Berita Solo Terbaru
Solo Darurat Tempat Tidur Pasien, Pemkot Solo Mulai Gagas RS Khusus Covid-19? Begini Penjelasannya
Penambahan tempat tidur pasien Covid-19 di rumah - rumah sakit tengah diupayakan untuk menghadapai lonjakan kasus.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Dengan rincian, 10.872 sembuh, 684 isolasi mandiri, 145 perawatan, dan 591 meninggal dunia.
Peningkatan kasus yang mencapai yang mencapai tiga digit tersebut menjadi satu penyebab kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 penuh.
Baca juga: Awas Kecele! Mulai Malam Ini Jalan Pandanaran Boyolali Ditutup, Ada PPKM Mikro di Tengah Corona Naik
Baca juga: Makin Ramai Isu Ada Pasien Dicovidkan, Apakah Bisa Terjadi? Dokter RS UNS Solo ini Beri Penjelasan
Baik, rumah sakit yang dikelola Pemprov Jawa Tengah ataupun Pemkot Solo.
RSUD Bung Karno, misalnya. Sebanyak 35 tempat tidur pasien Covid-19 yang disiapkan sudah penuh.
Direktur RSUD Bung Karno Kota Solo, Wahyu Indianto tidak menampik kondisi tersebut.
"Sampai hari ini, RSUD Bung Karno sudah full. Tidak bisa menerima pasien (lagi)," kata Wahyu kepada TribunSolo.com, Selasa (22/6/2021).
Para pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Bung Karno Solo kebanyakan berasal dari Kota Solo.
Hanya ada lebih kurang 10 tempat tidur yang terpakai untuk pasien Covid-19 luar Kota Solo.
Penuhnya tempat tidur pasien Covid-19 berimbas adanya antrean pasien di RSUD Bung Karno.
"Ada antrean dari puskemas. Itu dikarenakan 35 tempat tidur yang kami miliki sudah penuh," ucap Wahyu.
Meski begitu, Wahyu belum berani menambah kapasitas tempat tidur di RSUD Bung Karno.
Menurutnya, bila itu dilakukan bisa berisiko tingkat kelelahan tenaga kesehatan RSUD Bung Karno meningkat.
Baca juga: Update Masjid Raya Syeikh Zayed Hadiah untuk Jokowi di Solo, Wali Kota Gibran Yakini 15 Bulan Kelar
Baca juga: Kebakaran di Permukiman Padat Sondakan Solo, Warga Sempat Panik, Api Membesar Sebelum Damkar Datang
Apalagi, mereka masih melayani lebih kurang 350 vaksinasi dan lebih kurang 350 swab saban harinya.
"Tidak gampang nambah daya tampung (kapasitas tempat tidur)," jelas Wahyu.
"Kalau dipaksakan tenaga kesehatanku yang tidak ada. Saya harus memikirkan keselamatan mereka, kalau sampai mereka kelelahan bisa ambruk," tambahnya.