Berita Solo Terbaru
Kasus Perusakan Makam Mojo Solo, Polisi Panggil Pengasuh Sekolah Informal : Kita Upayakan Diversi
Proses penyelidikan atas kasus dugaan perusakan makam di Pemakaman Cemoro Kembar, Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo masih bergilir.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menyampaikan pihaknya langsung bergerak apa yang telah disampaikan oleh masyarakat dan Wali Kota.

“Beberapa langkah sudah kita lakukan dari segi penegakan hukum,” kata Ade kepada TribunSolo.com seusai bertemu Gibran di Balai Kota Solo, Selasa (22/6/2021).
Dikatakan, Satreskrim Polresta Solo hingga saat ini terus melakukan penyelidikan dan terus bekerja.
"Toleransi harus ditegakkan di Kota Solo ini,” jelasnya menekankan.
Baca juga: Viral Soto Ayam Seharga Rp 2 Ribu di Boyolali, Ternyata Ada Kisah Menyentuh Hati Si Pemilik Warung
Baca juga: Katanya Akan Tutup Lembaga yang Ajarkan Anak-anak Rusak Makam,Gibran : Saya Serahkan ke Pak Kapolres
Menurut Ade itu dilakukan agar jelas duduk perkaranya yang terjadi di tempat kejadian.
Pihak polresta mengaku telah melakukan beberapa pemeriksanaan terhadap beberapa orang yang bersangkutan.
“Pertama pemeriksaan terhadap saksi dan korban termasuk pengasuh,” aku dia.
“Bertemu dengan tokoh agama, ketua Rw dan RT setempat, kita sudah bicara panjang lebar untuk sama sama meredam agar tetap tenang,” ungkapnya.
Ade meminta warga setempat untuk menyerahkan kasus ini pada proses hukum yang sedang berjalan.
“Kita akan lakukan penyelidikan secara profesional,” ungkapnya.
“Besok pagi jam 8 di makam Cemoro Kembar kita akan melakukan perbaikan bersama instansi terkait terhadap nisan yang dirusak,” harap dia.
Koordinasi dengan Kemenag
Pihaknya juga telah melakukan koordinasi kepada Kemenag Solo untuk menindak lanjuti kasus intoleran ini.
“Untuk kasus ini Kami sudah melakukan koordinasi dengan Kementrian Agama Surakarta,” ujar dia.
“Kami sudah sampaikan beberapa pesan dan akan mulai kami segera selesaikan,” tambahnya.