Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

BOR Masih Tinggi, Dinkes Sragen Belum Tambah Tempat Tidur Isolasi di RS : Oksigen Masih Langka

Selama PPKM yang diberlakukan Pemkab Sragen sebulan ini, Dinas Kesehatan mengklaim terjadi penurunan penularan covid-19. 

TribunSolo.com/Septiana Ayu
Tulisan 'Maaf Oksigen Kosong' ditempel di depo pengisian oksigen di Desa Kwangen, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Sabtu (10/7/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Selama PPKM yang diberlakukan Pemkab Sragen sebulan ini, Dinas Kesehatan mengklaim terjadi penurunan kasus Covid-19. 

Beberapa saat lalu, keterisian tempat tidur rumah sakit (BOR) hampir mencapai 100 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Hargiyanto mengatakan, jika saat ini BOR rumah sakit mulai mengalami penurunan. 

Baca juga: Ada 722 Pelanggaran Selama PPKM Level 4 Tahap I di Sukoharjo : di Antaranya di Kafe & Tempat Hiburan

Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, Kota Solo Longgarkan Pernikahan: Boleh di Tempat Ibadah

"BOR rumah sakit sudah agak turun, tapi masih tinggi, masih 88 persen," ujarnya kepada TribunSolo.com, Senin (2/8/2021).

Namun, angka itu masih jauh dari batas aman Kementerian Kesehatan RI sebesar 60 persen.

Dengan angka BOR yang masih tinggi, rumah sakit diharuskan untuk menambah tempat tidur isolasi. 

Baca juga: Pemerintah Perpanjang PPKM Level 4 di Sejumlah Kota dan Kabupaten, Berlaku 3 - 9 Agustus 2021

"Tapi, kendala kita kan di oksigen, kita masih kekurangan saat ini, sehingga tidak memungkinkan untuk menambah tempat tidur," katanya.

Terpisah, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengklaim jika saat ini, angka kematian sudah mengalami penurunan.

"Angka kematian sudah mulai menurun, pasien isolasi mandiri di rumah juga sudah menurun," kata Yuni. 

Bupati Yuni mengungkapkan pemberlakuan PPKM selama sebulan ini, dianggap berhasil menurunkan angka penularan covid-19.

Ada Warga Takut Isolasi Terpusat 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menemukan ada warganya yang tak jujur saat sakit. 

Sebab, mereka takut bila positif Covid-19 akan dibawa ke tempat isolasi terpusat. 

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan, warga Sragen kini mulai enggan menjalani isolasi secara terpusat.

Baca juga: Kisah Anak Kost Terpapar Corona di Karanganyar: Disuruh Pulang, hingga Kesulitan Cari Tempat Isoman

Baca juga: Alasan Grha Wisata Niaga Solo Tak Lagi Jadi Lokasi Karantina, Satgas Corona : Masyarakat Tak Nyaman

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved