Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Mulianya Siswa SMK Asal Karanganyar, Usaha Tukang Tambal Ban Panggilan, Pasang Tarif Seikhlasnya

Niat Wahyu Nugroho Siswa SMK asal Karanganyar yang buka usaha tambal ban panggilan sepertinya ikhlas membantu orang. 

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Agil
Wahyu Nugroho Siswa SMK asal Karanganyar yang buka usaha tambal ban panggilan ikhlas membantu orang. Tak Pakai Tarif. 

"Saya juga bawa stok ban dalam, kalau butuh diganti. Saya juga bisa melayani tambal ban tubles," ucapnya. 

Dibalik kegigihannya sebagai tukang tambal ban keliling, Wahyu memiliki citi-cita yang amat besar. 

Pemuda jurusan otomotif itu ingin memiliki usaha bengkel sendiri.

Dari Pesan Ibu

Masih adakah siswa SMK yang harus berjuang membantu ekonomi keluarga di Solo Raya Ini?

Jawabannya, Ada.

Adalah Wahyu Nugroho (20) pemuda asal Desa Wonorejo, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar

Dia rela menjadi tukang tambal ban panggilan walau masih duduk dibangku SMK.

Baca juga: Nasib Keluarga Tambal Ban di Solo, Pasca Rumahnya Ambruk : Bingung, Tinggal Sama Kakak atau Anak

Baca juga: Detik-Detik Rumah Tukang Tambal Ban di Solo Roboh : Sempat Dengar Suara krek, Pemilik Takut Tidur

Pelajar SMK Kelas XII di SMK Muhammadiyah 1 Gondarejo itu, melakoni profesi sebagai tambal ban sudah sejak lima bulan terakhir.

Ditemui TribunSolo.com, dia tengah mendapatkan orderan di kawasan UNS Solo, Wahyu nampak menggunakan alat seadanya. 

Kunci-kunci, alat pres ban, dan perkakas lainnya ia masukan dalam sebuah karung. Nampak dia juga membawa jeriken berisi air. 

"Kalau alat-alat sebagian beli, sebagian buat sendiri," katanya, Sabtu (6/3/2021).

Mencari uang tambahan sebagai tukang tambal ban keliling ini ia lakukan demi membantu perekonomian keluarga. 

Baca juga: Rumah Tukang Tambal Ban di Solo Ambruk : Akibat Luapan Anak Sungai Bengawan Solo, Pelan-Pelan Miring

Sebab, anak sematawayang ini hanya memiliki ibu. Sementara sang ayah sudah lama meninggal dunia. 

"Saya memilih tambal ban ini karena di Solo jarang ada. Dan disuruh ibu untuk membantu orang," kata dia. 

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved