Berita Boyolali Terbaru
Tak Semua Nakes di Boyolali Langsung Dapat Suntikan Vaksin Tahap 3 Jenis Moderna, Ini Alasannya
Vaksinasi tahap ke 3 bagi tenaga kesehatan di Kabupaten Boyolali sudah bergulir, tapi belum seluruhnya bisa mendapatkan suntikan.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
“Misalnya Puskesmas itu beberapa yang menutup pelayanannya atau mengurangi pelayanan untuk rawat inapnya, karena posisi untuk ketenagaanya itu kurang karena banyak yang kena Covid-19, harus isolasi,” jelasnya.
Beruntung, seluruh nakes di Boyolali telah divaksin Covid-19, sehingga tingkat keparahan penderita Covid-19 dapat dikurangi.
Sehingga dari 500 nakes yang terpapar Covid-19 itu, hanya 3 nakes yang meninggal dunia.
Untuk itu, sebagai perlindungan maksimal terhadap nakes dengan memberikan vaksin Covid-19 tahap ke 3.
Baca juga: Viral Bansos di Gantiwarno Klaten Disunat Rp 300 Ribu, Pemkab : Penerima Dobel, Kesannya Dipotong
Baca juga: Kunjungi Boyolali, Mentan Genjot Lahan Pertanian di Dekat Rumah Jokowi Melalui Integrasi Pertanian
“Dengan resiko yang harus mereka terima karena memberikan pelayanan, maka harus diberikan perlindungan lebih,” terang Lina.
Sebab, jika nakes ini tumbang otomatis akan merugikan masyarakat karena berdampak langsung terhadap penanganan pasien Covid-19.
“Untuk itu, masyarakat jangan cemburu atau iri kepada para nakes, karena beban mereka lebih tinggi," aku dia.
"Maka harus mendapatkan perlindungan yang lebih dibanding kelompok masyarakat umum,” jelasnya.
Insentif untuk Nakes
Pemkab Boyolali sudah mencairkan dana lebih dari Rp 12 miliar untuk memberikan insentif kepada tenaga kesehatan (Nakes) di Boyolali yang menangani pasien Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina mengungkapkan intensif ini diberikan bagi nakes di fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan bagi pasien Covid-19 antara lain bagi RSUD dan Puskesmas.
Lengkapnya pelaporan administrasi dan banyaknya kasus Covid-19 di Boyolali menjadikan serapan anggaran intensif bagi nakes ini tinggi.
“Dari anggaran 24 miliar, saat ini di Boyolali sudah terserap 54 persen,” kata Kepala Lina, kepada TribunSolo.com, Kamis (29/07/201).
Baca juga: Saudaranya Tengah Dimakamkan dengan Prokes, Pria di Boyolali Ini Malah Gasak HP Petugas Pemakaman
Baca juga: Dinas Kesehatan Boyolali Sebut Stok Vaksin Covid-19 Menipis, Khawatir Tak Cukup untuk Tahap II
Tingginya serapan intensif nakes yang menangani pasien Covid-19 ini sejalan dengan harapan menteri keuangan yang meminta agar hingga pertengahan tahun serapan intensif nakes minimal sudah 50 persen.
Insentif tersebut, diberikan kepada nakes mulai dari para medis, Dokter umum hingga dokter spesialis.