Klaten Bersinar
Selamat Datang diĀ KlatenĀ Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Masjid di Banmati Sukoharjo Kembali Dibuka, Warga Terpapar Corona Mulai Sembuh: Bisa Gelar Salat Id

Klaster imam masjid At Taqwa di Kelurahan Banmati, Kecamatan/kabupaten Sukoharjo sudah selesai.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
istimewa
Satgas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo bersama Mupika Sukoharjo menutup salah satu masjid di Kelurahan Banmati, Kecamatan/kabupaten Sukoharjo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri 

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Klaster imam masjid At Taqwa di Kelurahan Banmati, Kecamatan/kabupaten Sukoharjo sudah selesai.

Satgas Covid-19 telah melakukan tracing, dan hanya menemukan tiga orang yang tertular.

Menurut Plt Camat Sukoharjo Havid Danang, pihaknya tinggal menunggu mereka yang tertular untuk sembuh.

Baca juga: Ada Warga Meninggal karena Corona, Bupati Putuskan Tiadakan Salat Id di Alun-Alun Karanganyar

Baca juga: Belasan Orang yang Kena Corona di Gladagsari Boyolali, Tertular Usai Jadi Kru Dapur untuk Pengajian

"Saat ini kontak erat dan yang masih terkonfimasi positif masih menjalani isolasi mandiri. Sebagian sudah sembuh," katanya, Selasa (11/5/2021).

Bahkan Pemerintah Desa, yang meliputi Lurah dan sejumlah perangkat desa yang menjadi kontak erat telah dilakukan swab test.

Havid mengatakan, mereka saat ini tengah menjalani isolasi mandiri.

Sehingga Satgas sudah mulai membuka masjid yang sempat ditutup.

Hal ini membuat aktivitas masjid sudah kembali normal. Dan bisa digunakan untuk menerima pembayaran zakat fitrah.

Baca juga: Ada 543 Pemudik Tiba di Solo, 1 Orang Positif Bawa Corona, Langsung Isolasi di Asrama Haji Boyolali

"Untuk salat Id sudah bisa dilaksanakan disana (Banmati). Tapi harus dengan protokol kesehatan yang ketat," ujarnya.

Kendati demikian, Satgas Covid-19 Kecamatan Sukoharjo menutup masjid yang berada di Kelurahan Gayam.

Pasalnya, ada dua jamaah masjid Al Huda di Kelurahan Gayam yang terkonfirmasi Covid-19.

"Untuk kegiatan pembayaran zakat fitrah di masjid Al-Huda masih bisa dilakukan," ucapnya.

"Tapi dengan ketentuan satu masuk, satu keluar. Supaya tidak ada kerumunan di Masjid," imbuhnya.

Baca juga: Varian Baru Corona dari India dan Afrika Selatan Masuk Indonesia, Menkes: Penularan Relatif Tinggi

Pihaknya masih melakukan tracing terhadap kontak erat kedua jamaah masjid tersebut.

Havid mengupayakan agar masjid Al-Huda bisa digunakan kembali saat salat Id nanti.

"Kami gerak cepat untuk mengantisipasi adanya penularan. Jika memungkinkan, maka masjid bisa digunakan saat salat Id nanti," tandasnya.

50 Warga Isolasi Mandiri

Satgas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo bersama Muspika Sukoharjo menutup salah satu masjid di Kelurahan Banmati, Kecamatan/kabupaten Sukoharjo.

Pasalnya, ada salah satu imam masjid yang diketahui positif Covid-19. 

Menurut Plt Camat Sukoharjo, Havid Danang, penutupan dilakukan pada Sabtu (1/5/2021).

Baca juga: Super Mewah, Karantina Pemudik Nekat ke Solo Bisa di Hotel Bintang 4, Jika Ogah di Solo Technopark

Baca juga: Lagi, Guru SMAN 1 Gondang Sragen Meninggal karena Corona, Sempat Jalani Perawatan di Rumah Sakit

Tim Satgas Covid-19, mendatangi lokasi masjid dan melakukan sosialisasi kepada warga. 

"Kami telah melakukan langkah awal, seperti sosialisasi, penyemprotan disinfektan di lingkungan masjid," katanya Minggu (2/5/2021).

Kasus ini muncul ketika imam masjid tersebut menunjukan gejala penyakit yang mirip corona.

Kemudian, dia dibawa ke RS PKU Muhammadiyah dan dinyatakan positif corona dalam tes swab PCR.

Saat dilakukan tracing, 50 warga yang merupakan jamaah masjid tersebut terpaksa harus dilakukan isolasi mandiri. 

Baca juga: Kasus Corona Solo Melonjak Dua Minggu Terakhir Ini, Ada 232 Orang Terpapar Corona

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

"50 warga yang melakukan isolasi mandiri merupakan kontak erat," jelasnya. 

Terkait kebutuhan logistik warga yang melakukan isolasi mandiri, Havid mengatakan telah bekerjasama dengan BPBD Sukoharjo.

Kasus Corona di Ampel Boyolali

Buntut 36 orang warga Dukuh Gondang, Desa Candi, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali terkonfirmasi positif Covid-19, kini ada 51 orang yang masuk daftar tracing.

Camat Ampel, Dwi Sudarto mengatakan, pihaknya sudah melakukan tracing dari kasus tersebut.

Kini ada total 51 orang yang harus menjalani swab test.

Baca juga: Mau Nekat Mudik ke Solo? Renungkan Kasus Corona Meroket,166 Orang Isolasi & 58 Orang Dilarikan ke RS

Baca juga: Sekolah di Kawasan Zona Merah Sragen Dilarang Gelar Ujian Luring, Imbas Kasus Guru Terpapar Corona

"Kami lakukan tracing kembali dan hasilnya ada 51 orang yang kontak erat," ucap Dwi kepada TribunSolo.com, Kamis (22/4/2021).

Sebanyak 51 orang tersebut merupakan keluarga terdekat pasien dan warga sekitar.

Dwi mengatakan, saat ini mereka sudah melakukan uji swab untuk memastikan kesehatannya.

"Kami minta untuk menjalani isolasi mandiri sambil menunggu swab keluar," pungkasnya.

Gegara Piknik

Sejumlah orang dilarikan ke rumah sakit imbas 36 warga di Dukuh Gondang, Desa Candi, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali terkonfirmasi positif Covid-19.

Mereka terpapar Covid-19 berjamaah setelah piknik ke Jogjakarta.

Ketua Satgas Covid-19 Ampel yang sekaligus Camat Ampel, Dwi Sudarto mengatakan, 33 orang yang melakukan perawatan di rumah dan 3 orang dilarikan di rumah sakit.

"Mayoritas 33 orang jalani isolasi mandiri di rumah dan sisanya dirawat intensif di rumah sakit," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Selasa (20/4/2021).

Baca juga: Dua RT di Kecamatan Ampel Boyolali Lockdown, 36 Warga Positif Covid-19 Seusai Liburan ke Jogja

Baca juga: Perantau Klaten Diizinkan Pulang Sebelum Tanggal Ini, Asal Bawa Bukti Surat Negatif Covid-19

Pasca kejadian tersebut, pihaknya langsung me-lockdown seluruh kegiatan sosial kemasyarakatan, termasuk peribadatan dalam ranga puasa Ramadhan di antaranya tarawih di masjid.

Selain itu, pembelajaran tatap muka jenjang SD dihentikan sementara.

"Kami me-lockdown semua kegiatan di wilayah RT 3 dan RT 2 tersebut," tutur Dwi.

Habis Piknik

Sebanyak 36 warga Desa Candi, Kecamatan Ampel terkonfirmasi positif Covid-19 usai liburan ke luar kota.

Pasca peristiwa itu, wilayah tersebut harus lockdown.

Camat Ampel, Dwi Sudarto mengatakan, terpaparnya 36 orang tersebut berawal dari rombongan sedang piknik ke Jogjakarta.

"Ada 36 warga di Desa Candi terpapar Covid-19, rombongan sebelumnya piknik ke Jogja," ucap Dwi, Selasa (20/4/2021).

Baca juga: Tanpa Basa-basi Sekolah di Sragen Lockdown, Imbas 7 Guru Positif, 2 Orang di antaranya Meninggal

Baca juga: Imbas Klaster Ponpes di Ceper Positif, Satgas Corona Klaten Siaga, Agar Tak Menyebar ke Perkampungan

Dwi mengatakan, kegiatan piknik tersebut dilakukan pada Minggu (4/4/2021).

Salah satu warga berinisial NS melakukan swab pada Selasa, (6/4/2021).

"Setelah Bapak NS menjalani swab, Kamis (8/4/2021) hasil keluar dan beliau dinyatakan positif Covid-19," ujar Dwi.

Dwi mengatakan, setelah mengetahui NS terkonfimasi positif Covid-19, maka NS melakukan karantina mandiri.

Baca juga: Apa Itu Varian Baru Virus Corona E484K dan Seberapa Bahayanya? Ini Jawaban Satgas Covid-19

Kemudian, setelah mendapat informasi tersebut, pihak Kecamatan Ampel langsung melakukan tracing pada Senin (12/4/2021) dan Selasa (13/4/2021). Hasilnya keluar Minggu (18/4/2021).

"Pada 12 April 2021, 35 orang dilakukan swab dengan hasil 29 positif dan 6 negatif, lalu pada 13 April 2021  ada 11 orang diswab dan hasilnya 6 positif dan 5 negatif," terangnya.

Pasca kejadian tersebut, pihaknya langsung me-lockdown seluruh kegiatan sosial kemasyarakatan, termasuk peribadatan.

Selain itu, pembelajaran tatap muka jenjang SD dihentikan sementara.

"Sementara waktu, wilayah RT 3 dan RT 2 tersebut di-lockdown, tempat peribadatan di Dukuh Gondang ditiadakan, dan pemberlajaran tatap muka di 1 desa dihentikan sementara," pungkasnya.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved