Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

4 Pedagang Positif Covid-19, Pasar Wirogunan Sukoharjo Lockdown 2 Hari

Pemerintah Desa (Pemdes) Wirogunan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo menutup sementara Pasar Wirogunan.Pasalnya, empat pedagang pasar Wirogunan positif.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
The Scotsman
ILUSTRASI varian baru virus corona. Kemenkes mencatat ada 104 kasus corona varian delta yang sudah masuk ke Indonesia. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Pemerintah Desa (Pemdes) Wirogunan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo menutup sementara Pasar Wirogunan.

Pasalnya, empat pedagang pasar Wirogunan positif Covid-19.

Pengumunan penutupan pasar itu tertuang dalam Surat Edaran yang dikeluarkan Pemdes Wirogunan nomor 104/35/VI/2021.

Baca juga: Hampir 5 Ribu Warga Sragen Jalani Vaksinasi Gratis, di Tengah Meroketnya Corona di Sejumlah Wilayah

Baca juga: Klaster ISI Solo, Mahasiwa Angkat Bicara soal Temuan Kasus Corona : Ada yang Bergejala saat Pameran

"Pasar ditutup sementara pada tanggal 27 Juni dan 4 Juli 2021," kata Kades Wirogunan, Marjono, Minggu (27/6/2021).

Dia mengatakan, penutupan pasar hanya dilakukan selama dua hari untuk proses sterilisasi.

"Hari ini kami melakukan penyemprotan disinfektan," imbuhnya.

Razia Yustisi

Camat Kartasura Suyadi menambahkan, Satgas Covid-19 Kecamatan Kartasura juga menggelar operasi yustisi pagi tadi.

Operasi dilakukan di wilayah Desa kertonatan, dan Kelurahan Kartasura.

"Kami membubarkan kegiatan olahraga Badminton di gedung olahraga Desa Kertonatan," ujarnya.

Baca juga: Pulang Merantau Akibat Corona Lantas Tak Punya Uang Sepeser Pun, Pria di Jenar Sragen Nekat Curi HP

Kegiatan olahraga itu dibubarkan karena tak sesuai dengan protokol kesehatan. Pasalnya banyak orang yang berada di dalam gedung tersebut.

Hal ini dikhawatirkan dapat memicu penularan Covid-19 yang saat semakin mengganas di Kabupaten Sukoharjo.

Selain itu, pihaknya juga melakukan pemantauan kegiatan hajatan.

Baca juga: Ledakan Kasus Covid-19 Kembali Terjadi di Indonesia, Simak Gejala Corona Jenis B16172 atau Delta

"Tadi ada dua kegiatan hajatan di Kertonatan dan di Kartasura, semua sudah prokes.
Kami memantau dan memberikan arahan," jelasnya.

Dia menambahkan, pihaknya juga melakukan imbauan terkait SE Bupati tentang perpanjangan PPKM Mikro dan meminta masyarakat menerapkan protokol kesehatan. 

Kasus Corona Kampus ISI Solo

Klaster Covid-19 yang ditemukan di Institus Seni Indonesia (ISI) Kota Solo bukan bermula dari asrama putri kampus tersebut.

Penularan virus Corona diduga bermula saat pameran fashion show atau ujian pembawaan modeling di Kampus 2 ISI Solo, Mojosongo.

Ujian tersebut berlangsung selama lebih kurang 8 hari mulai tanggal 7 Juni 2021 sampai 14 Juni 2021.

Seorang mahasiswa, ESL, menjelaskan, mahasiswa yang terlibat dalam acara sempat menolak.

Baca juga: Puluhan Buruh Pabrik Sepatu Jaten Karanganyar Mangkir Swab Antingen, Kini Diburu Petugas Kesehatan

Baca juga: Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Kepala Kemenag Boyolali Meninggal di RSUD Sragen karena Covid-19

"Alasannya, (satu diantaranya) masih masa pandemi Covid-19. Kami takutnya ada penyebaran," jelas ESL kepada TribunSolo.com, Jumat (25/6/2021).

"(Ditambah), kita juga tidak tahu kondisi modelnya bagaimana. Karena ada yang dari luar kampus," tambahnya.

Itu sudah disampaikan ke dosen. Namun, ia tak bergeming. Ujian pembawaan modeling tetap berjalan.

Mahasiswa, tutur ESL, juga sudah meminta dosen untuk mengurus izin ke Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo.

"Respon dari dosen kurang. Akhirnya jalan. Dari kita sudah mewanti-wanti, kalau dilanjutkan nanti bisa terjadi penyebaran," tutur dia.

"Tapi dosen bilang, tidak akan (ada penyebaran). Model sudah dapat face shield, sudah disediakan hand sanitizer, dan sudah disediakan masker," tambahnya.

Protokol kesehatan kemudian diperketat. Model maupun tamu yang ada dalam acara dicek suhu tubuhnya.

Namun, itu belum menjamin. Beberapa mahasiswa sempat mengalami gejala demam dan batuk selama masa ujian.

"Sebenarnya dari kita sudah minta istirahat. Tapi namanya ujian mau tidak mau kita tetap (jalankan)," ujar dia.

Ujian selesai. Beberapa mahasiswa yang bergejala melakukan uji swab mandiri di puskesmas setempat sejak 17 Juni 2021 hingga 19 Juni 2021.

Baca juga: Kisah Petugas Pemakaman Jenazah Terinfeksi Covid-19 di Wonogiri, Susuri Sungai Bopong Peti 140 Kg

Baca juga: Kronologi Klaster ISI Solo : Ada Mahasiswa Tidak Enak Badan, Hasil Swab Ternyata Positif Covid-19

Hasilnya, lebih kurang 7 mahasiswa terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka kemudian menjalani isolasi mandiri.

Ada yang menjalani isolasi mandiri di rumah maupun asrama putri ISI Solo.

"Akhirnya, kami minta pertanggungjawaban dari dosen. Dosen akhirnya mau tanggung jawab dan dimintakanlah uji swab massal," ucap dia.

Uji swab itu kemudian ditemukan temuan baru sebanyak 8 mahasiswa positif Covid-19.

Beberapa diantara mereka kemudian dijemput 3 ambulans, khususnya yang tanpa gejala. Mereka dibawa ke Asrama Haji Donohudan Boyolali.

Namun, tracing kontak erat dan dekat tidak berhenti. Temuan sebanyak 7 mahasiswa positif Covid-19 ditemukan.

Temuan kasus Covid-19 kemudian membuat Kampus 2 ISI Solo Mojosongo di-lockdown mulai 25 Juni 2021 hingga 8 Juli 2021. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved