Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Bus vs Motor di Sukoharjo

Sudah Anaknya Meninggal, Keluarga Bingung Ganti Motor Milik Tetangga yang Tertabrak Bus Agra Mas

Sepeda motor yang dipakai Deviena Wahyu Eka Pratiwi saat insiden kecelakaan maut dengan bus Agra Mas ternyata bukan miliknya.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Adi Surya
Prosesi pemakaman Deviena Wahyu Ek Pratiwi korban tabrakan bus Agra Mas di Kelurahan Begajah, Kecamatan / Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (20/2/2021). 

Seorang tampak membawa payung berwarna hijau memayungi keranda jenazah.

Jenazah korban tertabrak Agra Mas, Deviena Wahyu Eka Pratiwi dibawa perwakilan keluarga dan warga menuju lokasi pemakaman di Kelurahan Begajah, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (20/2/2021).
Jenazah korban tertabrak Agra Mas, Deviena Wahyu Eka Pratiwi dibawa perwakilan keluarga dan warga menuju lokasi pemakaman di Kelurahan Begajah, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (20/2/2021). (TribunSolo.com/Adi Surya)

Baca juga: Sedihnya Keluarga, Siswi SMP Sukoharjo yang Tertabrak Bus Agra Mas, Rajin Bantu Jualan Ayam Goreng

Baca juga: Kesaksian Keluarga Tertabrak Agra Mas di Sukoharjo : Maut Menjemput Usai Devi Ambil Tugas ke Sekolah

Adapun perwakilan keluarga mengiringi di belakang mereka sembari menaburkan bunga dari rumah duka sampai lokasi pemakaman.

Ayah korban, Wahyudi mengantar kepergian anak sulungnya menuju ke peristirahatan yang terakhir.

Wajahnya begitu sendu dan jalannya begitu lunglai.

Ia tampak menggandeng erat seorang anaknya yang masih kecil.

Sesampainya di makam, Wahyudi tidak kuasa menahan kesediahan.

Ia pun langsung duduk, menatap lekat keranda jenazah anaknya.

Air mata tak kuasa menetes air mata beberapa kali sehingga membasahi pipinya.

Itupun langsung ia seka dengan tisu yang ada di genggaman tangannya.

"Astagfirullahaladzim. Astagfirullahaladzim. Astagfirullahaladzim," terus diucapkan Wahyudi dengan terisak.

Keluarga yang menemaninya terus berusaha menabahkannya melepas kepergian Deviena untuk selama-lamanya.

"Wes ikhlaske. Wes kedaden (Sudah ikhlaskan. Sudah kejadian). Tidak perlu ditangisi lagi," ucap seorang perwakilan keluarga.

Badan Wahyudi kemudian beranjak menuju liang lahat lokasi pemakaman Deviena.

Langkahnya tertatih.

Ia hendak melantunkan adzan untuk putrinya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved