Berita Boyolali Terbaru
PPKM Mikro Boyolali Diperpanjang, Nekat Gelar Hajatan Bakal Dibubarkan: Sanksi Rp 2 Juta
Pemerintah Kabupaten Boyolali melarang masyarakat untuk melakukan hajatan saat masa perpanjangan PPKM Mikro.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Namun dibawah poin J tersebut tertulis beberapa hal yang berisi pengecualian dari larangan melakukan hajatan tersebut .
Dalam pengecualian pelaksanaan hajatan yaitu, pelaksanaan akad nikah dilaksanakan di Kantor Urusan Agama atau Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang melibatkan paling banyak 10 orang.
10 orang tersebut terdiri dari unsur keluarga inti dan tetangga sekitar dengan alokasi waktu paling lama 60 menit dan wajib menerapkan prokes.
Kemudian untuk pelaksaan khitanan di tempat fasilitas pelayanan kesehatan yang melibatkan 5 orang dari keluarga inti.
Sementara itu dalam SE tersebut terdapat beberapa pengaturan pemberlakuan pembatasan lainnya.
Seperti Jam operasional baik restoran/cafe/ rumah makan, angkringan, dan PKL boleh buka sampai Pukul 21.00 WIB dengan tetap patuhi prokes.
Sedangkan, pemberlakuan jam operasional hingga pukul 21.00 WIB juga dilaksanakan di pusat perbelanjaan/supermarket/minimarket.
Kemudian, untun destinasi wisata, baik milik pemerintah maupun swasta ditutup sementara sampai dengan ditetapkan ketetuan dapat dibuka kembali destinasi wisata di Kabupaten Boyolali.
Lalu, untuk usaha penyelenggara wisata lainnya seperti tempat hiburan, karaoke, warnet, karaoke, tempat olahraga dan kegiatan sejenis tetap diperbolehkan dibuka, namun hanya dibuka hanya pukul 21.00 WIB.
Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 Signifikan, Gedung PGRI Wonogiri Bakal Dijadikan Tempat Isolasi Mandiri
Baca juga: Link Pengumuman PPDB SMP 2021 di Sragen : Jangan Lupa Syarat Daftar Ulang Mulai 24-30 Juni 2021
Selain itu, pengunjung objek wisata dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas normal dengan penerapan disiplin prokes.
Disemprot Disinfektan
Sementara itu, jalan-jalan utama di Kabupaten Boyolali bakal disemprot disinfektan.
Penyemprotan disenfektan dilakukan karena pandemi Covid-19 di Kabupaten Boyolali masih tinggi.
Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond, mengatakan penyemprotan disenfektan juga dilakukan hingga ke wilayah Kecamatan.
"Kami melakukan penyemprotan Disenfektan agar penyebaran Covid-19 terputus," kata dia.