Berita Solo Terbaru
PTM di Solo akan Digelar Juli 2021, Pemkot Siapkan Bus Khusus Untuk Antar-Jemput Siswa
Dinas Pendidikan (Disdik) kota Solo akan melakukan Pembelajaran pertemuan tatap muka (PTM) di kota Solo pada 12 Juli 2021 mendatang.
Penulis: Azfar Muhammad | Editor: Agil Trisetiawan
Kepala Dinas Pendidikan kota Solo, Etty Retnowati membenarkan dan mengkonfirmasi hal tersebut.
Etty mengatakan sementara ini layanan transportasi antar jemput
akan diprioritaskan untuk yatim piatu.
"Iya kemarin intinya sudah dibahas bersama pak Wali, untuk PTM besok kami akan siapkan jemputan bagi siswa," kata Etty kepada TribunSolo.com, Sabtu (5/6/2021).
Baca juga: Nasib Guru Honorer Utang Rp 3,7 Juta Jadi Rp 206 Juta, Kini Difitnah Jual Diri Demi Lunasi Utang
Baca juga: Pemerintah Batalkan Haji 2021, Cak Imin: Pemerintah Arab Saudi Tidak Pernah Beri Kejelasan
"Ya semacam feeder atau angkutan nanti kami siapkan bagi siswa yang berkebutuhan," tambahnya.
Disamping itu Retno mengaku
pihaknya akan masih melakukan koordinasi untuk pengadaan tranportasi tersebut.
"Kemarin baru didiskusikan ada sekitar 10 feeder (angkutan instruksi wali kota akan disiapkan," urainya.
"Tapi kita masih perlu hitung lagi, menyesuaikan siswa yang prioritas" katanya.
Sementara itu, Etty menyampaikan Dinas Pendidikan akan menyediakan angkutan ini bagi siswa yang telah tidak mempunyai orang tua (yatim piatu).
"Sementara khusus murid yatim piatu, untuk di luar itu orang tua murid sendiri yang harus mendampingi anaknya," paparnya.
"Karena situasi yang belum aman dari pandemi feeder ini harus dibatasi kapasitasnya," tambahnya.
Etty mengatakan kapasitas satu mobil angkutan akan hanya mengakut dan diisi oleh 5 orang anak.
Keraguan Orangtua
Dinas Pendidikan Kota Solo (Disdik) merencanakan pembelajaran pertemuan tatap muka (PTM) di kota Solo pada 12 Juli 2021 mendatang.
Meskipun demikian, Dinas Pendidikan menyampaikan masih ada beberapa dari orang tua yang tidak mengizinkan anaknya untuk mengikuti PTM.
Kepala Dinas Pendidikan kota Solo, Etty Retnowati mengaku masih sekitar 20 persen ditemukan sejumlah orang tua yang tidak mengizinkan anaknya.