Berita Solo Terbaru
Teganya Para Germo Ini, Jual 3 Gadis Solo di Bawah Umur via Open BO, Tarif Rp 500 Ribu Sekali Kencan
Polisi mengungkap komplotan germo yang tega menjajakan gadis di bawah umur yang beroperasi di Kota Solo.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
Kendati demikian, pihaknya terus melakukan operasi pekat yang berada di wilayah hukum Polsek Banjarsari.
"Patroli dan sosialisasi terus kami lakukan, untuk memberantas praktek prostitusi di Banjarsari," tandasnya.
Sebelumnya, baru dua hari jadi Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, sudah memiliki niat serius untuk memberantas segala bentuk prostitusi di Kota Bengawan.
Penyakit masyarakat (pekat) saat ini memang tengah jadi perhatian besar Gibran.
Baca juga: Tiga Anggota DPRD Solo Positif Covid-19, Sempat Hadir Pelantikan Gibran, Satu Dirawat di Rumah Sakit
Baca juga: Pemerintah Pusat Target Sekolah Tatap Muka Juli 2021, Gibran Bakal Kebut Vaksinasi Guru
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini pun menyebut prostitusi yang dilakukan secara online kini dalam pantauannya.

“Banyak sekali masukan warga yang memberi tahu, Mas ini di aplikasi MiChat dan Twitter serta online lainnya itu itu lebih banyak lagi,” kata Gibran kepada wartawan di Solo, Senin (1/3/2021).
Gibran mengaku banyak menerima masukan setelah dirinya melakukan operasi pekat bersama Kapolres Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak di sejumlah lokasi di Kota Solo pada Sabtu malam (27/2/2021).
Pria yang baru saja dilantik menjadi Wali Kota Solo itu merazia sejumlah PSK di beberapa lokasi.
Dia pun meminta kepada masyarakat untuk bersabar agar dirinya bisa maksimal dalam bekerja salah satunya memberantas pekat.
“Yang (prostitusi) online itu itu akan kami telusuri, kami trace satu persatu lagi. Sabar ya, akan kami kerahkan semua,” jelas dia.
Sebelumya, usai memposting sejumlah foto saat dirinya ikut merazia PSK ke akun sosial media miliknya, sejumlah netizen langsung memberikan komentar.
Bahkan Gibran tak canggung menjawab pertanyaan netizen soal maraknya prostitusi online di Kota Bengawan.
Dari berbagai macam komentar, salah satu komentar yang menggelitik adalah yang disampaikan Winar Sulistyawan:
“mas walkot…monggo jajarannya disuruh sekalian download michat…malah buanyak dibandingkan dg yg offline… karena yang begini ini biasanya beberapa bulan ke depan hanya pindah tempat…dari offline ke online..eh sama ganti harga juga ding mas..soalnya klo online lebih tinggi harganya,” tulis @winarsuli.
Komentar Winarsuli ini pun langsung ditanggapi Gibran. Pria yang berlatar belakang pengusaha katering itu mengatakan akan segera menindaklanjuti dengan melakukan trace karena banyak yang melakukan open BO (booking online).
“@winarsuli betul. Banyak yg open BO. Akan kami trace,” kata Gibran di @gibran_rakabuming.
Mengomentari soal Open BO, pernyataan Wali Kota Solo ini terus direspon netizen. Mereka pun kaget bahwa sosok pria yang baru dilantik sebagai Wali Kota Solo itu ternyata paham dengan istilah Open BO.
“kereenn mas Gibran paham jg open bo..online lbh bnyk memang drpd yg mangkal,”tulis @hendibrz46
“mantap mas Gibran, lbh mengerti cara sistem teknologi jaman skrg. Jd lbh gampang untuk trace dan segera dibina utk masa depan Indonesia yg lbh baik,” ungkap @andromesakh.
Malam-malam Gibran Ikut Polisi Razia PSK, Ini Katanya pada 2 Wanita PSK yang Diamankan
Sabtu (27/2/2021) lalu mestinya jadi malam minggu pertama Gibran Rakabuming Raka, setelah dilantik jadi Wali Kota Solo.
Tapi, bukan menghabiskan waktu bersama Jan Ethes di rumah.
Baca juga: Blak-blakan Gibran Pilih Kijang Innova Putih Jadi Mobil Dinas Dibanding Camry, Sebut Lebih Cepat
Gibran ikut langsung razia Pekerja Seks Komersial (PSK) yang dilakukan oleh tim Polresta Solo.
Razia itu digelar polisi di kawasan Kestalan dan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Sabtu (27/2/2021) malam.
Razia ini juga diikuti langsung oleh Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak.

Pakai jaket tebal, Gibran ikut razia meski turun hujan.
Dia memantau razia yang dilakukan petugas kepolisian.
Dari razia tersebut ada 36 orang PSK yang ditangkap dan diantaranya ada dua warga Solo.
Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, mereka melakukan operasi malam di wilayah Kestalan dan Gilingan.
"Adapun dari wanita (pekerja seks komersial) yang tertangkap 17 orang di Kestalan dan 19 di Gilingan," ujarnya, Sabtu (27/2/2021).
Dari total 36 orang yang tertangkap mayoritas dari luar kota Solo.
Menurut keterangan Tim Humas Polresta Solo, Gibran sempat menanyakan ke polisi apa ada warga Solo yang terlibat.
"Ada, Mas. 2 orang. Lainnya luar kota. Ada yang Semarang, Sukoharjo, ada juga yang KTP Madura," jelas seorang polisi kepada Gibran di lokasi.
Tim Polresta Solo juga menyatakan, dalam kesempatan itu, Wali Kota Solo Gibran mengaku banyak mendengar keluhan dari warga soal penyakit masyarakat di wilayah tersebut.
"Ini menindak lanjuti keluhan-keluhan warga selama ini, terutama di wilayah Kestalan dan Gilingan," kata dia.
"Karena selama saya blusukan, banyak yang melaporkan ada beberapa aktivitas yang meresahkan," jelas dia.
Nantinya mereka yang tertangkap akan dibina oleh Dinas Sosial.
"Harapannya tidak akan kembali lagi di sini," tegasnya. (*)