Berita Klaten Terbaru
Ternyata di Dalam Rawa Jombor Klaten Ada Pemakaman yang Tenggelam, Umurnya Sudah 100 Tahuh Lebih
Rawa Jombor di Dukuh Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten sudah ada sejak seabad lalu.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Muh menceritakan pada waktu itu jalan yang mengelilingi Rowo Jombor itu hanya jalan setapak.
Baca juga: Nasib Warung Apung Rawa Jombor Klaten: Bakal Dibongkar & Dijadikan Foodcourt Darat, Pedagang Curhat
Lalu pada tahun 1965, danau buatan pemerintahan kolonial Belanda tersebut baru dibuatkan tanggul.
"Dulu disini hanya jalan setapak, talut danau tersebut baru dibangun tahun 1965," cerita Muh.
Sebagai informasi, Rowo Jombor ini berbentuk segi tidak beraturan, dengan panjang 7,5 kilometer.
Baca juga: Asal-usul Warung Apung di Rawa Jombor Klaten : Berdiri Setelah Soeharto Lengser, Kini Akan Diratakan
Kedalaman danau mencapai kedalaman 4,5 meter, serta menampung air sebanyak 4 juta meter kubik.
Tujuan utama dari pembangunan Rowo Jombor ini untuk menampung air dari sungai-sungai di sekitar.
Selain itu, untuk mengendalikan banjir serta persediaan air irigasi.
Berikutnya, danau ini dimanfaatkan warga sekitar untuk keperluan pariwisata, dengan banyak berdirinya warung apung.
Ada juga warga yang memanfaatkan untuk budidaya ikan.
Kini, pemerintah pusat memutuskan untuk mengembalikan fungsi Rowo Jombor untuk fungsi awalnya, yaitu sebagai penampung air untuk irigasi sawah dan kebun.

Rowo Jombor tengah menjalani revitalisasi dengan anggaran Rp 20 miliar.
Untuk fungsi rekreasi masyarakat, di sekeliling Rowo Jombor akan dibangun pedestrian yang bisa difungsikan sebagai jogging track.
Proyek Dimulai September
Proyek revitalisasi Rowo Jombor di Kabupaten Klaten sudah mulai dikerjakan.
Meskipun begitu, salah satu warga Dukuh Drajat, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Muh (60) mengaku tidak mempersalahkan pembangunan tersebut.