Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri Terbaru

Sebelum Meninggal karena Covid-19, Anggota Satpol PP Wonogiri Mendapat Perawatan di RSUD Wonogiri

Sebelum meninggal karena Covid-19, anggota Satpol PP Wonogiri Jaka Prihanta mendapatkan perawatan di RSUD Wonogiri. 

Istimewa
Ilustrasi Proses pemakaman Covid-19. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Sebelum meninggal karena Covid-19, anggota Satpol PP Wonogiri Jaka Prihanta mendapatkan perawatan di RSUD Wonogiri

Namun, Jaka meninggal setelah berjuang melawan Covid-19, Sabtu (31/7/2021) kemarin. 

Kepala Satpol PP Wonogiri, Waluyo mengatakan, benar bahwa anggotanya meninggal lantaran Covid-19. 

"Kami sangat berduka dan sangat kehilangan, Mas Jaka ini salah satu anggota yang aktif turun ke lapangan," jelasnya pada TribunSolo.com, Minggu (1/8/2021).

Baca juga: Kisah Anak Kost Terpapar Corona di Karanganyar: Disuruh Pulang, hingga Kesulitan Cari Tempat Isoman

Baca juga: Alasan Grha Wisata Niaga Solo Tak Lagi Jadi Lokasi Karantina, Satgas Corona : Masyarakat Tak Nyaman

Jaka Prihanta meninggal setelah mendapatkan perawatan di RSUD Wonogiri

Waluyo mengatakan, anggota Satpol PP Wonogiri memberikan penghormatan terakhir pada rekannya yang gugur. 

Penghormatan tersebut dilakukan saat ambulans yang membawa jenazah melewati kantor Satpol PP. Bersamaan saat ambulans lewat, beberapa anggota dengan dipimpin langsung oleh Waluyo memberikan hormatnya dengan sikap hormat.

Baca juga: Alasan Untung Wiyono Siaga 24 Jam Beri Ivermectin untuk Pasien Corona Sragen : Tak Ada Efek Samping

Dirinya selalu mengimbau kepada masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin. Hal ini dikarenakan saat ini virus Covid-19 masih ada disekitar kita.

"Saya harap semua bisa mematuhi protokol kesehatan ini, semua dilakukan demi kebaikan bersama, agar pandemi segera berakhir," pungkasnya.

Dapat Curhatan dari Masyarakat

Ada banyak cerita dari kegiatan Satpol PP Wonogiri yang melakukan patroli saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Mereka saat melakukan patroli mendapat banyak curhatan dari pedagang. 

Apalagi para pedagang ini terkena imbas dari perpanjangan PPKM.

Baca juga: Nasib Karyawan Bergaji Rp 3,5 Juta di Zona PPKM Level 3 dan 4, Apakah Tetap Dapat BLT Subsidi Gaji?

Baca juga: Kisah Siti Fatimah, PKL Wonogiri yang Terdampak PPKM Darurat: Cari Uang Rp 15 Ribu Sekarang Sulit

Kepala Satpol PP Wonogiri, Waluyo mengatakan, dirinya selalu memberikan pemahaman-pemahaman yang humanis kepada pelaku ekonomi yang terdampak.

"Memang wajar kalau ada satu dua yang mengeluhkan kondisi serba sulit ini, tapi kita selalu melakukan pendekatan dari hati ke hati," jelas Waluyo melalui sambungan telepon pada Minggu (1/8/2021).

Dia menjelaskan, bahwa masyarakat sudah mempunyai kesadaran yang sama dalam menghadapi situasi serba sulit ini.

Baca juga: Aturan PPKM Level 4 Sukoharjo: Gerakan di Rumah Saja Dihapus, Bisa Makan Ditempat di Warung Makan

Sampai saat ini kondisi di Wonogiri kondusif, sebab masyarakat menyadari upaya menanggulangi Covid-19.

"Kultur masyarakat Wonogiri yang selalu ada tembung, ada rembug, saling memanusiakan ini menimbulkan kondisi yang kondusif," jelas dia.

Waluyo juga menekankan bahwa masyarakat yang saat ini terdampak, tidak perlu diintimidasi. Masyarakat harus diberikan pemahaman dengan sikap saling menghargai.

Kisah PKL Wonogiri

Beratnya masa PPKM Darurat ini sangat dirasakan oleh para pedagang kaki lima (PKL) di Wonogiri

Sebab, ada berbagai pengetatan aturan yang diterapkan Pemerintah. 

Berbagai area dagang mereka ditutup, salah satunya Alun-alun Giri Krida Bakti, Wonogiri.

Baca juga: Syarat Menikah Selama PPKM Level 3 Boyolali: Pengantin Wajib Tunjukan Negatif Swab Test Antigen

Baca juga: Mobilitas Masyarakat di Boyolali Turun 70 Persen saat PPKM Darurat, Kini Kelonggaran Diberikan

Hasilnya pedagang harus mencari tempat dagang baru selama PPKM Darurat diterapkan. 

Siti Fatimah (31) salah satu pedagang kaki lima (pkl) di Alun-alun Giri Krida Bakti bercerita bahwa hasil jualan hariannya turun drastis. Begitupun dengan rekan-rekan pedagang yang lain.

"Sekarang ini susah sekali, mau dapat Rp 15 ribu saja susah," terangnya saat ditemui TribunSolo.com di Alun-alun Giri Krida Bakti pada Kamis (29/7/2021) saat acara pembagian paket sembako untuk pedagang.

Baca juga: Syarat Perjalanan Kendaraan Pribadi dan Umum Selama PPKM Level 4, Jangan Lupa Bawa Dokumen Ini

Ima, panggilan akrabnya, bercerita bahwa biasanya saat berdagang di area Alun-alun, dalam beberapa jam sudah mendapat hasil yang lumayan.

"Biasanya jualan disini (Alun-alun) hasilnya sudah bisa diandalkan untuk makan, cicilan dan lainnya, kalau sekarang buat makan saja sudah cukup," kata dia. 

Saat ini, Ima menjajakan dagangannya di rumahnya sendiri yakni di Bantarangin. 

Baca juga: PPKM Diperpanjang, PT LIB Masih Berharap Izin Rekomendasi Kompetisi Bisa Keluar

Sementara rekannya yang lain ada yang berdagang keliling. 

"Ada yang keliling, ada yang di depan Pasar Kota, ada yang di Plasa, kalau saya di rumah," jelasnya.

Dapat Bantuan Paket Sembako

Saat ditemui TribunSolo, dirinya sedang mengambil bantuan paket sembako.

Ima mengungkapkan, bahwa bantuan yang di dapat ini bisa membantu kebutuhan pedagang.

"Alhamdulillah sangat membantu kami," imbuhnya.

Baca juga: Aturan Pelonggaran PPKM Level 4, Makan di Warung Dibatasi 20 Menit, Luhut: Jangan Banyak Ngobrol

Dalam paket sembako tersebut berisi kebutuhan dasar sehari-hari, seperti minyak, tepung, mie instan dan sarden.

Tak lupa, Ima juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang sudah memberikan bantuan paket sembako tersebut.

"Terima kasih, ini sangat membantu sekali untuk perdagangan, semoga bapak-bapak yang membantu rezekinya selalu lancar," tambahnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved