Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Anggota Keluarga di Solo Dimintai Uang Oknum Gali Kubur Rp 6 Juta, Sebut Untuk Uang Lelah

Salah satu keluarga di RT:02/RW:03, Kelurahan Kedunglumbu, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, diduga menjadi korban pungutan liar (pungli).

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Agil Trisetiawan
(AP PHOTO/VINCENT THIAN)
ilustrasi pemakaman dengan protokol kesehatan 

"Pihak keluarga saat itu membayar Rp 3 juta dulu kepada mereka, sisanya dibayar setelah pemakaman besok," ujar Sardjiman.

Dia mengatakan baru mengetahui bahwa proses pemulasaran jenazah Covid-19 tidak dipungut biaya sepeserpun.

Lalu, dia mengaku dirinya sempat diminta oleh relawan untuk pihak keluarga tidak melunasi kekurangan tersebut.

"Pihak keluarga sudah mengikhlaskan kejadian tersebut, yang penting jenazah bisa dimakamkan malam itu juga," pungkasnya. (*)

Balita di Sragen Meninggal Terpapar Covid-19

Seorang balita perempuan, berinisial ADN usia 1,5 tahun meninggal dunia, pada Kamis (29/7/2021).

Nyawa bayi mungil itu tak tertolong, saat dilarikan ke Puskesmas.

ADN merupakan putra kedua, dari pasangan Priyanto dan Dwi, warga Dukuh Pucang, RT 25, Desa Bedoro, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen.

Kepala Desa Bedoro, Prihartono mengatakan setelah dites rapid antigen, ADN positif covid-19.

"Kemudian, untuk memastikan, Satgas Desa juga membawa bayi itu ke RSUD, dan hasilnya juga positif covid-19," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (30/7/2021).

Baca juga: Pilunya Nasib Bocah 11 Tahun di Sragen, Selesai Isoman: Dikabari Ayah & Ibu Meninggal karena Corona

Baca juga: Di Sragen, Bupati Sebut Ada Warga Tak Jujur saat Sakit: Takut Dibawa ke Lokasi Isolasi Terpusat

Baca juga: Kisah Warga Jenar Sragen: Takut Divaksin, Didatangi Petugas Malah Kunci Pintu Rumah

Baca juga: Viral dengan Baliho Kontroversial, Kini Kades Jenar Sragen Jadi Duta Vaksin: Bergerilya Tiap Malam

Prihartono menjelaskan, awalnya ADN sudah sakit selama 2 minggu lalu.

Selama 2 minggu itu, kedua orangtuanya Priyanto dan Dwi, juga telah membawa ADN ke dokter spesialis anak.

"Sudah 3 kali dibawa ke dokter spesialis anak, tapi belum sembuh juga," ujarnya.

"Dua hari sebelum meninggal, ADN sempat mengalami sesak nafas," tambahnya.

Lantaran selama dua minggu itu ADN banyak yang jenguk, maka satgas desa akan melakukan tes covid-19 secara massal.

"Terutama untuk ayah ibunya, simbahnya, bahkan satu RT kita tracing," ucap Prihartono.

Bayi malang itu, sudah dimakamkan malam tadi, di tempat pemakaman umum, di desanya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved