Berita Boyolali Terbaru
Tak Ada Hujan & Angin, Leses Si Pohon Raksasa Legendaris Boyolali Tumbang, Warga Lihat Munculnya Api
Kesaksian warga sekitar, Warjini (30), robohnya pohon Leses mengangetkan, karena terjadi tiba-tiba saat cuaca masih cerah menjelang siang.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
Ia pun bercerita jika ikan tersebut ditemukan pada Sabtu (28/8/2021) oleh seorang warga Desa Jatipuro bernama Agus.
Saat itu, lanjut Budi, Agus dan teman-temannya sedang menangkap ikan di kolam tersebut dengan cara disetrum.
Penemuan ikan Toman berukuran raksasa itu lantas membuat geger warga setempat.
Bahkan, beredar informasi mengenai adanya warga yang menawar ikan tersebut hingga jutaan rupiah.
"Kalau ditawar sampai Rp17 juta isu saja itu, tapi saya pernah dengar ditawar sekitar Rp5 juta hingga Rp7 jutaan, tapi tak jelas sekarang dijual atau tidak," jelasnya.
Menurut Budi, embung atau kolam yang menjadi lokasi penemuan ikan yang berada di Dusun Samber tersebut memiliki luas sekitar 50 meter x 11 meter.
Embung atau kolam tersebut rencananya bakal disulap oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Sabranglor menjadi kolam pemancingan ikan dan pusat kuliner.
Namun saat sedang dilakukan pengerukan tanah dengan menggunakan backhoe, warga dikejutkan dengan ditemukannya terowongan kuno.
Lantas pengerjaan revitalisasi kolam pemancingan tersebut untuk sementara dihentikan terlebih dahulu.
Baca juga: Geger Bangunan di Bawah Tanah yang Ditemukan di Klaten, Saluran Air Kuno atau Terowongan Misterius?
Baca juga: Apakah PPKM Level 2-4 Jawa Bali Bakal Diperpanjang Lagi Hari Ini? Simak Data Kasus Covid-19 Sepekan
Sebelumnya, Pegiat cagar Budaya Klaten, Harry Wahyudi mengatakan jika terowongan kuno yang ditemukan di Dusun Samber, Desa Sabranglor merupakan peninggalan Belanda.
"Penemuan struktur terowongan itu dugaan sementara untuk pengairan ke perkebunan Belanda yang tidak jauh dari titik lokasi penemuan struktur tersebut," ujarnya.
Menurutnya, terowongan itu dibangun tahun 1930 dan digunakan oleh Belanda sebagai tempat menampung air dan kemudian dialirkan dengan menggunakan pompa air ke perkebunan.
"Biasanya Belanda mengambil dari sumber mata air (sendang) apabila tidak ada sendang Belanda membuat sumur bor," jelasnya.
Harry pun memperkirakan di sekitar lokasi penemuan terowongan kuno itu terdapat sumber mata air di bawah tanah.
"Jadi, di lokasi temuan itu diperkirakan ada sumber mata air bawah tanah yang dekat dengan permukaan tanah sehingga mudah dibor dan tidak terlalu dalam," ulasnya.
Geger Terowongan
Warga digemparkan dengan penemuan tak sengaja saluran air kuno yang diduga ada sejak zaman Belanda.
Saluran air menyerupai terowongan bawah tanah dengan bangunan batu bata berukuran berdiameter sekitar 1 meter lebih itu memunculkan misteri.
Penemuan terjadi di lahan milik Desa Sabranglor, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten.
Pj Kepala Desa Sabranglor Budi Andriyanto mengatakan saluran air tersebut ditemukan Jum'at (27/8/2021).
"Awalnya, kami mulai melakukan relokasi lalu Jum'atnya, kami menemukan ini ," kata Budi kepada TribunSolo.com, Rabu, (1/9/2021).
Baca juga: Akhir Cerita Persembunyian Pembegal Kakek Ojol di Sukoharjo : Dikira Aman, Ternyata Tertangkap Juga
Baca juga: Heboh di Pedan Klaten : Dikira Rampok, Ternyata Hanya Maling yang Curi 2 Gas Elpiji 3 Kg di Warung
Budi mengaku awalnya akan melakukan relokasi pada embung di kawasan tersebut, karena akan dibangun area pemancingan dan kuliner.
Tetapi saat melakukan penggalian ada bangunan bak saluran air.
Biasanya kalau sumur berlobang ke bawah atau dasar tanah, tetapi kalau saluran itu memanjang bak terowongan.
"Awalnya dia mengira ini saluran air biasa, kemudian kami bertanya ke sesepuh desa dan sesepuh bilang saluran ini diduga terhubung dengan wilayah desa lain," ujar Budi.
Dia menjelaskan pada saat itu, ada pihak yang ingin penemuan tersebut ditutup, ada juga yang meminta temuan tersebut ditelusuri.
Pada akhirnya pihaknya memutuskan penelusuran temuan tersebut tetap dilanjutkan.
"Pada hari Sabtu, pengerjaan dihentikan sementara dan fokus ke penggalian temuan tersebut," tutur Budi.
Ia menduga bangunan ini sudah ada sejak lama sebelum kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada zaman kolonial belanda.
Lanjut, ia mengatakan tinggi temuannya tersebut diperkirakan lebih dari 2 meter.
"Selain itu, kami sudah melaporkan temuan tersebut ke Dinas Pariwisata Pemuda Olaharaga dan Kebudayaan, dan sedang menunggu respon dari Pemkab," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul BREAKING NEWS : Warga Klaten Tangkap Ikan Toman Raksasa di Embung Dekat Terowongan Kuno