Berita Solo Terbaru
Demi Hidupi Satwa Agar Tak Kelaparan, Bonbin Jurug Solo Sampai Jual Masker Seharga Rp 5 Ribu
Hasil dari jualan masker akan digunakan sebagai biaya pakan bagi hewan-hewan di TSTJ yang terdampak pandemi.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Di tengah tutupnya wahana wisata Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), pihak pengelola menjual sejumlah masker kepada masyarakat.
Masker tersebut dihargai Rp 5 ribu di setiap itemnya.
Menurut Direktur Perumda TSTJ, Bimo Wahyu Widodo, penjualan itu sebagai bentuk 'cuci gudang' masker yang menumpuk dan belum bisa dibagikan kepada masyarakat akibat masa PPKM.
"Sebenarnya masker tersebut akan dibagikan kepada setiap pengunjung, baik sebagai souvenir atau digunakan bagi yang lupa membawa," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (25/8/2021).
Baca juga: Alasan Gibran Hapus Coretan Orang Miskin Dilarang Sakit di Solo: Itu Bukan Seni Tapi Vandalisme
Baca juga: Aturan Tempat Perbelanjaan dan Mall di Klaten Boleh Operasi Lagi : Wajib Tutup Tepat Pukul 20.00 WIB
"Namun karena pada PPKM dan TSTJ belum buka jadi ada dua ribu masker yang menumpuk," jelasnya.
Hasil dari jualan masker akan digunakan sebagai biaya pakan bagi hewan-hewan di TSTJ.
Bimo menambahkan bahwa untuk saat ini pihaknya menggunakan berbagai macam cara untuk mengatasi defisit anggaran akibat ketiadaan pengunjung.
"Kami bekerjasama dengan BKSDA membuat program orang tua asuh untuk beberapa satwa," jelasnya.
"Sudah ada orang tua asuh untuk harimau dan orang utan yang akan menyuplai pakan selama durasi setahun," ujarnya.
Bimo juga menyampaikan bahwa pihaknya mendapat Bantuan Tak Terduga (BTT) dari Pemkot Solo.
"Kami saat ini sedang membuat pengajuan anggaran dari September hingga akhir Desember 2021," terangnya.
Secara terpisah Wali Kota Gibran Rakabuming Raka menyampaikan tidak akan membiarkan hewan-hewan di TSTJ kelaparan meski saat ini tak ada pemasukan dari retribusi tiket.
"Kemarin sudah ada penyumbang dan sistem orang tua asuh, dan kami tidak akan membiarkan hewan-hewan tersebut kelaparan," tegasnya.
Saat ini melalui Instagram resmi @jurugsolozoo, penjualan masker sudah selesai dan bagi yang ingin menyumbang bisa menghubungi nomor kontak yang tertera.
Gibran Minta Maaf
Viral di Instagram @sragenkita, seekor harimau di Taman Satwa Taru Jurug nampak kurus dan berjalan berkeliling sekitar kebun yang dipagari.
Dalam instagram itu para warganet meluapkan rasa kasihan mereka dalam kolom komentar.
Tak sedikit dari mereka yang merasa prihatin dengan penampakan harimau tersebut yang diduga akibat PPKM.
Baca juga: Penyekatan PPKM Darurat di Jurug Solo, Pengemudi Honda Civic dan CBR Malah Kena Tilang, Ini Sebabnya
Baca juga: Momen Lebaran, Kebun Binatang Jurug Solo Banjir Ribuan Pengunjung, Mayoritas Anak-Anak Solo Raya
"Miris badan dan gerakannya kelihatan tidak baik-baik saja," kata seorang warganet dengan akun @mamadmni.
Ternyata unggahan itu menuai komentar dari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang menulis permohonan maaf melalui akun instagramnya @gibran_rakabuming.
"Saya minta maaf," tulisnya.
Baca juga: Anak Usia Diatas 5 Tahun Boleh Masuk Bonbin Jurug Solo, Jumlah Wisatawan Langsung Meningkat
Menanggapi hal itu, Direktur Taman Satwa Taru Jurug, Bimo Wahyu Santosa mengungkapkan, bahwa harimau itu dalam kondisi baik-baik saja.
"Itu baik-baik saja dan berat badannya dalam kondisi ideal," katanya pada Jumat (6/8/2021).
"Meski kondisi PPKM dan tidak ada pengunjung, kondisi fisik dan makanan hewan tetap dijaga," ujarnya.
Baca juga: Taman Satwa Taru Jurug Solo Sepi Pengunjung, Pengelola Sebut Stok Pakan Hewan Masih Aman
Dirinya berkilah bahwa bila terlalu berat, harimau akan terhambat pergerakannya.
"Kalau terlalu gemuk juga tidak sehat," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kota Solo, Ahyani, bahwa pihak Pemkot tetap menyuplai bantuan dana ke Taman Satwa Taru Jurug, guna bantuan pakan.
Baca juga: Mulai Besok, Taman Satwa Taru Jurug Solo Ditutup Sementara, Pengelola : Upaya Pencegahan Covid-19
"Kami paham bahwa Taman Satwa Taru Jurug tidak ada pengunjung karena PPKM, yang mana tiketnya bisa menjadi biaya operasional, dan ada dana juga dari Pemkot untuk bantuan," ungkapnya.
Saat ditanya mengenai nominalnya, Ahyani enggan membeberkan jumlah tersebut.
"Tidak dibahas disini," tutupnya. (*)