Bus vs Motor di Sukoharjo
Sudah Anaknya Meninggal, Keluarga Bingung Ganti Motor Milik Tetangga yang Tertabrak Bus Agra Mas
Sepeda motor yang dipakai Deviena Wahyu Eka Pratiwi saat insiden kecelakaan maut dengan bus Agra Mas ternyata bukan miliknya.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Namun, itu tidak bisa dilakukannya. Ia tidak kuat menahan sedih yang dirasakan.
Adzan pun dikumandangkan paman Deviena.
Wahyudi hanya bisa terduduk lesu tak jauh dari liang lahat sembari sesekali melihat ke arah makam sembari memeluk anak ragilnya.
Bantu Keluarga
Tertabrakanya siswi SMP N 4 Sukoharjo, Deviena Wahyu Eka Pratiwi yang akhirnya meninggal menyisakan luka.
Bagaimana tidak, gadis 16 tahun itu menjadi sosok penting dalam keluarganya di Kampung Katen RT 3 RW 4, Kelurahan Begajah, Kecamatan Sukoharjo.
Devi sapaan akrabnya semesa hidup, sering membantu jualan ayam goreng kentucky bersama ayahnya, Wahyudi di kawasan Kecamatan Nguter.
Itu dilakukannya sebelum insiden maut tertabrak bus Agra Mas.

Baca juga: Kesaksian Keluarga Tertabrak Agra Mas di Sukoharjo : Maut Menjemput Usai Devi Ambil Tugas ke Sekolah
Baca juga: BREAKING NEWS : Siswi SMP yang Tertabrak Bus Agra Mas di Begajah Sukoharjo, Meninggal Dunia
Bahkan Devi tak pernah malu membantu bapaknya.
Paman Deviena, Saeran Agung Darmanto mengungkapkan bisnis tersebut baru dirintis Wahyudi kurang lebih 3 bulan terakhir.
"Bapaknya korban dulu itu bekerja sebagai sopir, tapi sekarang sudah tidak," ungkap Saeran kepada TribunSolo.com menjelan pemakaman, Sabtu (20/2/2021).
"Kini jualan kaki lima kentucky. Itu baru jalan 2 sampai 3 bulanan ini. Itu karena menganggur selama pandemi," tambahnya.
Korban, kata Saeran, sering membantu Wahyudi menyiapkan keperluan jualan sejak subuh menjelang.
Terlebih, sekolah korban saat ini masih menerapkan pembelajaran daring selama pandemi Covid-19.
Maka lanjut dia, kepergian korban menjadi duka mendalam bagi keluarganya.
"Setiap pukul 04.00 WIB bangun bantu bapaknya. Ibunya saat ini kerja di sebuah pabrik," kata dia.
Setelah semua siap, korban dan Wahyudi langsung berangkat menuju lokasi jualan di kawasan Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.
Mereka berangkat berboncengan naik sepeda motor dari rumahnya Kampung Katen.
"Jauhnya kurang lebih 15 kilometer. Naik sepeda motor boncengan sama bapaknya. Kalau gerobak ditinggal di sana," ucap Saeran.
Saeran menyampaikan keluarga begitu terpukul dengan insiden maut yang merenggut nyawa Deviena.
"Rasanya kehilangan sekali. Dia masih punya adik dua masih kecil-kecil," ujarnya.