Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Momen Haru, Ratusan Santri Gontor Solo Raya Mudik Lebih Awal via Terminal Tirtonadi, Ini Potretnya

Ratusan santri dari Pondok Pasantren (Ponpes) Gontor mudik lebih awal di Terminal Tirtonadi Solo, Rabu (7/4/2021).

Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Fristin Intan
Ratusan santri dari Pondok Pasantren (Ponpes) Gontor mudik lebih awal di Terminal Tirtonadi Solo, Rabu (7/4/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ratusan santri dari Pondok Pasantren (Ponpes) Gontor mudik lebih awal di Terminal Tirtonadi Solo, Rabu (7/4/2021).

Dari pantauan TribunSolo.com, para santri itu terlihat mengumbar kebahagiaan bisa meninginjakkan kaki ke kampung halamannya.

Mengingat sudah setahun ini tak bisa pulang seenaknya karena adanya pandemi.

Saat tiba di Terminal Tirtonadi, santri langsung didata pihak panitia dari alumni.

Terlihat raut bahagia para orang tua santri menunggu buah hatinya yang menimba ilmu di daerah nan jauh di sana.

Baca juga: Kronologi Guru Ngaji Rudapaksa Santriwati di Garut, Bermula Ajakan Ziarah tapi Malah Dibawa ke Hotel

Baca juga: Viral Foto Santri Peluk dan Cium Motor di Kantor Polisi, Kapolsek Terharu, Begini Cerita Lengkapnya

"Allhamdulilah, senang terharu bisa bertemu sama anak udah setahun gak ketemu," ungkap orang tua santri, Dian (40) yang merupakan warga Kabupaten Boyolali.

Suasana haru pun pecah karena setiba di halaman terminal dan melewati pemeriksaan, santri terlihat mencium tangan dan memeluk orang tua erat-erat.

Bahkan banyak di antaranya berkaca-kaca hingga meneteskan air matanya.

Di antaranya Muhammad Adam Rohmadoni.

Dia menggaku sangat menunggu momen pulang kampung.

"Senang bisa pulang, bisanya cuma telepon atau engak video call lewat ustad," aku dia.

Pihak panitia dari Alumni Santri Gontor Solo Raya, Fuad Muhammad Zein, menjelaskan ada sebanyak 350 santri yang mengikuti mudik.

Terbagi dari sembilan kampus, pada Selasa (6/4/2021) dua kloter kedatangan dan Pada Rabu (7/4/2021) ada enam kloter kedatangan santri.

Penurunaan santri tak hanya di Terminal Tirtonadi.

"Se-Solo Raya ada enam titik penurunan, ada di Wonogiri dua titik, Sukoharjo satu titik, Masjid Alqaso Klaten, Terminal Tirtonadi dan kemaren di Sragen," ungkap dia.

Fuad mengaku proses pengantaran ini menerapkan standar prokes ketat.

"Santri yang mudik harus swab antigen, dinyatan bebas Covid-19 terlebih dulu," akunya.

"Serta saat penjemput hanya boleh orang tau atau wali santri," jelas dia menekankan.

Baca juga: Bukan Disimpan di Bawah Bantal, Petugas Temukan HP Disembunyikan di Plafon Kamar Tahanan Rutan Solo

Baca juga: Setahun Hanya di Rumah karena Pandemi, Inilah Tingkah Mahasiswa UNS Bisa Belajar Lagi di Kampus

Bawa Surat Sehat

Ketua Satgas Pencegahan Covid-19 Kota Solo, Ahyani mengatakan Pemkot akan kembali mengaktifkan Solo Technopark sebagai rumah karantina.

"Itu kita maksimalkan. Kapasitasnya bisa menampung 200 orang," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (5/3/2021).

Waktu pengaktifan kembali Solo Technopark sebagai lokasi karantina pemudik masih menunggu keputusan pemerintah pusat.

Artinya, Solo Technopark kemungkinan mulai mengkarantina pemudik per 6 Mei 2021 sampai 17 Mei 2021.

Baca juga: Kebaikan Sri Wahyuni di Sragen : Jual Soto Sangat Murah Rp 1.000, Bahkan Setiap Jumat Gratis

Baca juga: Yakin Nekat Mudik ke Sukoharjo? Petugas Gelar Penyekatan & Masukkan Pemudik ke Asrama Haji Donohudan

Sementara, Dalem Joyokusuman dan Priyosuhartan masih belum diaktifkan sebagai rumah karantina.

Dalem Joyokusuman, misalnya, rencananya akan dimanfaatkan sebagai lokasi kegiatan kebudayaan Kota Solo.

Ahyani mengatakan Jogo Tonggo juga akan dioptimalkan saat momen mudik lebaran tiba.

Itu digunakan untuk menyaring pemudik yang kucing-kucingan dengan petugas dan ngeyel tidak mau dikarantina terlebih dulu di Solo Technopark.

"Pemudik harus membawa surat keterangan sehat atau hasil uji swab. Kita maksimalkan jogo tonggo. Kalau ada (yang bandel) langsung dijemput," katanya.

Dimasukkan ke Asrama Haji

Tak hanya penyekatan, Pemkab Sukoharjo bakal menggiring pemudik karantina di Asrama Haji Donohudan di Kabupaten Boyolali.

Kebijakan tersebut merupakan turunan dari larangan mudik yang sudah diputuskan oleh pemerintah pusat guna mengantisipasi ledakan kasus Covid-19.

Pj Sekda Sukoharjo Budi Santosa mengatakan, pihaknya akan melakukan koordinasi terkait antisipasi para perantau mudik saat lebaran nanti.

Termasuk menyiapkan tempat isolasi, bagi perantau yang nekat mudik.

"Asrama Haji Donohudan selama ini menjadi tempat isolasi terpadu di Solo Raya, nanti pemudik yang datang bisa saja akan dikarantina di sana," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (5/4/2021).

Baca juga: Larangan Mudik 2021, Polisi Buka Opsi Penyekatan di Batas Kota Solo: Siapkan Alat Rapid Tes

Baca juga: Pemerintah Putuskan Larang Mudik 2021, Anggota DPR RI Asal Sukoharjo Ini Minta Pelonggaran

Selain itu, juga ada penyekatan pemudik yang bakal diterapkan di Kabupaten Sukoharjo nanti.

"Yang jelas, akan ada penyekatan diperbatasan jelang Lebaran nanti," ujarnya.

Saat ini, kasus Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo secara kumulatif sebanyak 5.285, dengan kasus aktif sebanyak 243 kasus, per Sabtu (3/4/2021).

Dari 5.285 kasus itu dengan rincian, 87 orang isolasi mandiri, 4 orang isolasi terpusat, 152 rawat inap, 4678 kasus sembuh, 364 orang meninggal dunia.

Penyekatan di Solo

Polresta Solo menyiapkan beberapa opsi untuk memantau pemudik yang nekat pulang nanti.

Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Adhytia Warman mengatakan, mereka akan melakukan penyekatan di batas kota Solo.

Baca juga: Di Tengah Aturan Larangan Mudik 2021, Ternyata Ada Perantau Pulang, Turun di Terminal Klaten

Baca juga: Bupati Juliyatmono Longgarkan Aturan, Warga Karanganyar Boleh Mudik 2021, Asal Patuhi Syarat Ini

"Iya nantinya ada penyekatan, melalui pos pantau di perbatasan-perbatasan Kota Solo," ungkap Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Adhytia Warman saat dikonfirmasi TribunSolo.com pada Sabtu (3/4/2021).

Petugas akan menjaga dan memperketat penjagaan. 

Mulai dari pengecekan identitas, kelengkapan surat hingga kondisi pengemudi dan penumpang kendaraan.

Selain itu, pos penjagaan bakal dilengkapi alat tes kesehatan dan alat rapid tes. 

Hal ini untuk mencegah penyebaran lebih luas virus Covid-19.

Anggota DPR RI Minta Kelonggaran Mudik

Anggota DPR RI Komisi VI Muhammad Toha, tak sepenuhnya setuju dengan keputusan larangan mudik. 

Dia menyebut, lebaran tahun 2021 ini harusnya ada pelonggaran dari Pemerintah terkait adanya larangan mudik.

Sebab, mudik sudah menjadi tradisi dan budaya masyarakat di Indonesia, terlebih saat lebaran. 

Baca juga: Turis Bebas Masuk Indonesia, Tapi Mudik Lebaran Tegas Dilarang, Ini Alasan Luhut Binsar Pandjaitan

Baca juga: Pemerintah Larang Mudik Lebaran 2021, PT KAI Ikut Aturan, Termasuk untuk Perjalanan Kereta di Solo

"Kebijakan itu relatif ya. Karena mudik itu sebagai wujud penghormatan kepada keluarga dan sanak saudara untuk menyambung silahturahmi," kata dia, Jumat (2/4/2021)

Menurutnya, kebijakan larangan mudik ini akan kontra produktif dengan kebijakan untuk mendongkrak sektor pariwisata. 

Karena dengan adanya larangan mudik ini, maka sektor pariwisata juga akan terkena imbasnya. 

Mantan Wakil Bupati Sukoharjo itu mengatakan, harus ada pelonggaran pada larangan mudik tahun ini. 

Ditambah, program vaksinasi juga sudah dijalankan oleh pemerintah. 

Baca juga: Fotografer Selebaran Aisha Weddings Angkat Bicara soal Karyanya yang Disalahgunakan: Kecolongan

"Menurut saya, kalau imbauannya secara umum tidak pas, artinya relatif saja," ucapnya. 

"Misal di suatu kota zonanya merah, maka dilarang untuk keluar masuk daerah tersebut.  Tapi kalau daerah itu sudah zona hijau, saya pikir tak ada masalah," jelasnya. 

Sehingga sebelum memasuki bulan suci ramadan ini, dia meminta masyarakat benar-benar menaati protokol kesehatan untuk menekan angka penularan Covid-19. 

Selain itu, Toha juga menilai adanya sanksi kepada ASN yang nekat mudik, adalah sesuatu yang berlebihan. 

"Selama mereka bisa menaati protokol kesehatan tidak masalah. Lebaran ini kan juga sudah ada yang divaksin juga, jadi harusnya beda dengan tahun lalu," tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved