Pemerintah Tolak Partai Demokrat Moeldoko Hasil KLB Deli Serdang, Inilah Pertimbangannya
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly akhirnya umumkan status Partai Demokrat Kubu Moeldoko, Rabu (31/3/2021).
"Beberapa kader sudah dihubungi (ditawari) untuk jadikan Ketua DPC. Itupun ada iming-imingnya," ungkap Supriyanto kepada TribunSolo.com, Senin (22/3/2021).
"Oknum yang menawarkan itu satu orang berasal dari ekternal partai," tambahnya.
Namun, Supriyanto enggan membeberkan besaran iming-iming yang ditawarkan ke dua kader senior DPC Demokrat Kota Solo.
"Kami belum bisa sampaikan. Tapi, ada iming-iming untuk menjadi Ketua DPC," ujarnya.
Selain menawarkan sejumlah uang, oknum tersebut juga hendak mengajak dua kader senior DPC Demokrat Kota Solo untuk bertemu.
"Ada ajak untuk kopdar. Tapi tawaran itu sudah ditolak mereka," ucapnya.
Datangi Mapolresta
DPC Partai Demokrat Solo mendatangi Mapolresta Solo pada Senin (22/3/2021) ini.
Mereka memberikan bukti keabsahan legalitas mereka sebagai partai yang terdaftar di Kemenkumham.
Kedatangan mereka ke Mapolresta Solo ini juga ada alasan tersendiri.
Baca juga: Kader Demokrat yang Dipimpin Ketum AHY Geruduk Kantornya, Begini Respon Ketua KPU Sragen
Baca juga: Tak Puas Gorok Leher Bebek Bukti Ungkapan Tolak KLB Moeldoko, Demokrat Sragen Geruduk Kantor KPU
Ketua DPC Partai Demokrat Solo, Supriyanto mengatakan, mereka memberikan data legalitas partai mereka dari pusat sampai daerah.
Hal ini dilakukan lantaran mereka mulai curiga ada partai demokrat tandingan yang sudah muncul di Solo.
Informasi yang mereka dapatkan, saat ini ada orang yang menawarkan untuk membuat DPC tandingan.
"Ada pergerakan di Solo," kata dia.
Pihaknya mendatangi Polresta Solo untuk mengatisipasi adanya partai demokrat tandingan ini.