Berita Solo Terbaru
Penasaran dengan Rel Layang Joglo Solo? Begini Kesaksian Pejabat RT di Permukiman yang Akan Tergusur
Proyek pemecah kemacetan bernama rel layang Joglo di Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo sudah di depan mata.
Penulis: Azfar Muhammad | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Azhfar Muhammad Robbani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Proyek pemecah kemacetan bernama rel layang Joglo di Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo sudah di depan mata.
Di antaranya yang bakal terdampak alias tergurus dari proyek Pemkot itu adalah permukiman di RT 01 RW 15 Kelurahan Nusukan.
Ketua RT setempat, Andhy Sunanto mengatakan beberapa tahapan sudah dilakukan dari instansi terkait.
"Proses awal sudah pengukuran, penandaan sudah dari beberapa bulan kemarin dari Dirjen Perkeretaapian sudah melakukan verifikasi dan pendataan,” kata dia kepada TribunSolo.com, Sabtu (29/5/2021).
"Tempat kami hanya 19 kartu keluarga yang akab digusur," katanya menekankan.
Baca juga: Nasib Warga Nusukan Solo : Juni Rel Layang Joglo Dimulai, Tapi hingga Kini Belum Ada Ganti Rugi
Baca juga: Jadwal KRL Solo-Yogyakarta Kembali Normal, Sehari Ada 27 Perjalanan
Adapun menurut dia, terdapat 3 RW yang terdampak dengan total kurang lebih 400 KK.
"Untuk konsep pembangunannya sebenarnya, konsentrasinya jalur ganda tapi tracknya di atas titik elevated-nya nanti akan dibangun di sini (RT ini),"paparnya.
"Yang akan dibersihkan pertama adalah sisi selatan, dan yang utara nanti akan dibangun treknya," ungkapnya.
Setelah ada trek di utara untuk dibangun jalan layang, dirinya menyampaikan akan dibangun rel layang.
"Nanti akan bergandengan antara dua sisi, rel layangnya akan bersatu dan ganda," ungkapnya.
"Untuk rel nanti akan digeser ke daerah RW Saya selatan kurang lebih sepanjang kurang lebih 6 meter," katanya.
Menurutnya, di sepanjang kawasan tersebut itu merupakan tanah yang terbagi.
"Ada yang memang tanah pemkot, tanah diatas saluran yang milik pemkot dan kemarin sudah diukur," katanya.
Meskipun demikian dirinya berharap untuk amdal dan dampak bagi seluruh elemen masyarakat bisa terkomunikasi dengan baik.
"Secara garis besar nanti akan ada banyak penggeseran, nanti kita lihat lagi," paparnya
"Begitu kurang lebih dari DED Untuk pembangunan ini pasti nanti akan ada paku bumi, dan itu pasti akan menggangu dan berdampak," katanya.
Dampak tersebut berupa retakan bangunan dan lalu lintas semakin padat merayap.
Nasib Warga Bagaimana?
Warga di kawasan Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo harap-harap cemas menunggu proyek rel layang Joglo.
Ketua RT 01 RW 15 Andhy Sunanto mengatakan, pihak warga masih menunggu keputusan pasti dari pihak terkait.
Rencananya pihak pemerintah melalui PT KAI bersama instansi terkait akan melakukan penggusuran rumah warga terdampak di bulan Juni.
“Ya masih menunggu, kemarin sudah validasi, warga sudah ditandai rumahnya," kata Andhy kepada TribunSolo.com, Sabtu (29/5/2021).
Baca juga: Update Pembangunan Proyek Rel Layang Joglo Solo, Ditarget Selesai Juli 2022
Baca juga: Pemkot Solo Kekeh Mempertahankan Tanah Sengketa Sriwedari, Ini Kata Kuasa Hukum Ahli Waris
"Rencana Juli peletakan baru pertama dari pemkot, dan kami mendapatkan info terkahir dari pertemuan kami Juni besok akan digusur,” ujarnya.
Untuk realisasi penggusuran Andhy menyampaikan belum ada info pasti dari pihak kelurahan, Pemkot atau Kementerian PUPR.
“Kami juga masih menunggu pihak terkait, masih ada proses penyanggahan setelah validasi dari warga,” ujarnya.
“Kita masih menunggu dan rencana masih ada sekali lagi rapat,” ungkapnya.
Pihak RT setempat pun masih menunggu pihak dari petugas appraisal (penilai) yang menilai dari jumlah atau kalkulasi kerugian atas tanah.
“Untuk berapa yang akan diganti, berapa jumlahnya atau ganti rugi juga belum ada, kami masih menunggu apresial dan tim untuk menghitung," ujar Andhy.
"Masing-masing RT berbeda, tapi sejauh ini warga hanya bisa menerima dan pasrah," ungkapnya.
Dirinya berharap kedepan untuk kalkukasi biaya ganti atau tukar bisa berharap sesuai dengan kondisi rumah yang akan tergusur.
“Semoga kedepan bisa berjalan dengan lancar,” aku dia.
Kesaksian Warga
Salah satu warga terdampak, Wati (46) mengatakan pihak warga masih menunggu kepastian dari pihak terkait.
“Ya masih menunggu, kami sih yah pasrah saja tinggal nunggu, mepet juga waktunya," ujar dia.
"Rencana sih eksekusinya bulan depan dari pemkot, tapi tanggal pastinya saja juga belum tahu,” ujarnya.
Untuk persiapan proses penggusuran rumah, Wati menyampaikan tidak akan terlalu mempermasalahkan.
Baca juga: Update Proyek Rel Layang Joglo Solo : Fantastis Ganti Rugi Rp 107 Miliar, Rampung Habis Lebaran
Baca juga: Kronologi Ambulans yang Membawa Jenazah dan Pajero Adu Senggol di Klaten, Berawal Tak Diberi Jalan
“Ya nanti saja kalau kata pemerintah besok sudah harus bersih ya kami pindah, sekarang berjalan seperti bisanya saja,” ungkapnya.
“Kalau kedean saya rencananya ini masih nyari kontrakan deket-deket sini,” ujarnya.
Pihak Warga setempat pun mengaku masih belum mengetahui jumlah kerugian yang akan diterima warga.
“Untuk berapa yang akan diganti, berapa jumlahnya atau ganti rugi juga belum tahu,” katanya.
“Yang jelas nanti akan diakomodasi pengukurannya juga belum, dan belum ada kabar lagi, urainya.
Dirinya berharap kedepan pihak warga bisa mendapatkan uang ganti rugi atau relokasi yang layak.
“Yang pasti nanti semoga bisa dimanusiakan oleh pihak yang bersangkutan,” ujarnya.
“Kan kasihan yang sudah punya usaha disini kalau mulai dari awal lagi, tidak mudah,” jelas dia.
Ditarget Tahun 2022 Selesai
Pembangunan proyek rel layang Joglo Solo ditargetkan selesai pada pertengahan 2022.
Wakil Ketua DPRD Kota Solo, Sugeng Riyanto menjelaskan, waktu pembangunan rel layang Joglo Solo sendiri akan dimulai pada pertengahan tahun ini.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Tahap 2 Solo Capai 94,79 Persen, Kini Bersiap Vaksinasi Tahap III
Baca juga: Selvi Ananda Blusukan saat Hari Kartini di Solo, Bagikan Langsung Masker ke Rumah Warga
"Sehingga lama waktu pembangunan mencapai 18 bulan, dimulai pada Juli tahun ini," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (22/4/2021).
Sugeng memastikan bahwa anggaran pembangunan memakai dana APBN.
"Jadi APBD enggak terbebani. Pembangunannya didukung dana APBN," paparnya.
Adapun total anggaran pembangunan rel layang Joglo Solo diprediksi menelan biaya APBN sekitar Rp 76,062 miliar.
Untuk diketahui, pembangunan proyek rel layang Joglo Solo masuk dalam konsep besar pembangunan jalur ganda relasi Solo-Semarang
Itu mulai dari Stasiun Solo Jebres hingga kawasan Kaliyoso.
Jika ditambahkan itu, segmen jalur rel layang Stasiun Solo Balapan - Stasiun Kadipiro total membutuhkan anggaran Rp 424,023 miliar.
Pengerjaan diperkirakan baru rampung tahun 2023.
"Untuk pencairan tidak langsung. Itu bertahap karena itu bukan angka yang kecil," tutur dia.
Biaya Pembebasan Lahan
Alokasi anggaran Rp 107,7 miliar tengah disiapkan untuk biaya penertiban dan pembebasan lahan terdampak pembangunan proyek rel layang Joglo Solo.
Besaran alokasi tersebut berdasarkan paparan dalam pertemuan Dirjen Perkeretaapian Kemenhub dan Badan Anggaran DPRD Kota Solo di Jakarta, Senin (19/4/2021).
"Pembebasan bagi yang bersertifikat dan penertiban bagi warga yang tinggal di tanah PT KAI," terang Wakil Ketua DPRD Kota Solo, Sugeng Riyanto kepada TribunSolo.com, Rabu (21/4/2021).
Dirjen Perkeretaapian Kemenhub memperkirakan kebutuhan anggaran untuk penertiban sebesar Rp 15 miliar.
Kurang lebih 537 bidang dengan total luasan 10.724,5 meter persegi akan terkena penertiban pembangunan proyek rel layang Joglo.
Baca juga: Kisah Warga Terdampak Proyek Rel Layang Joglo, Terbebani Biaya Kontrakan hingga Jualan Es Keliling
Baca juga: Ada Seruan Tutup Warung Daging Anjing di Solo Raya, Pemkab Ungkap Jogonalan Paling Banyak di Klaten
Sementara, kebutuhan anggaran untuk pembebasan lahan diperkirakan sebesar Rp 92,7 miliar.
Itu berdasarkan usulan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
Kurang lebih 88 bidang akan dibebaskan dengan total luasan 9.003 meter persegi.
Berdasarkan informasi yang didapatkannya, Sugeng menuturkan pemberian ganti rugi dan santunan dampak sosial lahan terdampak rampung Juni 2021.
"InsyaAllah groundbreaking di bulan Juli 2021," ujar dia. (*)