Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Masih Ada Burung Elang di Gunung Merbabu, Balai Taman Nasional Gunung Merbabu: Jumlahnya Tak Banyak

Habitat satwa endemik gunung Merbabu cukup mengkhawatirkan. Sebab, jumlahnya tak banyak lagi. Kini populasinya berusaha terus dikembangkan.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Istimewa instagram btn_gn_merbabu
Penampakan Elang Jawa di salah satu blok Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGM). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI- Habitat satwa endemik gunung Merbabu cukup mengkhawatirkan.

Meski masih ditemukan satwa dengan kategori satwa dilindungi, namun jumlahnya tidak banyak.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Junita Parjanti mengaku cukup gembira dengan masih dijumpainya satwa prioritas Elang Jawa.

Baca juga: Nasib Pilu Calon Mempelai Wanita di Klaten, Jelang Pernikahan: Ayah & Ibu Meninggal karena Covid-19 

Baca juga: Jelang Kick Off Liga Spanyol, Madrid Ditinggal Gelandangnya, Barcelona Alami Progress Positif

“Elang Jawa merupakan salah satu potensi keanekaragaman hayati yang dimiliki Taman Nasional Gunung Merbabu,” jelas Junita, Jumat (06/08/2021).

Hanya saja, populasi burung bernama latin nisaetus bartelsi itu tidak banyak.

Monitoring, selama 5 hari itu menjumpai beberapa ekor satwa dilindungi tersebut.

“Dua induk dan satu anak,” kata Junita.

Baca juga: Dukung Sektor Industri, Semen Grobogan Resmi Menjadi Pelanggan Tegangan Tinggi PLN

“Hasil tim monitoring selama 5 hari ternyata masih dijumpai individu Elang Jawa dewasa yang tidak jauh dari perjumpaan pada bulan Juni,” ujarnya.

Beberapa ekor Elang Jawa ini dijumpai, di salah satu blok atau area hutan di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu.

Seekor individu dewasa Elang Jawa sedang tengger di pohon Kesowo (Engelhardia serrate) yang tidak jauh dari sarang yang dijumpai tahun 2020 lalu.

Baca juga: Dukung Sektor Industri, Semen Grobogan Resmi Menjadi Pelanggan Tegangan Tinggi PLN

Selain menjumpai Elang jawa muda dan dewasa sedang terbang berputar. Tim monitoring juga menjumpai jenis raptor lainnya, seperti Elang Hitam, Sikep-madu Asia dan Alap-alap Sapi.

Dikatakan Junita, monitoring dilakukan sejak awal Juni 2021 lalu.

Monitoring dilakukan BTNGMB bersama tenaga ahli Raptor Indonesia (RAIN) dan petugas Pengendali Ekosistem Hutan (PEH).

Pekan kemarin, tim kembali melakukan monitoring satwa prioritas Elang Jawa tersebut.

Baca juga: Setelah Bertemu Mulan Jameela dan Dhani di Idol, Maia Estianty Bagi Cerita Dijatuhi Kotoran Burung

Monitoring kali ini merupakan kelanjutan dari monitoring pada bulan Juni lalu.

Tim memfokuskan monitoring di salah satu blok atau area tempat Elang Jawa menetap.

“Monitoring rutin dan patroli kawasan dilakukan oleh petugas Taman Nasional Gunung Merbabu untuk memastikan keamanan dan kelestarian satwa prioritas. Kerjasama dengan para pihak pun terus ditingkatkan,” kata dia. 

Baca juga: Tak Pernah Menang Lawan Marcus/Kevin, Ganda Malaysia Santai Jelang Perempat Final Badminton

Elang Jawa tersebut dijumpai setiap hari selama monitoring.

Baik saat elang jawa terbang berputar (soaring), terbang meluncur (gliding) dan mobbing atau saling berebut dengan jenis Elang Hitam), serta saat sedang bertengger di pohon Kesowo (Engelhardia serrate) yang cukup jauh dari lokasi petugas.

“Ini mengindikasikan bahwa habitat dan ekosistem hutan di area monitoring mendukung Elang Jawa untuk berkembang biak dengan baik,” imbuhnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved