Berita Solo Terbaru
Kisah Joko, 20 Tahun Jadi Tukang Sol Sepatu: Jalan dari Kartasura-Solo, Modal Teh Hangat & Gorengan
Perjuangan Joko Saksono (55) memang tak terlihat di mata orang lain. Namun, dia tetap pahlawan bagi keluarganya.
Penulis: Iqbal Fathurrizky | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan wartawan TribunSolo.com, Iqbal Fathurrizky
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Perjuangan Joko Saksono (55) memang tak terlihat di mata orang lain.
Namun, dia tetap pahlawan bagi keluarganya.
Pria yang berusia 55 tahun itu sudah 20 tahun menjalani hidup sebagai seorang tukang sol Sepatu.
Baca juga: Tak Dijual, Begal Asal Ngawi Ini Pakai Motor Rampasan dari Kakek Ojol untuk Pergi Bekerja ke Sawah
Baca juga: Kisah Anak Seorang Tukang Parkir Jadi Wisudawan Terbaik IPK 4.0, Terungkap Perjuangan di Baliknya
Dalam waktu 20 tahun itu juga, dia selalu berjalan dari Kartasura ke Solo, demi mencari sesuap nasi untuk keluarganya.
Joko Saksono warga Sambi, Boyolali ini setiap hari berjalan hingga puluhan kilometer untuk menawarkan jasa sol sepatu.
Dengan baju seadanya, tak membuat semangat Joko kendur untuk mencari rezeki.
Baca juga: Curhat Tukang Becak di Kawasan Pasar Klewer Solo Terdampak PPKM, Nganggur 3 Minggu saat Pasar Tutup
Dari rumahnya di Dukuh Winong RT 07/01 Desa Sanden, Sambi Boyolali, Joko mengaku naik bis dan turun di Kartasura pukul 07.00 WIB pagi.
Setelah itu ia mulai berjalan dan menawarkan jasanya kepada orang-orang yang ia temui sepanjang jalan.
Rute yang ditempuh Joko setiap hari adalah Kartasura-Gladak, kemudian sekitar pukul 17.00 WIB kembali ke Kartasura, Sukoharjo untuk menunggu bus ke arah pulang.
Baca juga: Curhat Tukang Becak di Kawasan Pasar Klewer Solo Terdampak PPKM, Nganggur 3 Minggu saat Pasar Tutup
Aktivitas semacam itu rutin ia lakukan selama sekitar 20 tahun.
"Kadang kalau tidak fit saya cuma sampai Stasiun Purwosari lalu ke Manahan kemudian balik lagi Kartasura," ujar Joko kepada TribunSolo.com Jumat (3/9/2021).
Jika lagi beruntung ia dapat penghasilan sebanyak Rp 80 ribu, namun jika tidak ia hanya bawa pulang Rp 20 ribu saja.
Baca juga: Kisah Tukang Parkir Tak Pakai Masker Didenda Rp 100 Ribu: Cuma Punya Uang Rp 7 Ribu, Makan Aja Belum
"Saya sarapan cuma minum teh hangat dan gorengan satu saja, baru siang menjelang sore baru bisa membeli makan," aku Joko.
Dengan mengganjal perut saja, Joko mengaku siap berjalan mengitari Kota Solo dari ujung ke ujung.