Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri Terbaru

Emak-emak Berada di Garis Depan, Damkar Wonogiri Latih Kemampuan Padamkan Api, Jika Kompor Meledak

Pemadam Kebakaran (Damkar) Wonogiri giat melatih emak-emak agar sigapa mengatasi kebakaran yang ditimbulkan dari kompor.

Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Agil Tri
ILUSTRASI : Emak-emak mencoba memadamkan api. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Pemadam Kebakaran (Damkar) Wonogiri giat melatih emak-emak agar sigap mengatasi kebakaran yang ditimbulkan dari kompor.

Kepala UPT Damkar Wonogiri, Joko Santosa menyampaikan hari ini pihaknya melakukan pelatihan teori dan praktik pemadaman api.

"Ada 17 orang yang ikut pelatihan," kata dia kepada TribunSolo, Rabu (29/9/2021).

Dalam pelatihan itu, praktik yang dilakukan yakni cara penggunaan APAR.

Selain itu juga dijelaskan tentang pemadaman api memakai alat tradisional.

Baca juga: Syarat Mengikuti Tes Seleksi Kompetensi Tahap 2 PPPK Guru, Berlangsung Pada 26-30 Oktober 2021

Baca juga: Orang Dekat Jokowi Jamin UMKM Akan Dibantu Permodalan, Setelah Hancur Lebur karena Pandemi Covid-19

Peserta pelatihan juga diajarkan tentang pencegahan kebakaran kompor gas dan pemadaman menggunakan mobil damkar.

"Mereka juga langsung memadamkan api," aku dia.

Sementara itu di sisi lain, ia juga membuka kesempatan untuk desa-desa mengadakan pelatihan pemadaman kebakaran.

Desa bisa langsung berkoordinasi dengan Damkar untuk memberikan pelatihan kepada ibu-ibu khususnya dan warga.

"Ibu-ibu ini malah yang paling membutuhkan pelatihan, mereka kan banyak yang di rumah dan masak sehingga berhadapan dengan kompor," jelasnya.

"Itu juga bisa bermasalah dan menimbulkan kebakaran," kata dia.

Menurutnya, kebiasaan ibu-ibu panik saat ada gangguan pada kompor, sehingga tidak tahu harus segera bertindak apa.

Dia menambahkan, padahal hal itu bisa diatasi dengan cara melepas regulator dan menutup aliran gas yang bocor.

"Sumber harus dimatikan dulu, mungkin awalnya takut tapi setelah dicoba bisa berhasil mencegah kebakaran," jelas dia.

Kebakaran di Wonogiri

Sepanjang tahun 2021 hingga bulan September ini, puluhan kebakaran terjadi di Wonogiri.

Penyebabnya pun bermacam-macam, mulai dari gangguan arus pendek hingga human error.

Disampaikan oleh Joko Santosa, Kepala UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Wonogiri bahwa sejak awal tahun 2021 hingga Senin (20/9/2021) tercatat ada sebanyak 22 kali insiden kebakaran yang terjadi di Wonogiri.

Baca juga: Fakta Baru Kasus Kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, Polisi Tetapkan 3 Orang Jadi Tersangka

Baca juga: Kebakaran Hebat di Mojosongo Solo: Api Membesar Cepat, Pemadam Kesulitan Jangkau Pusat Api

Kali terakhir, kebakaran terjadi pada Senin (6/9/2021) lalu di Kecamatan Selogiri.

Sasaran amukan si jago merah pun beragam pula, mulai dari rumah warga, ruko hingga kandang ternak warga.

Joko menjelaskan, kebakaran terjadi dengan beragam penyebab. Mulai dari korsleting arus listrik hingga adanya human error seperti kebakaran yang terjadi karena meninggalkan api yang masih menyala.

Baca juga: Tasya Kamila Pamer Foto KTP Cantik, Netizen Sibuk Curhat dan Bandingkan dengan Milik Sendiri

"Api yang ditinggalkan saat belum benar-benar padam ini akhirnya menyambar benda-benda di sekitarnya yang mudah terbakar," kata dia baru-baru ini.

Catatan Damkar, setidaknya ada tujuh insiden kebakaran yang terjadi karena korsleting listrik.

Korsleting listrik itu, kata Joko, kemungkinan terjadi karena instalasi listrik yang ada sudah lama terpasang, misal usia instalasi listrik yang berumur lebih dari 10 tahun.

Baca juga: Roman Abramovich Kebakaran Jenggot, Chelsea Disalip PSG Buru Lionel Messi, Lupakan Romelu Lukaku?

"Korsleting listrik ini bisa terjadi karena penggunaan steker yang ditumpuk-tumpuk. Ini sudah pernah terjadi di Wonogiri. Ini juga yang harus dihindari," beber Joko 

Sementara itu, sebanyak 15 insiden kebakaran lainnya disebabkan oleh humas error.

Parahnya, Joko pernah mendapati laporan  kebakaran karena putung rokok. Putung rokok yang belum padam itu membakar sebuah kasur. Beruntung api tak membesar dan segera bisa dikendalikan.

Pihaknya pun juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan selalu waspada akan potensi human error yang bisa menyebabkan kebakaran.

"Jadi memang harus hati-hati. Misal membakar sampah  jangan ditinggal sebelum dipastikan apinya padam betul," pungkas Joko. (*) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved