Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Sulit Berkurban saat PPKM Darurat? Kemenag Solo : Bisa Dialihkan untuk Warga Terdampak Pandemi

Hari Raya Idul Adha jatuh saat masih berlangsungnya kondisi sulit PPKM Darurat, 20 Juli 2021 mendatang.

Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com
ILUSTRASI : Sapi kurban Presiden Jokowi yang ada di Masjid Al-Wustho Mangkunegaran Solo, Jumat (31/7/2020). 

Maka lanjut Panglima Hadi, jika hal itu terjadi maka tranmisi lokal dan tranmisi dari wilayah lain akan diminimalisir.

"Agar virus tak masuk ke wilayah yang belum ada kasus yang berat," harap dia.

Lebih lanjut dia menjelaskan, jika mobilitas indek tercapai, indikatornya adalah kasus Covid-19 harian akan menurun.

"Meski kita tidak bisa menekankan sampai angka 0, mohon masyarakat mengikuti PPKM Darurat dan Mikro," jelasnya.

Kapolri Pimpin Penyekatan

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo beraksi memimpin penyekatan PPKM Darurat saat berkunjung di Kota Solo, Jumat (9/7/2021).

Hal itu dilakukan bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto hingga Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Indonesia, Ganip Warsito.

Saat di lokasi penyekatan di Pos Faroka yang jadi jalur masuk ke kota, Kapolri sempat mendengar penjelasan dari Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjutak.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka juga tampak seksama menyaksikan penyekatan itu.

Baca juga: Orang Nomor 1 di TNI & Polri ke Solo Awasi PPKM Darurat, Ditemani Gibran Cek Lalu Lintas Masuk Kota

Baca juga: Kapolri & Panglima TNI Dikabarkan Kunjungi Solo Hari Ini, Tinjau PPKM Darurat dan Vaksinasi Covid-19

Kapolri Listyo Sigit Prabowo menjelaskan, tugas kepolisian untuk melakukan pemeriksaan secara ketat selama PPKM Darurat Jawa-Bali di antaranya di Solo.

"Itu menyasar pengendara, baik yang akan melintas atau masuk ke Kota Solo," jelas dia kepada TribunSolo.com.

Selain itu, Kapolri menekan pengedaran atau pekerja kritikal dan esensial yang diperbolehkan melintas dan masuk ke Solo.

"Boleh masuk tapi dibatasi juga," terang dia.

Oleh karena itu, dia menekankan agar strategi penyekatan akan juga diperbaiki agar tidak menimbulkan kemacetan atau kerumunan.

"Berikan evaluasi, masyarakat yang diperiksa melintas di Solo, setelah itu diberi tanda khusus saat pemeriksaan sehingga di jalan lebih lancar," aku dia.

"Saya minta tolong dicek betul mereka yang masuk kerja dan melintas, bahwa mereka masuk kritikal dan esensial itu," ujarnya.

Dia menambahkan, polisi juga untuk melaksanakan patroli melalui operasi yustisi secara berkala.

"Jadi pelanggaran mobilitas perkembangan Covid-19 dapat dihambat," harap dia.

Untuk diketahui, sek sektor kritikal meliputi kesehatan, keamanan dan ketertiban masyarakat, penanganan bencana, energi hingga logistik, transportasi dan distribusi terutama untuk kebutuhan pokok masyarakat.

Baca juga: Masih Ada yang Kesulitan Dapatkan Oksigen di Solo? Wali Kota Gibran Janji Sediakan : Saya Kawal!

Baca juga: Tinjau Vaksinasi Covid-19 di Solo, Panglima TNI Harap Herd Immunity Tercapai Agustus 2021

Kemudian ada makanan dan minuman serta penunjangnya, termasuk untuk ternak hewan peliharaan, pupuk dan petrokimia, semen dan bahan bangunan, obyek vital nasional, proyek strategis nasional, kontruksi, lstrik, air dan pengelolaan sampah.

Sementara esensial ada keuangan dan perbankan, pasar modal, teknologi informasi dan komunikasi meliputi operator seluler, data center, internet, pos, media terkait dengan penyebaran informasi kepada masyarakat.

Tak hanya itu ada perhotelan non penanganan karantina dan industri orientasi ekspor dimana pihak perusahaan harus menunjukkan bukti contoh dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) selama 12 (dua belas) bulan terakhir. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved