Berita Solo Terbaru
Dijual via Open BO, Gadis Solo di Bawah Umur Dapat Rp 200 Ribu, Padahal Tarif Rp 500 Ribu Per Kencan
Sejumlah gadis di bawah umur yang dijual germo via open BO (Booking Order) hanya mendapatkan uang tak seberapa.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sejumlah gadis di bawah umur yang dijual germo via open BO (Booking Order) hanya mendapatkan uang tak seberapa.
Kasus itu terungkap saat germo tega menjajakan mereka di kawasan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Sabtu (6/3/2021).
Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjutak menjelaskan, setiap tersangka memiliki peran tersendiri dalam menjual gadis di bawah umur.
Satu tersangka berinisial L (33) berperan menawarkan korban yang mencari open BO.
Baca juga: Teganya Para Germo Ini, Jual 3 Gadis Solo di Bawah Umur via Open BO, Tarif Rp 500 Ribu Sekali Kencan
Baca juga: Wali Kota Solo Gibran Siap Berantas Prostitusi Online di MiChat & Twitter: Nekat Open BO Kami Lacak
"Yang germo jual, ada yang sudah digunakan pria hidung belang berkali-kali," akunya saat jumpa pers di Mapolresta Solo, Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Rabu (10/3/2021).
Dari pengakuan tersangka lanjut dia, masing-masing ND (15) dijajakan sebanyak 7 kali, D (16) 3 kali dan R (16) 2 kali oleh tersangka L.
"Jadi L tak bekerja sendiri," jelas dia.
Ia lanjut Ade, mengajak Wes (19) dan Dah (18), untuk mengantar korban ke hotel di kawasan Gilingan.
"Secara cash dibayar langsung ke pengantar," ujar tersangka L.
Dia menambahkan, selanjutnya ada pembagian untuk germo dan korban alias gadis di bawah umur tersebut.
"Pembagian uang Ro 300 ribu untuk pengantar (germo), sedangkan korban hanya menerima Rp 200 ribu," jelas dia.
Diungkap Polisi
Sebelumnya, polisi mengungkap komplotan germo yang tega menjajakan gadis di bawah umur yang beroperasi di Kota Solo.
Ketiga germo tersebut yakni L (33), Wes (19), Dah (18).