Fenomena Aneh di Tawangsari
Bikin Merinding Warga, di Sukoharjo Muncul Fenomena Tanah Keluarkan Cairan Merah Mirip Darah Segar
Kejadian ini menyita perhatian warga di tanah milik Waluyo, di Dukuh Sentul RT 3 RW 5, Desa Pundungrejo, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Saya tidak berani mendekat, saya merinding melihat air itu," ucapnya.
Tak hanya Marimo, Sekretaris Desa (Sekdes) Pundungrejo, Sutardi juga merinding saat melihat air merah itu.
Baca juga: Insiden Mengerikan di Depan Bandara Solo : RX King Hantam Mobilio, Pengendara Bersimbah Darah
Baca juga: Fenomena Ikatan Cinta dan Arya Saloka Ternyata Sudah Diprediksi Mbak You 2020: Ada yang Akan Booming
"Kami mendapatkan laporan dari pak RT setempat, kemudian saya datang," kata dia.
"Itu saya tidak berani begitu dekat, karena saya juga ngeri," imbuhnya.
Dia menuturkan peristiwa tanah berdarah itu baru kali pertama terjadi di desanya.
"Ya semoga hanya fenomena alam biasa, bukan pertanda ada hal buruk lainnya," aku dia.
Hujan Es di Sukoharjo
Fenomena hujan es terjadi di Desa Lorog, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (2/3/2021).
Menurut salah seorang warga setempat Nur fadly (26), sebelum hujan es terjadi, kawasan tempatnya bekerja sempat terjadi hujan lebat.
"Sekira jam 13.00 WIB itu turun hujan. Langsung deras, dan tidak disertai angin," kata dia.
Selang 30 menit hujan deras turun, dia mendengar atapnya seperti dilempari batu kerikil.
"Disinikan atapnya dari Gavalum semua, jadi suaranya keras, seperti dilempar batu krikil. Klotak-klotak gitu," ucapnya.
Baca juga: Rentetan Kesadisan Henry Taryatmo hingga Divonis Hukuman Mati: Bercak Darah Jadi Bukti Kekejiannya
Baca juga: Ini Kriteria Pasien Diabetes yang Boleh Divaksin Covid-19, Bagaimana Bila Gula Darah 300-400 mg/d?
Saat diperiksa, ternyata bunyi tersebut disebabkan hujan es yang mengenai atapnya.
Jika dilihat secara kasat mata, tak nampak terjadi hujan ea. Karena saat itu hujan turun cukup deras.
Peristiwa itu sempat ia rekam melalui ponsel miliknya.
"Esnya gak begitu besar. Besarnya sekelereng gitu, sekuku jari," terangnya.
Kendati demikian, hujan es itu tak berlangsung lama. Menurutnya, kejadian itu hanya terjadi sekita satu menit saja.
Meski sempat diguyur hujan es, namun tak nampak ada kerusakan bangunan yang ditimbulkan.
"Setau saya, fenomena hujan es ini baru pertama terjadi," pungkasnya. (*)