Ki Manteb Soedharsono Meninggal Dunia
Cerita Ki Manteb Soedharsono, 32 Tahun Perkenalkan Slogan 'Pancen Oye' yang Berarti Semangat
Sebagai sosok dalang yang berkiprah dalam pelestarian wayang di Indonesia, ternyata wajah Ki Manteb Soedharsono sudah sering hilir mudik masuk TV.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Ryantono Puji Santoso
Sosok Ki Manteb adalah seorang maestro murni pada bidang pedalangan, tetapi beliau sangat peduli dengan kesenian lain apapun jenisnya.
"Tidak pilih-pilih untuk membagikan ilmunya ke seniman apapun. Kalau bidang pedalangan baik seniman muda yang masih belajar maupun tingkat senior selalu terbuka untuk keilmuannya," katanya.
Baca juga: Cak Diqin Kenang Mendiang Ki Manteb Soedharsono, Sebut Memiliki Jiwa Sosial yang Luar Biasa
Sikap yang ditunjukan Ki Manteb ini demi kemajuan kesenian Jawa di Indonesia.
Berkomitmen apapun yang dirasakan dan berapa biayanya sebagai dalang akan bermain maksimal dengan kesenian wayang kulitnya.
"Beliau berkata walaupun sakit apapun, siap mati di medan laga (Pendalangan) dan selalu siap saat pertunjukkan memainkan wayang kulitnya," tegasnya.
Buku yang Belum Selesai
Dunia pedalangan menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan dari diri mendiang Ki Manteb Soedharsono.
Pasalnya, dalang kondang yang meninggal dunia setelah berjuang melawan Covid-19 tersebut masih memiliki sebuah ide yang belum kesampaian.
Sebuah buku. Ya, Ki Manteb Soedharsono saat ini diketahui tengah menulis sebuah tulisan tentang sulukan pedalangan.
Baca juga: Sisi Lain Mendiang Ki Manteb Soedharsono, Sosok Sederhana: Ngetik Naskah Masih Pakai Mesin Ketik
Baca juga: Cak Diqin Kenang Mendiang Ki Manteb Soedharsono, Sebut Memiliki Jiwa Sosial yang Luar Biasa
Itu diketahui dari penuturan salah seorang kawannya, Sugeng Nugroho saat dihubungi TribunSolo.com.
"Ide terakhir yang disampaikan beliau dan sampai sekarang belum terlaksana itu, beliau ingin merangkum berbagai cengkok sulukan pedalangan kuno," kata Sugeng, Jumat (2/6/2021).
Ki Manteb, sambung Sugeng, diketahui memiliki arsip atau dokumentasi terkait itu di rumahnya.
Baca juga: Jasa Besar Ki Manteb Soedharsono: Bawa Wayang ke UNESCO dan Menjadi Warisan Dunia
"Beliau sempat bilang, 'lakon-lakon kuno aku punya banyak. Ini sudah aku tulis. Kalau sudah selesai nanti tolong diketikan di komputer, ya, dik. Mengko diterbitkan'," ucap Sugeng.
Ki Manteb tidak menggunakan laptop ataupun komputer. Mendiang memilih menggunakan mesin ketik elektrik.
Itu membuatnya lebih marem dalam membuahkan karya.