Berita Sragen Terbaru
Sragen Perketat PPKM, Bupati Tak Izinkan Sekolah Tatap Muka dan Wisata: Tunggu Zona Kuning
Sragen kembali memperketat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Kegiatan yang berpotensi kerumunan dilarang.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Ryantono Puji Santoso
Ketua Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM Yogyakarta Gunadi menyatakan, bahwa varian virus corona B.1.617.2 atau dikatakan Delta tingkat penularannya lebih tinggi dibanding dengan varian sebelumnya.
Baca juga: Bak Kota Mati, Satu Dukuh di Simo Boyolali Lockdown Gegara Tertular Corona dari Kudus, Kini Sepi
Baca juga: Tahan Dulu Dua Minggu! Pesta Nikahan di Sragen Dilarang, Imbas Varian Baru Corona Asal Kudus
"Lebih cepat menular dari varian virus corona yang sebelumnya," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (15/6/2021).
Hal itu sudah dibuktikan oleh Public Health Service di Inggris disebutkan transmisinya lebih tinggi.
"Para epidemiolog di sana menyebutkan tingkat transmisinya 50-60 persen," ungkap Gunadi.
Apabila ada orang yang terpapar virus ini, kekebalan tubuhnya dapat menurun.
Baca juga: Catat! Nikahan Dilarang hingga Night Market Ditutup Mulai 15-30 Juni,Imbas Corona Kudus Masuk Sragen
"Respons imun tubuh dengan virus yang masuk akan berkurang," paparnya.
Bahkan walau orang tersebut sudah divaksin respons akan menurun.
Di sisi lain, pihaknya telah meneliti pengurutan genom lengkap atau Whole Genome Sequencing (WGS) terkait adanya lonjakan kasus Covid-19 di Kudus.
Baca juga: Di Balik Mengerikannya Corona di Kudus : 82 Persen Sampel Pasien Covid-19 Terinfeksi Varian India
"Ada 70 spesimen yang kami uji tapi yang kami terima hanya 37. Yang sisanya dibawa ke Salatiga," katanya.
Dari penelitian itu ada 28 dari 34 atau sekitar 82 persen ialah varian Delta.
Untuk diketahui, WGS merupakan proses menentukan urutan DNA lengkap dari suatu genom organisme pada satu waktu.
Swab Dadakan di Solo
Razia swab antigen dadakan yang dilakukan Satgas Covid-19 dan tim gabungan di Alun-Alun Kidul Solo merupakan bentuk antisipasi penularan Covid-19.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, razia tersebut untuk menertibkan masyarakat yang masih abai dengan protokol kesehatan (prokes).
Dia menilai tim gabungan bergerak cepat untuk langsung melakukan razia tersebut.
Baca juga: ASN dan Pendamping PKH Kecamatan Gantiwarno Klaten Positif Corona, Satgas Covid-19 Klaten Tracing
Baca juga: Muncul Klaster Desa Pelemgadung Sragen: 19 Orang Positif Corona, 4 Meninggal Dunia