Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Aksi Bejat Oknum Dosen di Jember, Rudapaksa Keponakan Sendiri, Modus Terapi Kanker Payudara

Universitas Jember bakal melakukan investigasi menyusul adanya pelaporan kasus kekerasan seksual dengan terlapor oknum dosen Unej.

Editor: Ilham Oktafian
(KOMPAS.com/LAKSONO HARI WIWOHO)
Ilustrasi korban pemerkosaan 

Dukungan terhadap penanganan kasus tersebut juga disampaikan oleh Mahasiswa Unej, Rizky PL yang juga aktivis dari Lingkar Belajar Feminis Pasuruan. Dia meminta ada penanganan tegas terhadap kasus tersebut.

Dia juga meminta kepada pihak-pihak tertentu tidak melakukan intervensi terhadap siapapun yang ingin kasus tersebut diungkap dan ditegakkan secara adil.

"Saya mengutuk keras upaya perlindungan kepada pelaku kekerasan seksual. Karena saat saya share pamflet aksi ini, ada relasi kuasa dari organisasi saya di kampus untuk menghapus, jadi ada upaya-upaya untuk melindungi pelaku. Karena menilai ini masih keluarga sendiri," tegasnya.

Unej Investigasi

Universitas Jember bakal melakukan investigasi terhadap kasus kekerasan seksual.

Ini menyusul adanya pelaporan kasus kekerasan seksual terhadap anak, dengan terlapor oknum dosen Unej.

Rektor Unej Iwan Taruna mengakui adanya dosen Unej yang dilaporkan polisi.

"Sebetulnya baru sekitar dua hari lalu, saya dengar ada laporan polisi terhadap oknum dosen Universitas Jember terkait kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur," ujar Iwan, Kamis (7/4/2021).

Baca juga: Ada Kasus Rudapaksa Bocah di Bawah Umur, Dinas Sebut Sragen Darurat Kekerasan Seksual Anak 

Baca juga: Hanya Demi Uang Rp 50.000, Kakek di Luwu Relakan Sang Cucu Dirudapaksa Temannya

Iwan menegaskan, pihaknya akan menindaklanjuti kasus tersebut. Meskipun, kasus itu sudah masuk di ranah hukum, pihaknya tetap akan bertindak.

"Berjalan paralel. Polisi itu ranah hukumnya, kami di sisi disiplin pegawai," imbuhnya.

Hal yang akan dilakukan internal Unej adalah membentuk tim investigasi.

"Kita sudah bentuk tim investigasi terkait dengan ini semua," imbuh Iwan.

Proses investigasi internal, kata Iwan, dimulai dari fakultas tempat dia mengajar. Pihak fakultas juga mengumpulkan bukti-bukti.

"Tentu kita sebagai manusia ketika begitu harus memakai asas praduga tak bersalah dulu," tegasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Fakta Oknum Dosen Universitas Jember Cabuli Keponakan Sendiri dengan Modus Terapi Kanker Payudara,

 https://jogja.tribunnews.com/2021/04/14/fakta-oknum-dosen-universitas-jember-cabuli-keponakan-sendiri-dengan-modus-terapi-kanker-payudara?page=all.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved