Berita Karanganyar Terbaru
Setahun Tutup Akibat Pandemi Covid-19, Museum Dayu Sangiran Bakal Buka 1 April Mendatang
Setelah lebih dari satu tahun ditutup akibat pandemi Covid-19, Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Dayu akan kembali dibuka.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Ryantono Puji Santoso
Bentrok yang terjadi antara kelompok pendekar dan warga tidak banyak berpengaruh dengan situasi saat ini.
Baca juga: 5 Fakta Bentrokan Kelompok Pendekar dan Warga di Cemoro Kandang: Suara Knalpot Brong Ganggu Warga
Baca juga: Bubarkan Bentrokan di Tawangmangu, Polisi Amankan Sejumlah Pendekar yang Bertikai dengan Warga
Kejadian yang mengakibatkan sejumlah orang luka dan ada yang harus ditahan di Polsek Tawangmangu itu kini telah berangsur normal.
Menurut salah seorang warga sekitar yang juga bekerja sebagai tukang parkir di Cemoro Kandang, Ajix (19) bahwa situasi wisata sudah berangsur ramai.
"Sudah ramai, ada kalau ratusan yang keluar masuk parkiran," jelasnya kepada TribunSolo pada Minggu (28/2/2021).
Dirinya menambahkan, bahwa seusai mediasi, kondisi Cemoro Kandang telah kembali aman.
Baca juga: Lihat Ratusan Massa PSHT vs Polisi Bentrok, Warga Karanganyar Ketakutan, Langsung Tutup Pintu
"Tidak ada serangan susulan atau teror apapun, kembali seperti biasa," imbuhnya.
Dalam pantauan TribunSolo, sejumlah warung dan area wisata kini telah dipadati pengunjung dari berbagai kota.
Paling banyak dari area Solo Raya dan Jawa Timur.
5 Fakta Bentrok Pendekar dan Warga
Bentrok kelompok pendekar dengan warga di Cemoro Kandang, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu membuat heboh.
Bahkan, video bentrokan ramai terlihat di media sosial (Medsos).
Berikut TribunSolo.com rangkum peristiwa bentrokan tersebut:
1. Arus Lalu Lintas Sempat Macet
Arus lalu lintas penghubung Karanganyar dengan Magetan sempat macet parah, Sabtu (27/2/2021).
Hal itu terjadi karena bentrokan antara kelompok pendekar dengan warga terjadi di Cemoro Kandang, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu.
Seorang saksi mata dan tukang parkir di wilayah tersebut, Bes Hariyanto menjelaskan, saat baku hantam membuat ruas lalu lintas sempat lumpuh.
"Tadi jumlah mereka ada sekitar 500 orang, dan semuanya memenuhi jalanan," ungkap dia kepada TribunSolo.com.
Baca juga: Kesaksian Warga saat Detik-detik Bentrokan Pendekar di Tawangmangu : Mereka Ada Ratusan Orang
Baca juga: Bubarkan Bentrokan di Tawangmangu, Polisi Amankan Sejumlah Pendekar yang Bertikai dengan Warga
Suasana jalanan semakin kacau saat kedua belah pihak baku hantam.
"Semuanya turun ke jalan," ujarnya.
"Kejadian sekitar jam 12 siang dan polisi tiba 15 menit kemudian," terangnya.
2. Berawal dari Suara Knalpot Brong
Warga memberikan kesaksian saat detik-detik bentrokan gara-gara knalpot brong pendekar yang tengah konvoi.
Kejadian di Cemoro Kandang, jalur Tawangmangu-Magetan di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Sabtu (27/2/2021).
Suara berisik knalpot milik kelompok pendekar itu membangkitkan amarah warga sekitar karena membuat telinga sakit.
Terutama dari tukang parkir yang dengan tegas menegur.
Akibatnya perselisihan tak dapat dihindarkan, dan warung sejumlah pedagang di Cemoro Kandang menjadi korban.
Baca juga: Bubarkan Bentrokan di Tawangmangu, Polisi Amankan Sejumlah Pendekar yang Bertikai dengan Warga
Baca juga: Sejumlah Orang Terluka, Pendekar vs Warga Bentrok di Tawangmangu, Gegara Suara Knalpot Brong
Menurut warga setempat dan juga tukang parkir, Bes Hariyanto, ada satu warga setempat yang terluka akibat kejadian itu.
"Adik saya mengalami luka," katanya kepada TribunSolo.com.
"Dari pihak mereka ada 8 yang terluka," imbuhnya menekankan.
Dirinya menyebut para pengendara motor ada sekitar ratusan orang.
"Ada sekitar 500 orang yang berkonvoi," jelasnya.
Sedangkan dari pihak tukang parkir dan dibantu warga sekitar ada 50 orang.
"Kami sempat kewalahan dan minta bantuan dari para kelompok pendekar setempat," ungkapnya.
3. Tukang Parkir Menegur
Sejumlah video berisi detik-detik bentrokan antara pendekar dengan warga yang kesal suara knalpot tersebar.
Insiden itu terjadi di Cemoro Kandang, Kabupaten Karanganyar, Sabtu (27/2/2021).
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, kejadian tepatnya terjadi di jalur Tawangmangu-Magetan di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu.
Kejadian berada di dekat pos pendakian Cemoro Kandang sekira pukul 12.00 WIB.
Bahkan jalan antar provinsi itu nyaris lumpuh, karena banyaknya kelompok pendekar sembari membawa bendera besar.
Dari potongan video, menggambarkan konvoi pendekar kelompok tertentu dengan bendera besar dan kayaknya kampanye.
Suara knalpot sangat memekakan telinga warga sekitar.
Bahkan ada potongan video yang berisi baku hantam antara pendekar dengan warga.
Termasuk mereka yang membawa balok kayu.
Baca juga: Detik-detik PN Karanganyar Ricuh, Gas Air Mata Bikin Ratusan Pesilat PSHT Lari Tunggang Langgang
Baca juga: Haru Biru Pemakaman Riyanto, Pesilat Korban Sriwijaya Air SJ182, Keluarga Besar Pagar Nusa Berduka
Seorang saksi mata dan tukang parkir di wilayah tersebut, Bes Hariyanto mengungkapkan, bahwasanya kejadian bermula dari sebuah kelompok pendekar yang melintas di jalanan Cemoro Kandang.
Mereka mengemudikan kendaraan dengan knalpot brong bersuara tinggi, sehingga akhirnya suara tersebut membuat telinga warga sekitar sakit.
Tak terima dengan kejadian itu para tukang parkir sempat menegur.
"Mereka tidak terima kami tegur, ya terpaksa, hampir baku hantam," ujarnya kepada TribunSolo.com.
4. Motor Tukang Parkir Rusak
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun sebuah motor milik tukang parkir rusak parah karena sempat menjadi kemarahan kelompok pendekar.
"Motor adik saya rusak parah, mereknya RX King, rusak di bagian lampu dan tanki bensin" ucapnya.
Adapun kasus tersebut telah diselesaikan dengan baik di Polsek Tawangmangu.
"Ada polisi setelah itu," jelasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS : Blayer-blayer Pakai Motor Knalpot Brong, Pendekar Bentrok dengan Warga Tawangmangu
Baca juga: Momen Gibran Dilantik, Pakar UNS Soroti Tak Ada Pembangunan Berkelanjutan saat Pergantian Wali Kota
5. Polisi Turun Tangan
Mendapatkan kabar ada keributan antara pendekar dengan warga di Tawangmangu, polisi langsung turun ke lapangan.
Kapolsek Tawangmangu, AKP Ismugiyanto, menjelaskan bahwa pihaknya langsung terjun ke lokasi kejadian.
"Saya langsung perintahkan terjun ke TKP," katanya kepada TribunSolo pada Sabtu (27/2/2021).
Saat dikonfirmasi pihaknya hanya melerai dan menahan sejumlah orang yang masih terus berusaha berjibaku.
"Kami tidak mengeluarkan tembakan peringatan," ujarnya.i
"Kami menarik 8 orang dari lokasi kejadian," terang dia menekankan.
Dari 8 orang itu dirinya tidak tahu menahu mengenai latar belakang organisasi mereka.
"Itu urusan internal organsisasi mereka," ucapnya.
"Yang terpenting kalau ingin dijemput harus oleh perwakilan dari ranting organisasi," imbuhnya.
Selain menahan beberapa orang, pihak polisi juga memediasi beberapa pihak yang bertikai itu.
"Kami mediasi, dan kami sepakati semuanya selesai di kantor polisi," tegasnya.
Hadir dalam acara mediasi itu perwakilan dari masing-masing organisasi, Koramil, dan Camat Tawangmangu. (*)