Berita Solo Terbaru
Kantor Kecamatan Jebres Ditutup Sepekan: Ada Petugas yang Sakit, Tapi Nekat Masuk
Kantor Kecamatan Jebres ditutup sementara dari Senin (26/7/2021), hingga Jumat (30/7/2021) mendatang.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Kantor Kecamatan Jebres ditutup sementara dari Senin (26/7/2021), hingga Jumat (30/7/2021) mendatang.
Pelayanan untuk sementara dialihkan, karena ada petugas Kecamatan yang meninggal dunia terkonfirmasi covid-19.
Camat Jebres Sulistiarini, menjelaskan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 bermula saat satu petugas mengalami gejala Covid-19 sejak Rabu (7/7/2021).
Namun setelah tujuh hari tidak masuk, memaksa masuk kerja lantara merasa sembuh, pada Rabu (14/7/2021).
Padahal saat itu kondisi mengalami gejala hilang indra perasaannya.
"Setelah mengetahui kondisinya itu, pihak kecamatan melakukan swab antigen di RS Hermina Solo hasilnya positif," kata Camat, Senin (26/7/2021).
"Saat itu, tidak langsung pulang ke rumah, mampir terlebih dulu ke kantor," tambahnya.
Baca juga: Kisah Sopir Ambulans di Solo Raya: Sering Kena Prank, Informasi Status Pasien Sering Dirahasiakan
Baca juga: Khusus PKL di Solo: Sudah Diperbolehkan Pembelinya Makan Ditempat, Tapi Prokes Tetap Dijaga
Baca juga: Stok Vaksin di Solo Hanya Cukup untuk Satu Pekan Kedepan, Dinkes: Tidak Bisa Ngebut Dulu
Baca juga: Balap Liar di Ring Road Mojosongo Solo: Motor N-max Gagal Diperebutkan, Kini Disita Polisi
Seorang staf kecamatan Jebres itu sempat mengalami sesak nafas, dan dicarikan oksigen di kawasan Palur.
Namun, keesokan harinya keadaan semakin parah sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Moewardi Solo.
"Keesokan harinya kami carikan, akhirnya dapat kamar di RS Moewardi namun, pada 17 Juli 2021 malam, dinyatakan meninggal dunia dengan komordit diabetes," ujarnya.
Setelah adanya staf yang meninggal dunia, Pihak Kecamatan melakukan swab tes Covid-19 secara massal.
Total ada 33 orang yang berkontak erat menjalani swab tes Covid-19, hasilnya ada 10 pegawai Kecamatan Jebres yang terkonfirmasi Positif Covid-19.
"Ada 3 Kepala Seksi Kecamatan, 1 staf Kecamatan, 5 anggota Linmas, dan 1 petugas Ducapil," ungkapnya.
Terkiat penutupannya, Camat Jebres sudah mengantongi izin dari Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo.
"Akhirnya konsultasi dan tidak ada personil untuk melakukan pelayanan sehingga di tutup dan dialihkan," ujarnya.
Pasien Isoman Dipindahkan
Satgas Covid-19 Kota Solo menjemput puluhan orang yang tengah menjalani isolasi mandiri (Isoman) di rumah mereka masing-masing.
Ada 47 orang yang terkonfirmasi covid-19 yang dijemput petugas menggunakan ambulans.
Mereka berasal dari lima Kecamatan, yakni Kecamatan Jebres, Laweyan, Pasar Kliwon, Banjarsari dan Serengan.
Hal ini dilakukan mengantisipasi penularan covid-19 di lingkungan keluarga maupun lingkungan RT.
Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, mereka kemudian dibawa ke tempat isolasi terpusat di SMPN 8 Jebres Solo.
"Total ada 47 warga dari 5 kecamatan berada di Kota Solo," ungkapnya kepada Tribunsolo.com, Senin (26/7/2021).
Baca juga: Lowongan Kerja Solo: Dibutuhkan Operator Digital dan Sewing/Non Sewing Minimal Lulusan SMA Sederajat
Baca juga: Babinsa Kemlayan Solo Senang, Dapat Tiket Pendidikan Bintara Usai Jawab Pertanyaan dari Panglima TNI
Baca juga: PPKM Level 3 Karanganyar : Ruas - ruas Jalan ini Kembali Dibuka & Exit Tol Solo-Ngawi Tak Ditutup
Baca juga: PPKM Level 4 Kota Solo : Aturan Baru Sampai 2 Agustus, Jalan Ditutup Tapi Hanya Malam Hari
Sedangkan bagi Pasien Covid-19 yang bergejala ringan diantar di SDN Panularan 6, Laweyan.
Dari data sendiri, ada 402 orang warga kota Solo yang berstatus OTG dan bergejala ringan.
Mereka menjalani isolasi dan perawatan terpusat, baik di Asrama Haji Donohudan Boyolali, maupun di tempat isolasi lainnya di Kota Surakarta.
“Ini merupakan strategi untuk memisahkan warga pasien Covid 19 dengan warga yang sehat di pemukiman, sehingga penularannya atau penyebarannnya bisa dicegah dan tidak meluas," ujarnya.
Khusus bagi pasien bergejala ringan, Pemkot Solo telah menyiapkan 3 tempat isolasi dan perawatan terpusat bagi pasien bergejala ringan.
"Ketiga tempat itu ada di SDN Panularan 6, SDN Cemara 2 dan SMPN 25, Sedangkan untuk tempat isolasi terpusat bagi OTG disiapkan sebanyak 5 tempat ,” ucapnya.
Kapolresta Surakarta menambahkan, pasien OTG dan bergejala ringan akan mendapatkan asupan makanan yang bergizi selama pelaksanaan perawatan.
Dilakukan pemberian vitamin dan obat obatan untuk meningkatkan imunitas serta mendapatkan asistensi dan pengawasan dari tenaga kesehatan.
Untuk itu, Pihaknya meminta masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 segera melapor dan akan dilakukan evakuasi sesui tingkatan gejala yang dialami pasien.
Ditinjau Panglima TNI
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dikabarkan kembali akan melakukan kunjungan ke Solo, Minggu (25/7/2021).
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, kedatangannya kali tersebut untuk melakukan peninjauan tempat isolasi terpusat di sekolah-sekolah Kota Solo.
Rencananya, Panglima TNI akan melakukan kunjungan lokasi isolasi terpusat di SMPN 25 Surakarta dan SDN 6 Penularan.
Tak hanya di Solo, hari ini juga berkunjung dibeberapa wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Diketahui sampai saat ini, selama 3 minggu terakhir Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sudah berkunjung selama tiga kali ini.
Berbeda dari dua kunjungan sebelumnya, Panglima TNI tidak didampingi oleh Kapolri.
Pesan Presiden Jokowi ke Panglima TNI Marsekal Hadi : Warga Isolasi Mandiri Dapat Bantuan Obat
Sebelumnya, Polres dan Kodim 0724/Boyolali berencana menyalurkan bantuan bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond mengatakan, itu akan terlebih dulu menyasar usaha mikro kecil menengah (UMKM).
"Upaya - upaya yang kita lakukan, (seperti) pembatasan mobilitas, penyekatan, pembatas aktivitas masyarakat betul berat rasanya," kata Morry, Sabtu (27/7/2021).
"Lihat teman-teman UMKM yang jualan untuk menyambung hari, saya paham betul. Kami Polres bersama Kodim 0724/Boyolali akan kucurkan berupa sembako kepada saudara-saudara kita," tambahnya.
Morry meminta waktu karena saat ini bantuan sembako tengah disiapkan secara massif.
Baca juga: Tak Hanya Pantau Vaksin di Kota Solo, Panglima TNI dan Kapolri Juga Bagi-Bagi Sembako ke Rakyat
Baca juga: Cerita Warga Sunter Agung Malam-malam Didatangi Pria Berjaket, Ternyata Presiden Jokowi Bagi Sembako
Selain menyasar UMKM terdampak pandemi Covid-19, Morry menuturkan pihaknya juga akan menyalurkan bantuan obat-obatan.
Itu akan menyasar warga Boyolali yang tengah menjalani isolasi mandiri.
"Termasuk warga kita yang isolasi mandiri, perintah bapak Presiden melalui Pannglima TNI untuk paket obat didistribusikan ke warga yang sedang sakit dan isolasi mandiri," ucap Morry.
Morry berpesan demi segera menghentikan pandemi Covid-19, dibutuhkan bahu membahu antar elemen.
"Varian tidak akan bisa selesai dan tuntas apabila hanya pihak pemerintah yang bergerak," tutur dia.
"Harus bahu membahu, kerja sama supaya bisa lawan varian Covid-19 dan Covid-19 hilang dari Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, dan Indonesia," tambahnya. (*)
