Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Geger di Keraton Solo

Cerita Abdi Dalem Gigit Jari, Gagal Berikan Makanan untuk Anaknya yang Ikut Dikunci di Keraton Solo

Beberapa abdi dalem mencoba masuk memberikan makanan untuk kerabat yang terkurung di dalam Keraton Solo, Jumat (12/2/2021).

Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Ryantono Puji Santoso
Abdi dalam kecele tak bisa membuka pintu di Keraton Kasunanan Surakarta untuk menemui sejumlah kerabat yang diklaim terkurung di Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Jumat (12/2/2021). 

"Ketika bersamaan dengan adanya acara keraton, mereka masuk. Bukan cuma mereka, suami Gusti Moeng dan beberapa orang lagi," kata Dany kepada TribunSolo.com, Jumat (12/2/2021).

VIDEO : Penampakan Suramnya Kondisi Keraton Solo, Atap Ambrol hingga Panti Rukmi Kotor Luar Biasa

Bak Drama, Putri Raja PB XIII Mengais Daun Singkong & Kayu Bakar, Gegara Dikurung di Keraton Solo

Kanjeng Dany sapaan akrabnya, belum bisa memastikan tamu yang hadir dalam acara keraton mengingat dirinya tengah pergi ke luar kota.

Dany menegaskan, masuknya rombongan Gusti Moeng ke acara keraton belum mendapat izin dari Paku Buwana XIII.

"Barangsiapa yang masuk harus izin Sinuhun sebagai Raja, pimpinan tertinggi Keraton Solo," tuturnya tegas.

Rombongan Gusti Moeng, sambung Dany, sebenarnya diizinkan keluar dari kawasan keraton pasca hadir dalam acara tersebut.

"Jadi tidak ada ngunceni (dikunci)," ucap Dany.

"Semua gerbang ada penjaganya, kalau mereka menghendaki keluar, silahkan keluar," kata Dany.

Rombongan Gusti Moeng, sambung Dany, kini berada di Keputren Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Namun, Dany belum bisa mengecek ke lokasi lantaran belum mendapatkan izin Paku Buwana XIII.

"Belum dapat delegasi masuk ke Keputren," ucapnya.

Dany menegaskan mereka bisa menelpon penjaga atau dirinya bila ingin keluar.

"Kalau mereka mau keluar saat ini juga, saya jaminan mereka akan dibukakan pintu," tegasnya. 

Imbauan Kapolresta

Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak buka suara soal kerabat keraton yang dikunci dalam Keraton.

Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, soal kerabat yang dikunci dalam keluarga keraton adalah masalah internal.

"Kalo seputar masalah internal keluarga Keraton Solo," kata dia, Jumat (12/2/2021).

"Dipersilahkan untuk diselesaikan secara internal keluarga keraton juga," jelanya.

Teguh Wakilnya Gibran di Pilkada Solo 2020, Sempat Ziarah Makam Orang Tua di Makam Keraton Kartasura

Meteorit Kanjeng Kyai Pamor: Pusaka Sakral Keraton Solo, Tak Boleh Diperjualbelikan

Dia mengatakan, pihak kepolisian melakukan patroli untuk memantau kondisi sekitar.

Bila ada tindakan yang melawan hukum baru menjadi ranah polri.

"Kecuali jika ada tindakan melawan hukum, baru menjadi ranah Polri," paparnya.

Kapolresta mengatakan, tidak ada hal menonjol yang terjadi.

"Patroli Polresta Solo tetap pantau situasi Kamtibmas agar tetap kondusif," aku dia.

Dikurung di Dalam

Sebelumnya, sejumlah kerabat Keraton Solo dikurung dan dikunci di Keraton Kulon sejak Kamis (11/2/2021) hingga Jumat (12/2/2021).

Kerabat Keraton Solo yang dikunci di antaranya putri Raja Paku Buwono (PB) XIII GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani.

Putri PB XII GKR Wandansari alias Koesmoertiyah yang biasa dipanggil Gusti Moeng.

Selain itu ada beberapa kerabat lain termasuk para penari Bedoyo.

Kanjeng Pangeran (KP) Edi Wirabumi yang merupakan menantu Raja PB XII, membenarkan ada kerabat Keraton yang dikunci di dalam Keraton Kulon.

Edi mengatakan, yang dikunci di Keraton Kulon termasuk GKR Wandansari yang juga istrinya.

Dia mengatakan, awal mula ada kejadian kerabat dikunci tersebut saat GKR Wandansari mendapatkan informasi ada tamu yang naik mobil dengan plat RI 10.

"Ternyata itu ketua BPK RI," papar Edi, Jumat (12/2/2021).

Lantaran yang datang adalah ketua BPK RI, GKR Wandansari merasa berkepentingan menyampaikan aspirasi.

Edi mengatakan, aspirasi yang akan disampaikan berkaitan dengan GKR Wandansari beberapa waktu lalu menerima surat dari BPK Jawa Tengah.

"Gusti Moeng pernah mendapat surat dari BPK Semarang Jawa Tengah yang menanyakan semacam pertanggungjawaban keuangan 2018," papar dia.

"Karena ketua BPK RI ada di Keraton, GKR Wandansari ikut masuk, pintunya juga terbuka," papar dia.

Saat GKR Wandansari masuk ke keraton, ternyata tamu sudah dipindahkan ke sisi barat, Setelah itu pintu dikunci.

"Lewat keputren juga dikunci," papar dia.

Kejadian pintu dikunci tersebut terjadi saat siang.

Sampai saat ini GKR Wandansari dan beberapa kerabat masih dikunci di dalam. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved