Berita Solo Terbaru
Daftar Lengkap Lokasi Isolasi Terpusat dan Daya Tampung Pasien Corona di Solo: Berikut Rinciannya
Pemerintah Kota Solo mengubah fasilitas publik untuk menjadi tempat isolasi terpusat bagi pasien Covid-19.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Ryantono Puji Santoso
"Dalam surat edaran tersebut sudah jelas bahwa semua unit usaha baik warung makan, rumah makan, kafe, pedagang kaki lima, lapak jajanan baik di tempat hanya menerima layanan delivery dan harus tutup pada pukul 20.00 WIB," tegasnya.
"Tidak ada pengecualian," imbuhnya.
Adapun kedepannya pihak Satpol PP akan melakukan pengamanan bila ada yang nekat melanggar.
Baca juga: Lomba Burung Merpati Mendadak Gempar di Tengah PPKM Darurat, Didatangi Petugas, Lantas Dibubarkan
"Kami tidak ada penyitaan, karena harus ada surat kuasa dari pengadilan, tapi yang kami lakukan adalah pengamanan, barang kami amankan namun bisa diambil kembali di kantor," jelasnya.
"Supaya ada efek jera dan tak mengulangi lagi," terangnya.
Pihak Satpol PP juga meminta kepada warga untuk bersabar karena saat ini kondisi wilayah Kota Solo sedang dalam keadaan darurat.
"Menteri Luhut Binsar Pandjaitan, juga sudah menegaskan bahwa saat ini Indonesia sedang dalam kondisi darurat," ungkapnya.
"Bila ada yang masih nekat melanggar apalagi melawan bisa dikenakan undang-undang kedaruratan," tegasnya.
Degan Wulung Diburu
Pandemi Covid-19 yang berlangsung lebih dari satu tahun lamanya membuat banyak orang berusaha mencari obat atau penangkal alternatif.
Salah satu yang dicari adalah kelapa muda alias degan.
Di Kota Solo kini degan menjadi primadona baru setelah sebelumnya sebuah susu kaleng kemasan sempat menjadi incaran hingga langka di pasaran.
Baca juga: Kasus Aktif Corona Turun di Masa PPKM Daruat, Kapolda Jateng Minta Daerah Lain Meniru Sragen
Baca juga: Ambyar! Sudah di Depan Mata, Sekolah Tatap Muka di Solo 12 Juli Akan Ditunda, Imbas Corona Mengganas
TribunSolo.com melakukan penelusuran ke sebuah distributor degan yang beralamatkan di Pucangsawit, Jebres, Solo.
Menurut sang pedagang, Burhanuddin Al Azhari (27), dirinya saat ini mengalami kenaikan jumlah penjualan dari sebelumnya hanya menjual 350 butir degan, kini naik menjapai 500 butir.
"Saat ini kami mengalami kenaikan nyari 50 persen," katanya pada Selasa (6/7/2021).
Dirinya menyebut jenis "Degan Wulung" yang saat ini menjadi primadona.
Baca juga: Saat Corona Tak Pandang Usia : 643 Bayi hingga Anak-anak di Sukoharjo Terpapar, Begini Kondisinya
"Orang banyak mencari karena informasi yang beredar, degan wulung memiliki khasiat untuk meningkatkan imunitas di tengah pandemi Covid 19," ujarnya.
Burhan mengungkapkan banyak pelanggannya yang masih belum bisa membedakan antara degan biasa dan degan wulung.
"Kalau degan wulung ada warna merah muda di dagingnya, dan degan biasa tidak ada," ungkapnya.
Baca juga: Daftar 3 Rumah Sakit Rujukan Corona di Karanganyar : Dinas Kesehatan Juga Tambah Tempat Tidur Pasien
Dari segi harga juga mengalami kenaikan untuk degan biasa dari sebelumnya Rp 8 ribu kini mencapai Rp 10 ribu.
Adapun degan wulung, harganya yang dulu Rp 10 ribu, kini mencapai Rp 15 ribu.
"Namun stok degan wulung saat ini sedang kosong, di beberapa daerah mulai langka," jelasnya.
Soal Keluhan PPKM Darurat
Berbagai kegiatan masyarakat dibatasi saat pemberlakuan PPKM darurat oleh Pemerintah.
Masyarakat khususnya pedagang banyak yang mengeluhkan kebijakan tersebut. Mereka merasa dirugikan.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, pembatasan perlu dilakukan mengingat angka covid-19 masih cukup tinggi.
Baca juga: Viral Cerita Dokter Tak Diperbolehkan Lewat saat Penyekatan PPKM Darurat, Ini Kata Polisi
Baca juga: Badan Lelah Ingin Pijat? Sabar, Puluhan Panti Pijat di Klaten Terpaksa Ditutup karena PPKM Darurat
"PPKM darurat ini, mungkin masyarakat kita akan merasa keberatan, karena pembatasan-pembatasan yang kita lakukan, ini memang perlu kita lakukan, karena angka covid-19 kita tinggi," jelasnya kepada TribunSolo.com, Selasa (6/7/2021).
"Sehingga kita perlu terapkan sampai tanggal 20 Juli nanti," tambahnya.
Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, mereka akan memberikan edukasi pada masyarakat terkait kebijakan ini.
Baca juga: Operasi PPKM Darurat di Klaten, Petugas Tutup 14 Panti Pijat yang Nekat Buka
"Penetrasi yang kita lakukan, dengan mempertebal keyakinan masyarakat kepada petugas atau satgas yang ada di lapangan," ujarnya.
"Dengan begitu, masyarakat akan sadar dengan sendirinya, untuk melaksanakan protokol kesehatan covid-19," tambahnya.
Dengan komitmen seluruh lapisan masyarakat, diharapkan kasus covid-19 dapat terus ditekan.
Angka Corona Sragen Menurun
Beberapa hari terakhir, tercatat angka kasus aktif corona di Kabupaten Sragen terus menurun.
Data per Senin (5/7/2021) kasus aktif di Kabupaten Sragen berada di angka 433 kasus.
Angka tersebut terus menurun, jika dibandingkan dua hari sebelumnya, yang menembus angka lebih dari 600 kasus aktif.
Baca juga: Apa Itu Kappa dan Lambda? Varian Baru Virus Corona yang Bikin Ilmuwan Khawatir Selain Varian Delta
Baca juga: Wali Kota Solo Gibran Batalkan Sekolah Tatap Muka 12 Juli, Dampak Penyebaran Virus Corona Melejit
Capaian tersebut, mendapat apresiasi dari Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi dan juga Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Rudianto.
Apresiasi disampaikan langsung, kepada Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat melaksanakan apel gelar pasukan satgas covid-19, di lapangan Mapolres Sragen, Selasa (6/7/2021).
"Alhamdulillah cukup menggembirakan, bahwa angka penyebaran covid-19 di Kabupaten Sragen menurun beberapa hari ini," ucap Mayjen TNI Rudianto, Pangdam IV Diponegoro, kepada TribunSolo.com, Selasa (6/7/2021).
Baca juga: Ikut Sidak PPKM Darurat di Solo, Wakil Wali Kota Solo: Kita Dalam Kondisi Darurat Covid-19
Mayjen TNI Rudianto menyebut, keberhasilan menurunkan angka covid-19 berkat kerjasama yang baik, antara forkompimda, tokoh agama maupun dengan tokoh masyarakat.
"Semua bahu membahu dalam rangka menegakkan prokes, menjalankan kegiatan yang diatur dalam PPKM mikro sebelumnya, maupun ppkm darurat saat ini," katanya.
Apresiasi juga disampaikan Irjen Pol Ahmad Luthfi, selaku Kapolda Jawa Tengah.
Baca juga: Acara Pengajian Rizky Billar dan Lesti Ditunda karena PPKM, Bos ANTV Minta Maaf, Fans Leslar Sedih
Irjen Pol Ahmad Luthfi mengucapkan terimakasih kepada seluruh jajaran forkompimda, karena telah mampu meredam angka penularan covid-19 di Kabupaten Sragen.
"Saya mengucapkan terimakasih kepada pemerintah Kabupaten Sragen, sudah bagus sekali, mari kita tingkatkan," ungkapnya kepada TribunSolo.com.
Diharapkan, capaian Kabupaten Sragen dapat di contoh daerah lain.
Mengingat, saat ini di daerah lain masih terus terjadi angka penambahan kasus covid-19.
Informasi Hoax
Informasi hoax atau bohong soal Corona ternyata masih merajalela bereda di tengah PPKM Darurat.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi menghimbau kepada masyarakat, untuk tak mempercayai informasi yang tidak benar.
Hal tersebut, disampaikan saat melakukan kunjungan, dalam rangka mengecek pelaksanaan PPKM Darurat di Mapolres Sragen, Selasa (6/7/2021).
"Masyarakat dihimbau untuk tak terpaku kepada (berita) hoax, yang dapat menimbulkan suatu kegaduhan, keresahan, dan memutar balikkan fakta," ungkapnya kepada TribunSolo.com.
Baca juga: Peringatan Keras Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi : Jangan Coba-coba Menimbun Gas Oksigen dan Obat!
Baca juga: Potret Mobil Dinas Gibran : Tak Warna Putih Mulus, Kini Bergambar Tengkorak Bermata Menyala Corona
Tindakan tegas menanti, bagi masyarakat yang nekat menyebarkan berita tidak benar.
Menurutnya, kegiatan di media sosial akan dipantau oleh tim IT Direskrimsus Polda Jawa Tengah.
"Kita akan sidik dengan IT kita, oleh Direktorat kriminal khusus kita," jelasnya.
Untuk itu, Irjen Pol Ahmad Luthfi menghimbau kepada masyarakat untuk memeriksa kembali pemberitaan, sebelum disebarkan.
"Oleh karena itu, manakala menjumpai berita hoax, maka harus dicek pemberitaannya yang kredibel, sehingga tidak menimbulkan keresahan masyarakat," himbaunya.
Peringatan Keras
Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi berjanji menindak tegas penimbun gas oksigen dan obat.
Imbauan keras ini disampaikan di tengah pengecekan PPKM Darurat yang berlangsung di Kabupaten Sragen, Selasa (6/7/2021).
Ahmad Luthfi yang didampingi Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Rudianto.
Adapun imbauan sebagai peringatan mengingat di tengah meroketnya kasus dan pasien ada isu penimbunan tabung gas oksigen yang dilakukan oleh oknum tertentu.
Baca juga: Fantastis! Kebutuhan Oksigen di Solo Raya Sehari Habis 24 Ton, Padahal Biasanya Hanya 6 Ton Per Hari
Baca juga: Blak-blakan DKK Buka Stok Gas Oksigen di Solo : Aman Tapi Ada Warga yang Beli untuk Disimpan Sendiri
"Direktorat Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah akan melakukan tindakan tegas sesuai dengan koridor hukum yang berlaku," ungkapnya kepada TribunSolo.com.
Irjen Pol Ahmad Luthfi menghimbau kepada masyarakat, untuk tidak mencari keuntungan di tengah upaya pemerintah memerangi covid-19.
"Saya Kapolda Jawa Tengah menghimbau kepada masyarakat jangan coba-coba! dengan situasi seperti ini untuk menimbun tabung gas dan obat," himbaunya.
Habis 24 Ton Per Hari
Tak hanya di Jakarta dan kota besar lainnya, tetapi kebutuhan gas oksigen di Solo Raya meroket drastis akhir-akhir ini.
Pjs Kepala Cabang PT Samator Gas Industri Surakarta, Nanda Prasojo mengatakan, permintaan oksigen mengalami peningkatan sejak satu bulan terakhir.
Dia menuturkan, ada 22 rumah sakit di wilayah Soloraya yang saat ini menjadi mitra kerja.
"Permintaan melonjak drastis, kami sekarang mengeluarkan liquid (oksigen cair) 24 ton sehari, untuk oksigen botolan (tabung) 5-6 ton per hari," jelasnya saat menerima sidak dari Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Karanganyar, Senin (5/7/2021).
Baca juga: Blak-blakan DKK Buka Stok Gas Oksigen di Solo : Aman Tapi Ada Warga yang Beli untuk Disimpan Sendiri
Baca juga: RSUD Sragen Tambah 66 Bed untuk Pasien Covid-19, Dalam Waktu Sekejap Hanya Tinggal 12 Bed Kosong
"Itu habis dalam sehari, padahal sebelumnya rata-rata 6 ton untuk tiga hari," terangnya.
Pihak Samator telah melakukan beberapa upaya untuk antisipasi tingginya permintaan oksigen seperti penambahan personel.
Akan tetapi di sisi lain, tingginya permintaan selama satu bulan terakhir membuat para karyawan mengalami kelelahan.
Dia mencotohkan, empat dari lima sopir izin tidak masuk kerja karena kelelahan.
Akan tetapi pihak perusahaan telah mencari pengganti, sementara ini sudah ada dua sopir pengganti.
Kapolres Karanganyar, AKBP Muchammad Syafi Maulla menyampaikan, pengecekan ini untuk memastikan ketersediaan oksigen yang akan dipasok ke beberapa rumah sakit.
Hingga saat ini pasokan oksigen khususnya di Kabupaten Karanganyar sudah terpenuhi.
"Kami memastikan supaya tidak ada penimbunan. Ada Satgas yang mengawasi pendistribusian dari hulu ke hilir," katanya.
Dandim 0727 Karanganyar, Letkol Inf Ikhsan Agung Widyo Wibowo menambahkan, Tim Satgas Covid-19 Karanganyar akan membantu semaksimal mungkin supaya pasokan oksigen ke rumah sakit tidak mengalami kendala.
"Produksi sampai pukul 03.00 pagi kan butuh tenaga ekstra. Kita siap membackup. Contoh tenaga atau driver. Nanti kita akan koordinasi lebih lanjut," ucapnya.
Syarat Isi Oksigen
Agen isi ulang bisa melakukan pengisian oksigen di PT Samator asalkan membawa surat rekomendasi dari klinik atau puskesmas.
Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Pjs Kepala Cabang PT Samator Gas Industri Surakarta, Nanda Prasojo usai tinjauan dari Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Karanganyar, Senin (5/7/2021).
Nanda menyampaikan, produksi di semua kantor cabang Samator saat ini hanya untuk mencukupi kebutuhan oksigen di rumah sakit, sesuai arahan dari manajemen pusat. Pasalnya permintaan oksigen dari rumah sakit mengalami peningkatan sejak satu bulan terakhir.
"Untuk agen mohon maaf, sementara kita belum bisa bantu karena ketersediaan liquid dan tim produksi serta tim distribusi yang kelelahan," katanya kepada Tribunjateng.com.
Kendati demikian, agen yang telah memiliki surat rekomendasi untuk keperluan medis dari klinik atau puskesmas dapat melakukan pengisian di PT Samator. Dia menuturkan, ada 22 rumah sakit yang saat ini menjadi mitra kerja dengan PT Samator. Rumah sakit itu tidak hanya berasal dari Karanganyar saja, melainkan, wilayah Kota Solo, Wonogiri, dan Sukoharjo.
"Kita sekarang mengeluarkan liquid (oksigen cair) 24 ton sehari, untuk oksigen botolan (tabung) 5-6 ton per hari. Itu habis dalam sehari. Padahal sebelumnya rata-rata 6 ton untuk tiga hari," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, satu agen pengisian oksigen di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar terpaksa mencari pengisian di luar Kabupaten Karanganyar karena PT Samator yang sebelumnya menjadi tempat pengisian oksigen saat ini fokus mencukupi kebutuhan di rumah sakit.
Robi menyampaikan, sudah beberapa kali kehabisan stok oksigen sejak adanya peningkatan permintaan sehingga terpaksa menutup kios lebih awal. Bahkan sebelum kios buka, beberapa pembeli sudah antre untuk melakukan pengisian oksigen.
Kebanyakan masyarakat melakukan pengisian ulang ukuran kecil untuk kebutuhan pribadi. Terutama bagi mereka yang menjalani isolasi mandiri. Seperti untuk antisipasi karena ada yang mengalami sesak nafas, sakit paru dan lainnya.
"Per hari bisa menghabiskan 5-6 tabung (ukuran besar), itu kalau barangnya ada. Kalau tidak ada ya kami tutup. Takut mengecewakan yang beli. Biasanya itu menghabiskan 1 tabung (ukuran besar) lebih sedikit, " katanya saat ditemui di kios pengisian ulang, Rabu (30/6/2021).
Seiring adanya peningkatan pengisian ulang tabung oksigen, Robi terkendala stok oksigen. Sebelumnya, dia melakukan pengisian di produsen yang berada di Kabupaten Karanganyar.
Akan tetapi semenjak PT Samator diarahkan untuk mencukupi kebutuhan oksigen di rumah sakit, Robi terpaksa mencari di agen besar di daerah lain. Seperti di Madiun, Ponorogo dan Ngawi.
Di sisi lain, kesulitan mencari tempat pengisian ulang tabung oksigen berdampak terhadap naiknya harga isi ulang karena harga isi ulang di agen besar mengalami kenaikan dan ada penambahan biaya transportasi. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Penyedia Oksigen Karanganyar: Agen Bisa Isi Ulang Asal Ada Surat Rekomendasi Klinik dan Puskesmas