari di sekitar kompleks Plaza Stadion Manahan.

Selain itu, para pesepeda juga nampak mengitari kompleks tersebut sekira pukul 07.04 WIB.

Adapun beberapa warga yang beristirahat sejenak seusai berolahraga.

Mereka nampak sekedar duduk maupun berswa foto di kompleks Plaza Stadion Manahan.

Menggunakan masker masih dijalankan para warga yang berolahraga di kompleks tersebut.

Sementara itu, sejumlah warga juga masih senam.

Bapak-bapak dan ibu-ibu nampak energik mengiikuti instruksi senam sembari menyelaraskan irama musik.

Jarak antar mereka diatur sedemikian rupa mengikuti aturan protokol kesehatan Covid-19.

Ancaman Kerja Sosial 8 Jam

Apabila ada masyarakat Kota Solo yang melanggar peraturan gerakan 'Jateng di Rumah Saja' akan mendapatkan sanksi sosial.

Sanksi sosial tersebut berupa kerja sosial maksimal 8 jam.

Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, pihaknya sudah menggelar rapat bersama Pemkot Solo.

Hasilnya ada beberapa poin selama gerakan Jateng di rumah saja.

Poin tersebut tertuang dalam surat edaran Wali Kota Solo.

Nasib Warga di Solo Raya, Besok Jateng di Rumah Saja, Kini Malah Kebanjiran Akibat Bengawan Meluap

Simak Ketentuan Gerakan Jateng di Rumah Saja 6-7 Februari 2021, Hal yang Boleh & Tidak Diperbolehkan

Dalam poin tersebut tempat hiburan seperti tempat bermain, diskotik, pub, karaoke, game online dan lain sebagainya dilarang buka pada 6-7 Februari 2021.

"Destinasi wisata juga tidak boleh buka," papar dia kepada TribunSolo.com, Kamis (4/2/2021).

Sementara, waktu operasional toko modern sampai kelontong sama dengan saat PSBB yakni pukul 10.00 WIB sampai 20.00 WIB.

"Pelaku usaha seperti mall, pasar tradisional, juga diwajibkan mendirikan posko penegakan protokol kesehatan," kata dia.

Nantinya bagi masyarakat yang melanggar protokol kesehatan selama gerakan Jateng di rumah saja akan disanksi sosial.

"Sanksi kerja sosial maksimal 8 Jam," papar dia.

Kepolisian nanti akan menyiapkan personel untuk mensukseskan program tersebut.

"Kami imbau di rumah saja," paparnya.

Saknsi untuk pedagang pasar tradisional yang melanggar protokol kesehatan akan ditutup selama 7 hari.

Sementara, pelaku usaha yang melanggar akan ditutup selama 1 bulan.

"Itu sesuai rapat dengan Wali Kota Solo tadi," papar dia.

Masih Pro Kontra

Pro kontra muncul usai Gubernur Jawa Tengah mengusulkan Gerakan Jateng di rumah saja di akhir pekan ini, 6-7 Februari 2021.

Dilansir dari KompasTV di Program Kompas Petang, Kamis (4/2/2021), Ganjar mengatakan, gerakan itu intinya adalah memunculkan empati di tengah pandemi.

"Yang dibutuhkan bukan diksi pelarangan, yang dibutuhkan sebenarnya ayo di rumah saja. Kita berikan empati kepada para tenaga kesehatan, penggali kubur, pak dokter yang berjuang keras," katanya.

Sementara itu, terkait pelaksanaannya program itu, Ganjar meminta partisipasi masyarakat untuk terlibat.

Salah satunya ketika ada pasar yang masih akan buka diharapkan tetap ketat menerapkan protokol kesehatan.

“Kalau Anda buka, Anda atur protokolnya. Sebenarnya ini sekaligus membentuk, ayo diatur pasarnya. Kalau tidak, nanti tidak akan ada perbaikan yang berjalan,” ujar Ganjar.

Pelaksanaan gerakan tersebut telah diatur dalam Surat Edaran Nomor 443.5/000/933 tentang peningkatan kedisiplinan dan pengetatan protokol kesehatan pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tahap II di Jawa Tengah. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pro Kontra Jateng di Rumah Saja, Ganjar: yang Dibutuhkan Bukan Diksi Pelarangan, tetapi..."

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved