Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Tawangmangu Siang Ini : Mobil Plat Luar Kota Berdatangan, Belum Ada Kemacetan di Jalanan Puncak

Akhir pekan menjadi momen yang dinanti-nantikan banyak orang untuk melepaskan kepenatan karena kesibukannya.

Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Erlangga Bima
Kondisi arus lalu lintas menuju puncak wisata di Tawangmangu Sabtu (2/10/2021) siang ini. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Akhir pekan menjadi momen yang dinanti-nantikan banyak orang untuk melepaskan kepenatan karena kesibukannya.

Di antara banyak wisata, Tawangmangu kini menjadi primadona sehingga terus menerus didatangi wisatawan dari berbagai daerah.

Seperti yang terlihat pada Sabtu (2/10/2021) sekitar pukul 10.00 hingga 12.00 WIB.

Pantauan lapangan TribunSolo.com, di sekitar Pasar Wisata Tawangmangu, Jalan Raya Karanganyar-Magetan, kondisi lalu lintas menuju puncak masih landai.

Baca juga: Suka Cita Rayakan Hari Batik Nasional,Warga Solo Ini Rela Mercedes-Benz Ditempeli Stiker Motif Batik

Baca juga: Makan Enak di Tawangmangu : Udara Dingin, Santap Iga Bakar dan Seruput Kopi Lawe ala Kedai Rahma

Pun sebaliknya, kondisi lalu lintas yang turun dari atas juga tak ada kemacetan.

Meskipun begitu, kendaraan yang melintas didominasi oleh kendaraan pribadi.

Baik itu kendaraan roda dua atau sepeda motor maupun kendaraan roda empat yaitu mobil.

Namun beberapa kendaraan travel yang dipenuhi wisatawan juga terpantau melintas naik ke atas Tawangmangu.

Apabila dilihat dari plat nomor kendaraan, hari ini kawasan Tawangmangu dibanjiri oleh wisatawan asal luar kota.

Seperti misalnya Solo, Wonogiri, Sukoharjo dan bahkan beberapa plat kendaraan asal Yogyakarta juga terpantau menuju arah puncak.

Selain itu, kondisi cuaca Tawangmangu saat ini cerah dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan hujan.

Meski langit sebagian tertutup kabut abu-abu, sehingga terkesan mendung.

Kuliner di Tawangmangu

Kuliner khas Tawangmangu, Karanganyar tak jauh-jauh dari olahan iga sapi.

Iga sapi yang memiliki tekstur lembut dipadu dengan variasi bumbu membuat kenikmatan tiada tara.

Olahan daging iga khas Tawangmangu, tak hanya kuah saja.

Baca juga: Kuliner Enak di Sukoharjo, Aneka Ingkung di Djoglo Yangti Sukoharjo: Paket Hemat Cuma Rp90 Ribu

Baca juga: Wisata Kuliner Solo : Nasi Tomat Bang Umar, Perpaduan Masakan Arab & India yang Menggugah Selera

Kali ini TribunSolo.com, mencoba menikmati olahan daging iga yang pengolahannya dengan cara dibakar. 

Daging iga bakar Khas Tawangmangu dari Rahma Kedai dan Resto, berada di Jalan Tembus Alternatif, Kalisoro, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.

Tak hanya iga bakar, di Restoran ini juga memiliki menu minuman tak kalah nikmatnya yakni Kopi Lawe Khas Lereng Gunung Lawu, Karanganyar.

Kopi Lawe merupakan jenis kopi arabika, yang ditanam oleh Petani Tawangmangu, Karanganyar.

Baca juga: Libur Muharram, Tawangmangu Tak Padat Merayap karena Wisata Tutup, Tapi Banyak yang Berburu Kuliner

Aroma Kopi Lawe sendiri memiliki khas tersendiri, yakni mengeluarkan aroma rempah tipis.

Harga dari kedua menu ini cukup terjangkau yakni satu porsi nasi iga bakar hanya dibandrol Rp 35 ribu dan Kopi Lawe yang dibandrol Rp 10-14 ribu saja.

Lalu bagaimana kombinasi, dari kedua kuliner ini ?

Baca juga: Cerita Soto Girin, Legenda Kuliner Sragen Sejak 1953 : Pemilik Bangga, Sheila on 7 Sering Mampir

Dari pengakuan para pelanggan kedai ini, kombinasi ini cukup mampu menggoyang lidah. 

Pengelola Rahma Kedai dan Resto, Sapto Sudarso, mengatakan kedua menu ini menjadi menu yang terlaris dari menu lainya.

Hal itu, terlihat dari banyaknya wisatawan yang singgah dan memesan menu tersebut.

Baca juga: Cerita Soto Girin, Legenda Kuliner Sragen Sejak 1953 : Pemilik Bangga, Sheila on 7 Sering Mampir

"Setiap hari selalu ada puluhan - ratusan porsi nasi iga bakar dan Kopi Lawe juga memiliki penikmatnya sendiri, jauh-jauh dari luar kota kayak dari Surabaya," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (25/9/2021).

Sapto menjelaskan, kunci dari rahasia kenikmatan yakni bahan yang digunakan.

"Kalau daging iga, itu kami ambil langsung dari pemotongan hewan jam 02.00 WIB, sampai resto sekitar jam 06.00 WIB langsung kami olah," ungkapnya.

Sedangkan untuk citarasa Kopi Lawe, Sapto mengaku hanya menggunakan biji kopo pilihan khas Lereng Gunung Lawu.

Baca juga: Inilah Tempat Kuliner Langganan Puan Maharani di Solo, Lho, Ternyata Juga Langganannya Ganjar

"Karena kami memiliki biji kopi kualitas baik dan hanya ada 2 perkebunan saja di Gunung Lawu, jadi benar-benar kami jaga keistimewaannya, dengan cara peracikan oleh barista kami," ujarnya.

Sensasi keduanya juga membawa kesuksesan bagi restoran ini.

Mereka berdiri pada tahun 2014, awalnya hanya memiliki satu bangunan.

Sampai saat ini telah memiliki bangunan yang luas dan berlantai 2.

"Dulu masih sederhana, tapi sekarang perlahan sudah ada pembangunan. Seperti dibelakang ada kolam renang dan spot foto selfi," ungkapnya.

Perkembangan dan perubahan bangunan ini, menurut Sapto untuk mengikuti tren masyarakat dan bertahan dalam persaingan antar restoran di Tawangmangu. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved