Berita Karanganyar Terbaru
Meski Sudah Negatif Covid-19, WN India di Karanganyar Tetap Isolasi Mandiri, Ini Kata Dinkes
Warga negara India yang sempat dikabarkan positif Covid-19 saat ini masih menjalani isolasi mandiri.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Warga negara India yang sempat dikabarkan positif Covid-19 saat ini masih menjalani isolasi mandiri di rumah kontrakannya, Desa Plesungan, Kecamatan Gondangrejo, Kecamatan Karanganyar.
Itu dilakukan demi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, meskipun hasil uji swabnya sudah menunjukkan negatif Covid-19.
Hal itu disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, Purwati.
"Pada Kamis (6/5/2021), kami swab PCR dan keesokan harinya pada Jumat (7/5/2021) hasilnya positif," jelas Purwati, Minggu (9/5/2021).
"Kemudian pada Jumat (7/5/2021) di uji swab antigen lagi dan hasilnya negatif," tambahnya.
Baca juga: WNA asal India Dikabarkan Positif Covid-19, Kades : Jauh Sebelum Pandemi di India Memuncak
Baca juga: Sempat Dikabarkan Positif Covid-19, Kades Plesungan Karanganyar Sebut WN India Sudah Negatif
Atas hasil tersebut, Purwati mengatakan bahwa WNA India itu dalam kondisi sehat, namun tetap diwajibkan isolasi mandiri.
"Tetap saya suruh di rumah saja," ujarnya.
"Nanti karantina selesai, setalah saya tengok kondisi terakhirnya dalam beberapa hari ke depan," ungkapnya.
Purwati mengajak segenap pemerintah desa hingga kecamatan untuk ikut mengawasi lingkungan perumahan kediaman warga negara India tersebut.
"Sudah kami semprot lingkungan sekitarnya," katanya.
Dirinya menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir dan mengaitkannya dengan kondisi pandemi India saat ini.
"Tidak perlu khawatir dia sudah setahun lebih di Indonesia, dan sudah fasih berbahasa Indonesia, sehingga bukan pendatang baru," tegasnya.
Beredar Kabar
Sebelumnya, seorang warga negara asing (WNA) dari India yang tinggal di Desa Plesungan, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar terkonfirmasi positif Covid-19.
Ia sempat dijemput tim Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan Gondangrejo. Itu dilakukan setelah adanya laporan yang masuk.
Tim Satgas Penanganan Covid-19 yang menjemput tetap memakai alat pelindung diri (APD) lengkap.
Penjemputan pasien tersebut dilakukan Jumat (7/5/2021) sekira pukul 24.00 WIB.
Kepala Desa (Kades) Plesungan Waluyo mengatakan, pasien sempat menjalani uji swab mandiri pada 6 April 2021 dan hasilnya positif Covid-19 tanpa gejala.
"Tidak ada riwayat berpergian dan tidak ada riwayat penyakit," kata dia kepada TribunSolo.com, Sabtu (8/5/2021).
"Menurut keterangannya, dia pernah swab 6 April dan hasilnya positif," tambahnya.
Baca juga: Nekat Pulang Kampung, 8 Pemudik Asal Bandung dan Tangerang Dikarantina di Solo Technopark
Baca juga: Tak Ikuti Solo, Pemkab Karanganyar Persilahkan Warga Solo Raya Keluar-Masuk Tanpa SIKM
Baca juga: Tak Ada Lokasi Karantina di Karanganyar, Pemudik yang Positif Covid-19 Diminta Berdiam Diri di Rumah
Ia kemudian menjalani isolasi mandiri di rumah kontrakannya. Adapun, pasien tinggal sendiri di rumah itu.
Pasien juga sempat kembali melakukan uji swab PCR di RS Dr Oen Kota Solo pada 6 Mei 2021 dan hasilnya positif Covid-19.
Hasil tes tersebut kemudian dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Solo yang kemudian diteruskan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar.
Kemudian, pasien dijemput tim Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan Gondangrejo berpakaian APD lengkap. Ia dibawa ke RSUD Bung Karno.
"Ia orangnya kooperatif. Pasien kemudian menjalani uji swab dan hasilnya sudah negatif," ujar Waluyo.
Pemudik Dikarantina di Solo Technopark
Jumlah pemudik yang dikarantina di Solo Technopark bertambah per Jumat (7/5/2021).
Sebelumnya, ada lima pemudik asal Tangerang yang terlebih dulu mengisi ruang di lokasi tersebut.
Namun, dua diantaranya dirujuk ke Asrama Haji Donohudan Boyolali dan rumah sakit rujukan.
Satu orang yang dirujuk ke Asrama Haji Donohudan merupakan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala atau asimtomatik.
Sementara, satu orang merupakan pasien bergejala.
Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa mengatakan ada penambahan pemudik yang dikarantina di Solo Technopark.
Mereka yakni lima orang asal Bandung.
"Mereka bertujuan hendak ke Kecamatan Serengan," kata Teguh, Sabtu (8/5/2021).
Baca juga: Dipertemukan Sang Ibu Jelang Lebaran, Tangis Warga Binaan Rutan Klas I Solo Pecah
Baca juga: Tak Ikuti Solo, Pemkab Karanganyar Persilahkan Warga Solo Raya Keluar-Masuk Tanpa SIKM
Baca juga: Rumah Eks Panti Pijat di Barat Taman Balekambang Solo Terbakar, Warga Berhamburan Keluar Kompleks
Baca juga: Pesan Pemuda Lintas Agama Gelar Aksi Simpatik di Solo Baru, Bawa Poster Jangan Mudik Dulu
Lima orang asal Bandung ketahuan mudik oleh tim jogo tonggo setempat.
Baik, 3 pemudik asal Tangerang dan 5 pemudik asal Bandung akan menjalani karantina mandiri selama 5 hari di Solo Technopark.
"Jogo tonggo paling penting. Urgent. Makanya harus jujur. Kalau tidak jujur, kasus Covid-19 akan merangkak naik," tutur Teguh.

Harga Karantina di Hotel Solo
Pemkot Solo telah menyiapkan sejumlah tempat untuk ruang karantina alternatif bagi pemudik nekat.
Selain Solo Tehchopark, Pemkot pastikan salah satu hotel berbintang telah siap menjadi lokasi karantina mandiri bagi pemudik mulai 6-17 Mei 2021.
Adapun hotel yang sudah siap untuk menjadi tempat karantina pemudik adalah Hotel Ibis Style berbintang tiga yang berada di kawasan Jalan Slamet Riyadi.
General Manager Hotel Ibis Style, Toat Edi Winaya mengatakan proses persiapan jauh telah dilakukan sebelum pemerintah membutuhkan kamar ikarantina.
Dirinya paparkan pihak pengelola bersama pemkot telah siap untuk menjadi lokasi karantina di hotel dengan prosedur yang disiapkan.

Baca juga: Pemkot Solo Siapkan Hotel Mewah Untuk Isolasi Mandiri, PHRI Sebut Belum Ada Koordinasi
Baca juga: Super Mewah, Karantina Pemudik Nekat ke Solo Bisa di Hotel Bintang 4, Jika Ogah di Solo Technopark
"Kami akan screening di awal dan akan dilakukan sesuai prosedur," ujarnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (8/5/2021).
Untuk harga, ia sampaikan pihak hotel telah sepakat bersama pemerintah.
Adapun yang membayar adalah mereka yang memilih karantina di hotel.
“Rp 550 ribu per hari dan sudah termasuk makannya sudah 3 kali sehari,” ujarnya.
Menurutnya Jika ada satu keluarga yang melakukan isolasi maka diperbolehkan mengambil satu kamar.
"Sementara satu kamar kapasitasnya satu orang,” tambahnya.
Menurutnya sebanyak 152 kamar hotel disediakan untuk karantina.
Marketing communications Ibis Style, Wenny Fitriati menambahkan jika ada pengunjung yang bukan pemudik akan diarahkan ke Novotel.
"Ibis untuk pemudik, untuk tamu umum pengunjung diarahkan kepada hotel lain di manajemen kami di Novotel," ujar Wenny.
Adapun tahapan prosedur masuk hotel pun masuk harus sesuai protokol kesehatan seperti mencuci tangan, pengecekan, termoghun dan jaga jarak.
Baca juga: Ingat Sumber Selamat Tabrak Motor di Sragen yang Bikin Pensiunan PNS Meninggal? Ini Nasib Sopir Bus
Baca juga: Aldi Taher Bikin Lagu untuk Kaesang Berjudul Persis Solo, I Love You So Much, Dibayar Berapa?
“Koper dan barang-barang tamu akan dibsanitize atau cairan disinfektan, Strilisasi, sanitasi dan dibersihkan," ungkapnya.
Menyediakan beberapa alat prokes, meja pun sudah diberi marka atau tanda.
"Boleh keluar kamar tapi tidak boleh keluar hotel, nanti satgas pun akan stand by disini,” ujarnya.
Terkait pengamanan ia sampaikan sudah bekerja sama dengan pihak Pemkot dan dinas kesehatan terkait. (*)