Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Kesaksian Tetangga Warsidin Sragen : 20 Tahun Hidup Berdampingan dengan Buaya, Antara Takut & Tidak

Tetangga Warsidin, pria yang memelihara buaya sejak 20 tahun silam hingga berubah menjadi besar tak pernah berkeluh kesah.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Dok BKSDA Jateng
Buaya super besar milik Warsidin yang diserahkan ke BKSDA Jateng di lingkungan Desa/Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen. 

Hidup berdampingan dengan hewan ternak seperti ayam, burung, bebek dan sejenisnya di lingkungan warga sudah biasa.

Namun apa jadinya jika selama 20 tahun berdampingan dengan seekor buaya muara yang kini berbobot 3 kuintal dan panjang 2,8 meter.

Ini benar-benar terjadi di lingkungan warga di ada di Desa/Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen.

Lantas seperti apa kisahnya?

Buaya super besar dievakuasi dan sosok pemilik Warsidin di lingkungan Desa/Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, Jumat (25/6/2021).
Buaya super besar dievakuasi dan sosok pemilik Warsidin di lingkungan Desa/Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, Jumat (25/6/2021). (TribunSolo.com/Septiana Ayu)

Adalah Warsidin (75), seorang purnawirawan TNI yang diketahui memelihara buaya itu.

Sebelum diserahkan ke diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah, selama puluhan tahun dia merawatnya.

Baca juga: Viral Wanita di Kalbar Alami Kejang-kejang dan Tangan Kaku Setelah Divaksin, Diduga Kena DBD

Baca juga: Detik-detik Juperi Dimangsa Buaya yang Biasa Ia Beri Makan, Jasadnya Sudah Tak Utuh Lagi

Bahkan letak kandang dengan rumah warga hanya sejengkal, sekitar belasan meter.

Belum lama kandang juga sederhana, hanya ditutup bangunan semi permanen berlapis lempengan drum bekas, bukan jeruji besi.

Dia mengaku telah memelihara buaya sejak dirinya pensiun dari TNI tahun 2001.

"Awalnya buaya itu kan gini, waktu di Indramayu, ada orang yang mau bangun masjid, kebetulan orang tersebut punya buaya kecil," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (25/6/2021).

Ia mengatakan di Kabupaten Indramayu memiliki penangkaran buaya yang besar-besar.

"Mungkin anakan buaya itu hanyut di sungai yang mengalir ke bawahnya, kemudian ditemukan oleh orang tersebut," jelas dia.

Karena pada dasarnya pihaknya pecinta hewan, kemudian buaya tersebut ditukarkannya dengan uang.

"Kemudian saya tukar uang, waktu tahun 2001 itu saya bayar Rp 1 juta," ujarnya.

Kemudian, karena purna tugas, akhirnya Warsidin memelihara buaya tersebut di rumahnya di Sambungmacan.

Baca juga: Merapi Bergemuruh Kembali, Musuk Boyolali Diguyur Hujan Abu Vulkanik, Tapi Warga Tak Pergi Mengungsi

Baca juga: Viral Mahasiswi Rela Hidup di Hutan Selama 10 Bulan demi Meneliti Monyet, Begini Kisahnya

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved