Berita Solo Terbaru
Kini Harga Tes Rapid Antigen di Kota Solo Hanya Rp 90 Ribu, Pelanggan Bisa Hemat Uang Rp 30 Ribu
Harga rapid antigen di Kota Solo kini lebih murah dibandingkan sebelumnya.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Harga rapid antigen di Kota Solo kini lebih murah dibandingkan sebelumnya.
Pasalnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan harga di Pulau Jawa dan Bali maksimal Rp 99 ribu.
Sementara di Solo banyak tempat yang melayani rapid antigen, di antaranya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno Solo.
Direktur RSUD Bung Karno Wahyu Indianto, membenarkan adanya penurunan tarif rapid antigen.
Baca juga: Jika Ada Siswa yang Positif Selama Tatap Muka, Begini Skenario yang Ditempuh Dinas Pendidikan Solo
Baca juga: Kronologi Istri Curi Sapi Milik Suami Sendiri, Ternyata Demi Beli Skincare untuk Perawatan
"Benar ada penurunan, untuk di RSUD Bung Karno harganya Rp 90 ribu," ungkapnya kepada Tribunsolo.com, Kamis (2/9/2021).
Menurutnya, harga itu turun Rp 30 ribu dari harga sebelumnya.
"Harga awalnya Rp 120 ribu, per-sekali swab antigen, langsung kami terapkan," jelasnya.
Kemahalan!
Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengusulkan penghapusan persyaratan membawa hasil uji PCR atau swab antigen saat ujian seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS.
Usulan penghapusan dinilai membebani peserta CPNS lantaran tarif uji PCR maupun antigen yang mahal.
Serta mengingat saat ini pendaftaran CPNS di Karanganyar mencapai 2 ribu pendaftaran, dengan kuota penerima hanya 71 kuota.
Baca juga: BREAKING NEWS : PPKM Solo Turun Jadi Level 3, Sekolah dan Tempat Wisata Siap-siap Dibuka Kembali
Baca juga: Gibran Mantap Potong Tunjangan PNS untuk Tambal Kas Daerah, Sebut Tak ada yang Protes ke Dirinya
Usulan ini disampaikan Juliyatmono saat rapat secara daring dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Senin (30/8/2021) di Kantor Bupati Karanganyar.
"Syaratnya harus vaksin, ditambah lagi swab PCR dan Swab Antingen, ini harus dikoreksi kalau sudah vaksin yang vaksin saja," ungkapnya kepada TribunSolo.com.
Hal itu, koreksi ini beralasan untuk melakukan bisa untuk percepatan vaksin di Karanganyar.