Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Benarkan Angka Kematian Meroket Gegara Oksigen Langka? Begini Penjelasan Petugas Medis di Sragen

Ada yang menyebut meroketnya kematian pasien Covid-19 akhir-akhir ini karena langkanya oksigen.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Tabung gas oksigen kosong sudah 3 minggu di depo pengisian oksigen di Desa Kwangen, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Sabtu (10/7/2021). 

Pemulasaran Jenazah

Petugas RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen kewalahan menangani pemulasaraan jenazah yang meningkat beberapa hari terakhir.

Bahkan, kemarin dalam 1 hari terdapat 21 jenazah yang mengantre untuk dilakukan pemulasaraan jenazah.

Direktur RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen, Didik Haryanto mengatakan penumpukan terjadi, karena banyaknya jenazah yang meninggal dunia di rumah dibawa ke rumah sakit.

"Banyak jenazah yang meninggal di rumah, dibawa ke RSUD untuk memastikan, apakah terjangkit Covid-19," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (10/7/2021).

Baca juga: Salat Idul Adha Berjamaah Boleh, Kemenag Solo: Asal di Rumah Masing-masing dengan Keluarga Inti

Baca juga: Hampir 3 Minggu, FX Rudy Masih Jalani Isoman di Lantai 2 Rumahnya: Ada Cucu Saya

"Karena minta diswab dulu, ditunggu hasilnya, nanti pemulasaraannya seperti apa," tambahnya.

Jumlah jenazah yang dikirim ke RSUD Sragen, jumlahnya meningkat.

"Jumlah jenazah yang dari rumah banyak, tadi malam saja, dari 3 jenazah, 2 diantaranya sudah meninggal di rumah," ungkapnya.

Proses pemulasaraan yang memakan waktu lama, membuat antrean memanjang.

"Selama ini, kita jenazah kita mandikan, kafani, diantar ke pemakaman, hingga dimakamkan, terkadang sampai di lokasi juga belum siap," jelasnya.

"Melihat prosesnya yang panjang, maka jenazah akan kita siapkan hingga memasukkan ke peti jenazah, kemudian kita koordinasi dengan relawan, untuk diantar dan dimakamkan," terangnya.

Selain itu, jumlah tenaga yang terbatas juga menjadi penyebab terhambatnya pemulasaraan jenazah.

"Kita kemarin tambah 7 petugas, sebelumnya kita sudah punya 5 orang, totalnya ada 12 petugas, tapi yang 2 petugas kini juga isoman," kata dia.

Meski begitu, seluruh proses pemulasaraan jenazah, dipastikan sesuai dengan agama yang dianut masing-masing orang yang meninggal itu.

Gedung Isolasi

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved