Berita Sragen Terbaru
Oknum Guru Silat Rudapaksa Bocah di Sragen, Orangtua Curiga Putrinya Pulang Tak Pakai Celana Dalam
Muncul kecurigaan orang tua korban karena anaknya pulang tidak memakai celana dalam. Terjawab, anak mereka jadi korban rudapaksa oknum guru silat.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Seorang bocah perempuan berinisial W (9) asal Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sragen menjadi korban pemerkosaan oleh seorang oknum guru silat yaitu S (38) pada 10 November 2020 lalu.
Dari informasi yang didapat, W dirudapaksa S di sebuah rumah kosong.
Sebelum merudapaksa korban, S sempat mengajak W untuk menonton video porno.
Baca juga: Status WA Terakhir TKW Korban Pemerkosaan dan Pembunuhan di Malaysia:Aku Akan Dipinang Malaikat Maut
Baca juga: Detik-detik PN Karanganyar Ricuh, Gas Air Mata Bikin Ratusan Pesilat PSHT Lari Tunggang Langgang
Selesai menonton film porno, korban diperkosa oleh S.
Ayah W, yakni D, menjelaskan bahwa saat kejadian, putri kecilnya itu tak bisa melawan lantaran kedua tangannya diangkat.

"Bagian ulu hati anak saya juga digencet oleh si pelaku."
"Bahkan pelaku mengancam akan memukul korban jika menceritakan kejadian ini kepada siapa pun," ujarnya kepada wartawan, Kamis (25/2/2021).
Pelaku kemudian membuang celana dalam korban ke kakus.
Lantas korban pulang dengan keadaan tidak memakai celana dalam.
Dari situlah, muncul kecurigaan orang tua korban karena anaknya pulang tidak memakai celana dalam.
"Setelah kejadian itu, bulan Desember kemarin, anak saya mengalami panas tinggi. Saya kira dia terkena Covid-19, lalu saya bawa ke Puskesmas setempat," paparnya.
Sesampainya di puskesmas, ayah korban diminta petugas Puskesmas untuk lapor ke kantor polisi.
"Saya kaget kenapa malah disuruh lapor ke kantor polisi. Ternyata saya diberitahu bahwa anak saya sudah tidak perawan dan robek searah jarum jam 6," katanya.
Hal itu diketahui berdasarkan hasil visum yang dilakukan pihak puskesmas.
Akhirnya, D mendesak dan korban mengaku telah diperkosa.
"Saya langsung melaporkan kejadian ini ke Polres Sragen akhir Desember lalu," ujarnya.
Curiga Anak Sering Murung, Remaja 13 Tahun Ternyata Jadi Korban Pemerkosaan Kenalan Lewat Facebook
Seorang ibu dibuat syok anaknya yang masih berusia 13 tahun telah menjadi korban pemerkosaan.
Ibu di Palembang, Sumatera Selatan awalnya tak menyangka namun saat melihat sikap anaknya yang murung menjadi curiga.
Sang anak selalu murung dan mengurung diri di kamar sejak dua hari terakhir.
Bahkan, gadis belia itu pun tidak mau makan.
"Bahkan, habis mandi anak saya itu tidak mau sisiran. Sudah seperti orang gila," kata sang Ibu saat membuat laporan di Polda Sumatera Selatan, Rabu (4/11/2020).
Baca juga: Hindari 8 Kesalahan saat Keramas yang Bisa Merusak Rambut, Menggunakan Kondisioner pada Kulit Kepala
Baca juga: Hasil Pilpres AS: Joe Biden Pecahkan Rekor Obama di Pilpres 2008, Raih Suara Terbanyak dalam Sejarah
Baca juga: Awan Lenticularis Muncul di Gunung Lawu, Cantik Tapi Bahaya Bagi Penerbangan dan Pendaki
Merasa ada yang janggal, sang Ibu berupaya membujuk anaknya untuk bercerita.
Kemudian, korban mengaku telah diperkosa oleh seorang pria berinisial DI (18) yang baru tiga hari dikenalnya dari Facebook.
"DI ini sebelumnya membawa anak saya jalan-jalan. Kemudian dia membawa ke kosan. Di sana anak saya diperkosa," ujar sang Ibu.
Baca juga: Sering Jadi Kebiasaan, Inilah Bahaya Menaruh Jari di Tuas Rem saat Naik Motor
Baca juga: 5 Program Gibran-Teguh Soal Kepemudaan, Dari Penguatan Ideologi Hingga Peningkatan Kesetaraan Gender
Baca juga: Hindari 8 Kesalahan saat Keramas yang Bisa Merusak Rambut, Menggunakan Kondisioner pada Kulit Kepala
Sementara itu, Rijen Kadin Hasibuan selaku kuasa hukum korban mengatakan, usai diperkosa oleh DI, korban ditinggalkan oleh pelaku di pinggir jalan depan Mal Palembang Tread Centre (PTC).
Korban akhirnya bisa pulang setelah meminta tolong untuk dijemput oleh temannya.
"Korban tidak tahu jalan pulang, sehingga minta jemput temannya," ujar Rijen.
Menurut Rijen, seluruh nomor kontak milik korban dan akun medsos telah diblokir oleh pelaku.
Ia menduga, DI adalah seorang penjahat yang sengaja mencari korban di bawah umur melalui media sosial.
"Kami duga korbannya ini banyak, karena pelaku sudah profesional," kata dia.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Murung dan Tak Mau Makan, Anak 13 Tahun Jadi Korban Pemerkosaan Kenalan di Facebook"