Berita Klaten Terbaru
Ini Potret Pemuda Klaten yang Ditangkap, karena Telanjang Sambil Pamer Alat Vital di Atas Motornya
Foto-foto penampakan pemuda yang melakukan aksi tak terpuji yakni telanjang bulan dan menunjukkan alat vital tersebar.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Foto-foto penampakan pemuda yang melakukan aksi tak terpuji yakni telanjang bulat dan menunjukkan alat vital tersebar.
Ya, polisi bergerak cepat menangkap pelaku yang belum dibuka nama dan identitasnya.
Polisi berhasil menangkap hanya dalam hitungan jam setelah viral telanjang bulat dan konvoi di atas motor di jalanan Kabupaten Klaten.
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, tidak hanya pemuda yang telanjang dan jingkrak-jingkrak di atas motor yang ditangkap polisi pukul 08.30 WIB.
Tetapi ada sejumlah rekannya yang merekam atau bersama pelaku di belakangnya.
Mereka tampak difoto bagian depan wajahnya dan setengah badan.
Terlihat wajah muram dan memelas ditangkap oleh polisi karena berbuatannya yang menghebohkan karena tak senonoh.
Aksi telanjang bulat terjadi di Dukuh Manahan, Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, Klaten pada Selasa (1/6/2021) 02.30 WIB.
Tetapi sejumlah orang itu ditangkap di wilayahnya di Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten yang tidak jauh dari lokasi mereka beraksi.
Baca juga: Bergelimang Uang, Warga Klaten di Dua Kecamatan Terima Rp 400 Miliar, Tanah Tergilas Tol Solo-Jogja
Baca juga: Dicari Polisi Klaten : Pria Telanjang Bulat di Atas Motor Sambil Pamerkan Alat Vital di Jalanan Kota
Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Andryansyah Rithas Hasibuan membenarkan ada sejumlah orang yang ditangkap.
"Iya benar," kata dia kepada TribunSolo.com.
Kasatlantas Polres Klaten, AKP Abipraya Guntur Sulatiasto menyampaikan bahwa orang tersebut sudah ditangkap beserta sepeda motor yang ia gunakan.
"Sudah kami amankan (orang yang bugil dan sepeda motor yang digunakan)," ungkapnya saat dikonfirmasi TribunSolo.com.
Namun, terkait dengan aksi pemuda yang melakukan tindak senonoh itu, pihaknya masih melakukan pendalaman.
"Motifnya sedang didalami oleh Satreskrim," ujarnya.
Dijelaskannya, kronologi kejadian bermula saat pria yang diboncengkan temannya melaju dari arah utara ke selatan.
"Dia bersama rombongan temannya menuju ke arah Jalan Raya Jogja-Solo," katanya.
Kapolsek Kebonarum, AKP Suyadi menerangkan, jika kasus ini ditangani oleh Satreskrim.
"Kalau di tempat kami hanya mengamankan sepeda motor yang dipinjam orang dalam video itu," ujarnya.
Viral Telanjang dan Konvoi
Aksi seorang pria melucuti pakaiannya hingga telanjang bulat di atas sepeda motor dan keliling jalanan Kabupaten Klaten viral di media sosial, Selasa (1/6/2021).
Dalam video berdurasi 30 detik itu menunjukkan sejumlah pemuda yang menggunakan sepeda motor tampak konvoi dengan jalan zig-zag.
Di bagian depan ada sosok yang menjadi perbincangan karena nekat melepas baju, celana dan celana dalamnya sambil berdiri di atas motor.
Selain itu tangan kanannya nampak memegang celana pendeknya dan bersorak-sorai.
Baca juga: Viral di Boyolali, Pria Modus Beli NMax Malah Bawa Kabur Motornya, Tapi Pacar Ditinggal
Baca juga: Ini Potret ABG Viral yang Taruh Meja di Jalan Dibal Boyolali, 7 Hari Ngumpet dari Kejaran Polisi
Bahkan pengendara di belakang berkata-kata kotor
"A**...A**," kata pengendara terdengar jelas.
Padahal saat itu banyak pengendara yang melintas berlawanan, sehingga melihat aksi tak terpuji pria tersebut.
Terlebih bagian alat vital ditunjukkan ke pengendara yang melintas.
Video tersebut diunggah di akun Instagram @merapi_uncover yang sejauh ini sudah dikomentari 597 akun dan dilihat 20.050 akun.
Bahkan di-repost oleh akun-akun medsos yang lain sehingga viral.
(Jangan ditiru) Seorang pemuda nekat jalan-jalan tanpa pakaian di Kota Klaten Selasa (1/6/2021). Pada video yang beredar itu bahwa peristiwa terjadi pada pukul 02.30 WIB dini hari.
Di dalam video tersebut menunjukkan aksi gerombolan pemuda yang terjadi di wilayah Klaten, Jawa Tengah.
Baca juga: Viral di Klaten, Pria Telanjang Bulat Konvoi di Atas Motor, Padahal Banyak Pengendara Melintas
Baca juga: Lemasnya Sopir Truk Ugal-ugalan di Boyolali, Diamankan Polisi saat Masih Distribusi Barang di Klaten
Menanggapi hal itu, Kasatlantas Polres Klaten, AKP Abipraya Guntur Sulatiasto mengatakan, saat ini jajarannya tengah melakukan penyelidikan.
"Saat ini sedang ditindaklanjuti oleh anggota kami," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (1/6/2021).
Untuk itu, masyarakat diminta menunggu hasil penyelidikan yang sedang dilakukan.
"Ditunggu hasil penyelidikan seperti apa," ucapnya.
Tampang ABG
Tampang dua ABG yang membuat geram warga dan netizen gegara jahil memindahkan meja di tengah jalan tersebar, Jumat (28/5/2021).
Saat itu peristiwa viral yang bikin celaka pengendara terjadi di kawasan Toko Kayu PD Sejati, Jalan Ngemplak-Ketitang Nogosari, Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.
Dua pelaku tersebut adalah DEP (17) warga Desa Sembungan, Kecamatan Nogosari dan PAK (16) warga Desa Manggung, Kecamatan Ngemplak.
Dari foto yang tersebar, dua ABG itu tampak masih bocah berperawakan kurus dan salah satunya rambut diwarnai.

Maka dengan tertangkapnya DEP dan PAK, keduanya tercacat hanya bisa bersembunyi dari pengejaran polisi 7 hari.
Yakni sejak jadi DPO pada 20 Mei hingga tertangkap 27 Mei malam har.
Kapolsek Ngemplak, AKP Arifin Suryani mengatakan, dua pelaku ini mereka amankan pada Kamis (27/5/2021) pukul 21.30 WIB.
Baca juga: Pembunuh Kanibal di Meksiko Habisi Nyawa 30 Perempuan, Sisa Mutilasi Ditemukan Tergeletak di Meja
Baca juga: Terekam Kamera CCTV, Dua Pemuda Boyolali Iseng Meletakkan Meja di Tengah Jalan, Kini Jadi Buronan
"Kami bersama tim Sapu Jagad Sat Reskrim Polres Boyolali telah menangkap dua orang yang melakukan tindak pidana merintangi jalan umum di Dibal, Ngemplak, tadi malam," ucap Arifin kepada TribunSolo.com, Jumat (28/5/2021).
Arifin mengatakan, mereka dalam memburu pelaku sudah melakukan penyelidikan mulai dari memeriksa CCTV di lokasi kejadian dan petunjuk lainnya.
Beberapa orang saksi juga diperiksa untuk memberikan petunjuk keberadaan pelaku. Hasilnya, kedua pelaku berhasil diamankan.
Dua pelaku ini ditangkap di kawasan Ngemplak, Boyolali.
Baca juga: Beredar Foto Anak Angkat Cristiano Ronaldo Berkemeja Demokrat, Ternyata Begini Fakta Sebenarnya
"Kami juga mengamankan barang bukti motor Scoopy hitam merah, sarung kotak-kotak, satu kaus lengan panjang abu-abu, satu celana pendek hitam dan satu meja kayu," kata dia.
Dia mengatakan, kedua pelaku akan dijerat pasal 192 KUHP, dengan pidana penjara paling lama 9 tahun.
"Kami langsung limpahkan ke Unit PPA Polres Boyolali, untuk pelaku ditahan atau tidak sudah kewenangan Polres," pungkasnya.
Buron Polisi
Sebelumnya, Dua orang orang pria yang belum diketahui identitasnya, menjadi buruan Polisi.
Pasalnya, mereka dengan sengaja memindahkan sebuah meja yang ada di pinggir jalan, ke tengah jalan.
Posisi meja diletakan dalam posisi melintang di tengah jalan.
Kejadian yang membahayakan bagi pengguna jalan itu terjadi di Toko Kayu PD Sejati, Jalan Ngemplak-Ketitang, Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.
Aksi itu bahkan terekam jelas kamera CCTV, hingga rekaman videonya viral di media sosial (Medsos).
Menurut Kapolsek Ngemplak, AKP M Arifin Suryani kasus itu sudah masuk dalam ranah penyelidikan.
"Kemaren sudah datang kelokasi kejadian, namun dari rekaman CCTV nomor plat kendaraan tidak terlihat karena tersorot lampu belakang," terang dia kepada TribunSolo.com, Kamis (20/5/2021).
Baca juga: Hancurnya Ibu Ini, Meja Jualan HIK Rusak Ditabrak Usai Dipindah ke Tengah Jalan di Ngemplak Boyolali
Baca juga: Viral Video Aksi 2 Pemuda Pasang Meja di Jalan Ngemplak Boyolali, Bikin Pengendara Jatuh dan Celaka
Untuk itulah, Arifin menjelaskan pihaknya akan melakukan penyelidikan kembali di antaranya meminta keterangan korban.
Sebab, motif kedua pemuda itu belum diketahui, hingga nekat melakukan aksi membahayakan tersebut.
Diketahui korban adalah Rico Surya Putra Susila (20) warga Remi RT 02 RW 02 Desa Rembun, Kecamatan Nogosari.
Meskipun sampai saat ini korban belum laporan secara resmu ke Polsek Ngemplak.
"Sudah kita himbau, tapi belum ke kantor," jelasnya.
Akan tetapi, dari kejadian tersebut Kapolsek Ngeplak menjelaskan pelaku akan dijerat Pasal 360 KUHP ayat 1 karena kelalaiannya menyebabkan warga celaka.
"Hukuman paling lama lima tahun," jelasnya.
Saat ditanya soal, ada dugaan kedua pelaku sedang mabuk minum keras (miras) Aripin menjelaskan pihaknya belum bisa memastikan.
"Kalau soal itu, kita masih lalukan pengejaran," tegasnya.
Ia menambahkan, apabila mengenal pelaku sesuai ciri-ciri di rekaman CCTV untuk langsung melalukan melaporkan.
"Karena membuat resah," ungkap dia.
Viral di Medsos
Viral video berisi detik-detik aksi nakal dua pemuda yang memasang meja kayu di tengah jalan sehingga membuat pengendara celaka.
Ternyata lokasi yang terekam dalam CCTV tersebut berada di sekitar Toko Kayu PD Sejati Jalan Ngemplak-Ketitang, Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.
Adapun video tersebut di-share di mana-mana tak hanya akun medos di Boyolali, tetapi berbagai daerah sejak Kamis (20/5/2021).
Di antaranya di IG @boyolalikita yang ditonton hingga 16.483 tayangan.
"Bocah otak minus meletakkan meja di jalan sehingga mencelakaan orang lain," katanya dalam postingan.
Baca juga: Viral Video Mobil Pikap Berani Hadang Bus Rosalia Indah yang Ngeblong di Boyolali, Ini Kata Polisi
Baca juga: Viral Polisi Tidur Tak Lazim di Boyolali Bikin Dahi Berkerut, Motor & Mobil Susah Payah Melewatinya
Dari rekaman kamera CCTV menunjukkan ada orang tak dikenal denga sepeda motor tiba-tiba berhenti.
Satu orang di atas motor, satu orang lainnya yang diduga masih pemuda itu meletakkan meja kayu dengan posisi melintang di tengah jalan.
Akibatnya, pengendara yang tengah melintas celaka karena penerangan di kawasan tersebut memang tak maksimal alias cukup gelap sehingga meja tak terlihat.
Lantas seperti apa kronologinya?
Pemilik Toko Kayu PD Sejati sekaligus pemilik rekaman CCTV, Endang mengungkapkan, dia baru menyadari ada rekaman setelah korban datang ke rumahnya.
"Ada warga Nogosari datang ke rumah Rabu (19/5/2021) sekira pukul 11/00 WIB, saya tanya ada apa?," jelasnya kepada saat ditemui TribunSolo.com pada Kamis (20/5/2021).
Usut punya usut, pria bernama Rico Surya Putra Susila (20) warga Remi RT 02 RW 02 Desa Rembun, Kecamatan Nogosari meminta izin melihat rekaman CCTV di rumahnya.
Pasalnya Selasa (18/2/2021) sekitar pukul 02.00 WIB, Rico mengalami kejadian tak menyenangkan dan celaka karena menabrak meja yang ada di tengah jalan.
Padahal saat itu jalan tidak dalam kondisi rusak.
Baca juga: Alasan Pengelola Ndayu Park Sragen Tak Tegur Sejoli Diduga Mesum : Jika Senonoh, Tangannya di Tengah
Baca juga: Kala Warga yang Jadi Langganan Banjir di Purwosari Tagih Janji Gibran : Sudah 10 Tahun Kebanjiran
"Penasaran siapa yang menaruh meja di tengah jalan," ungkapnya.
Ternyata setelah melihat rekaman CCTV di rumahnya, alangkah kagetnya pemilik rumah dan pengendara yang terjatuh tersebut.
"Ada dua pemuda secara sengaja memasang meja melintang di tengah jalan," aku dia.
Korban menurut Endang, mengalami luka-luka hingga sepada motor bagian depan ringsek dan kaca spion rusak parah.
"Allhamdulilah selamat, lega setelah lihat rekaman CCTV," jelasnya.
Viral Polisi Tidur
Polisi tidur atau bangunan pembatas kecepatan kendaraan yang melintang di jalanan, pastinya sudah tidak asing.
Di banyak lokasi, dengan mudah ditemui alat yang dibuat baik dengan asal, semen atau pita kejut karet ban.
Namun apa jadinya jika polisi tidur dibuat tak lazim, mau lihat?
Kejadian ini nyata dibangun di Dukuh Indopekso, Desa Lampar, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali.

Baca juga: Terburu-buru Berakhir Pilu, Pengendara Xpander di Boyolali Nyemplung Sawah, Mobilnya Sampai Terbalik
Baca juga: 5 Fakta Kecelakaan di WKO Boyolali, Bocah & Pamannya Jadi Tersangka, hingga Penyabab Perahu Terbalik
Dari pantauan TribunSolo.com, penampakan polisi tidur itu cukup besar jauh berbeda dengan bentuk pada umumnya yang ada di jalanan.
Sangking tingginya polisi tidur tersebut, membuat mobil sedan cukup pendek kesulitan untuk melintasinya.
Bahkan kendaraan matic harus menyerong agar bisa lewat.
Fenomena itu pun juga viral di media sosial (medsos) di antaranya di @boyolali_info sehingga banyak komentar netizen dan disukai 3088 orang.
Adapun warga sekitar, Supri mengaku polisi tidur tersebut baru saja dibangun.
"Masih baru, saya kurang tahu pastinya tapi sekitar seminggu yang lalu," ucap dia kepada TribunSolo.com, Rabu (19/5/2021).
Supri mengatakan warga membangun polisi tidur tersebut agar pengendara yang melintas tidak ngebut di jalanan.
Ia berharap, polisi tidur tersebut tidak dibongkar melainkan diperbaiki.
"Pengennya (polisi tidur) tetap ada, tidak dibongkar tapi diperbaiki saja," harapnya.
Mediasi Pemerintah
Pemerintah Desa Lampar akhirnya melakukan mediasi antar warga, Rabu (19/5/2021), imbas dari viralnya polisi tidur tak lazim di Desa Lampar, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali.
Mediasi yang difasilitasi Pemdes Lampar bersama jajaran Forkompincam Tamansari itu menghasilkan sejumlah kesepakatan.
Camat Tamansari, Wurlaksono, menyebut, ada 6 poin yang sudah disepakati dan dipatuhi bagi berbagai pihak mediasi.
"Ada 6 poin yang sudah disepakati, antara lain polisi tidur diperbaiki agar tidak mengganggu pengguna jalan yang lewat. Selain itu, muatan tonase truk pasir diturunkan," kata Wurlaksono, Rabu (19/5/2021).
Dalam kesepakatan tersebut, sebuah depo pasir di lokasi tersebut juga diminta untuk ditata ulang.
Pemilik depo pasir, juga menyatakan bersedia ikut patungan memperbaiki jalan.
"Bagi truk dan kendaraan lain saat melewati di jalan tersebut untuk lebih pelan-pelan, " tutur Wurlaksono.
Baca juga: Lika-liku Pusat Kuliner Galabo Solo : Pernah Tenarkan Nama Jokowi, Kini Dibangkitkan Oleh Gibran
Baca juga: Habis Libur Pemain Persis Solo Wajib Swab Test, Jika Positif Harus Menepi Dulu, Dilarang Gabung Tim
Wulkasono mengatakan pihaknya menggelar mediasi tersebut karena viralnya polisi tidur yang dianggap tak lazim.
"Hari ini kami melakukan memediasi terkait unggah postingan Senin (17/5/2021) terkait polisi tidur di Indopekso, Lampar, Tamansari, Boyolali, dan telah sudah ada kesepakatan dari berbagai pihak," ucap Wurlaksono, saat ditemui TribunSolo.com, di Kantor Desa Lampar, Rabu (19/5/2021).
Wurlaksono mengatakan kesepakatan ini dibuat bertujuan untuk membuat rasa aman warga sekitar.
Dia mengatakan dari kesepakatan ini akan diserahkan kepada musyawarah RT setempat
Lanjut ia mengatakan dari musyawarah RT tersebut, akan menghasilkan kesepakatan berupa keputusan RT tersebut.
"Saya berharap dalam kasus ini menjadi pembelajaran bersama, saling uwongke saling menghargai, tidak menang sendiri," pungkasnya. (*)