Berita Boyolali Terbaru
Progres Pembebasan Lahan Tol Solo-Jogja di Boyolali Masih Minim, Baru 39 Persen dari 1.053 Bidang
Progres Pembebasan lahan untuk pembangunan jalan Tol Solo-Jogja di Kabupaten Boyolali belum terlalu signifikan.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Sebab hingga saat ini, Uang Ganti Untung belum diberikan kepada warga terdampak pembangunan jalan Tol tersebut.
Beliho berukuran 3X4 Meter itu dipasang di akses jalan masuk Dukuh setempat.
"Kami tidak memiliki niatan untuk mendukung proyek nasional ini. Kami justru mendukungnya," ujar Ketua Rt 06 Rw 02, Aris Harjono saat ditemui TribunSolo.com, Selasa (27/7/2021)
Baca juga: Update Ketersedian Bed di Rumah Sakit Rujukan di Boyolali 26 Juli 2021: Sisa 140 Kasur
Baca juga: Mobilitas Masyarakat di Boyolali Turun 70 Persen saat PPKM Darurat, Kini Kelonggaran Diberikan
Baca juga: Dicari! Pria yang Curi Kotak Infaq Pembangunan Masjid di Daffa Mart Boyolali, Ini Ciri-cirinya
Baca juga: Polres Boyolali Buka 21 Ruas Jalan yang Ditutup: Sisakan 2 Titik di Randusari & Terminal Lama
Dukungan ini di buktikan dengan tidak adanya penolakan, atau keberatan dari warga untuk melepaskan hak atas kepemilikan tanah dan bangunan yang ditempati selama ini.
Hanya saja, pembayaran uang ganti untung yang sudah ditetapkan nilainya untuk dapat segera dibayarkan.
Sebab, warga ingin segera mencari tanah dan membangun rumah kembali.
"Mencari tanah butuh proses dan membangunnya juga butuh proses. Makanya kami ingin segera dibayar," ujarnya.
Wargapun juga menolak tawaran kompensasi yang akan diberikan pelaksana pembangunan jika alat berat diizinkan melintasi kawasan permukiman warga ini.
"Kami berulangkali didatangi pelaksana agar mereka bisa segera mengerjakan proyek disebelah selatan dukuh kami ini," jelasnya.
Dia mengaku, perwakilan warga juga sudah beberapa kali menemui para perangkat Desa guna menyampaikan keinginan warga.
Kades Guwokajen, Kecamatan Sawit, Evy Nur Dina membenarkan bahwa belum ada pembayaran ganti rugi terkait tanah yang terdampak tol Solo- Yogya di desanya.
“Belum sampai tahap atau proses pembayaran ganti rugi. Kapan pembayaran ini dilakukan, kami ya masih menunggu," pungkasnya. (*)