Berita Boyolali Terbaru
Merapi Kembali Semburkan Awan Panas, Warga Boyolali Beraktivitas Biasa: Masih Berkebun
Gunung Merapi kembali menyemburkan awan panas pada Selasa (30/3/2021) pukul 07.06 WIB.Namun, hal tersebut tidak membuat warga lantas panik.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Gunung Merapi kembali menyemburkan awan panas pada Selasa (30/3/2021) pukul 07.06 WIB.
Anggota Jaringan Informasi Lingkar Merapi (Jalin Merapi) Mujianto mengatakan, benar gunung merapi mengeluarkan awan panas pagi ini.
Namun, hal tersebut tidak membuat warga lantas panik.
Baca juga: Gunung Merapi Kembali Semburkan Awan Panas, Warga Desa Balerante Belum Diungsikan, Ini Alasannya
Baca juga: Update Aktivitas Gunung Merapi : Sempat Landai, Pagi Ini Muntahkan Guguran Awan Panas Beberapa Kali
Mereka tetap beraktivitas seperti biasa, ada yang bertani dan berkebun.
"Tadi pagi, Merapi luncurkan guguran awan panas, meski begitu aktivitas warga masih seperti biasa," ucap Muji kepada TribunSolo.com, Selasa (30/3/2021).
Saat Merapi menyemburkan awan panas, angin bertiup ke arah utara.
Jadi abu vulkanik kemungkinan mengarah ke wilayah Kecamatan Selo, Boyolali.
"Tapi Kami belum mendapat laporan masuk terkait turunnya hujan abu di sana, karena angin cenderung tenang," ujar Muji.
Baca juga: Belum Juga Berhenti, Guguran Lava Pijar Merapi Masih Saja Terjadi, Begini Pantauan Petugas BPPTKG
Kemudian, Muji menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap status Merapi.
Mengingat Merapi berstatus siaga sejak Kamis (5/11/2020) lalu.
"Selalu waspada, berkaitkan awan panas, maupun turunnya hujan abu, tetap pakai masker, menggunakan helm standar saat berkendara," imbaunya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, terjadi awan panas guguran Merapi pada Selasa (30/3/2021) pukul 07.06 WIB.
Dalam catatan seismogram, guguran awan panas tersebut memiliki amplitudo 60 milimeter dengan durasi 135 detik.
Guguran awan panas tersebut juga miliki jarak luncur sekitar 1500 meter ke arah barat daya dan angin bertiup ke arah utara.
Sebelumnya, Merapi sudah beberapa kali mengeluarkan awan panas, meningkatnya aktivitas Gunung Merapi membuat warga di sekitar lereng meningkatkan kewaspadaan diri.
Hal itu diungkapkan oleh Kaur Perencanaan Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten Jainu, kepada TribunSolo.com pada Sabtu (27/3/2021).
Baca juga: Bukan Klaten, Muntahan Guguran Lava dan Awan Panas Gunung Merapi ke Arah Sleman dan Magelang
"Kami mengimbau kepada warga untuk selalu waspada dengan segala kemungkinan buruk yang ada," katanya.
Adapun untuk relokasi warga, Jainu mengungkapkan bahwa tindakan itu masih belum perlu dilakukan.
"Kami belum mengungsikan warga karena laporan hingga hari ini, awan panas mengarah ke barat daya," jelasnya.
Sebelumnya dilaporkan dari akun Twitter @BPPTKG menyebutkan bahwa pada pukul 04.30 WIB dan 04.41 WIB tercatat Gunung Merapi mengeluarkan awan panas.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaira menjelaskan, rentetan erupsi awan panas tersebut telah terjadi sejak Senin (4/1/2021) lalu.
"Sudah terjadi hampir tiga bulan dengan ditandai guguran lava dan awan panas," katanya.
Dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan selalu dalam kondisi siap bila ada instruksi dari pemerintah daerah setempat.
"Ikuti rekomendasi yang kami berikan dan taati petunjuk dari kami," imbaunya.
Selain itu dirinya meminta masyarakat agar memantau semua media sosial BPPTKG karena semua informasi mengenai Gunung Merapi. (*)