Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Curhatan Pedagang di Sragen, Meski Pesta Nikah Sudah Diizinkan, Tetapi Suasana Pasar Masih Pembeli

Setelah memberlakukan PPKM Level 2, Pemerintah Kabupaten Sragen mengizinkan warganya untuk menggelar hajatan.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Suasana Pasar Bunder Sragen pasca Pemkab Sragen izinkan warga gelar hajatan, pada Jumat (15/10/2021). 

Fakta mengejutkan terjadi di tengah melorotnya harga cabai sehingga petani di Kabupaten Boyolali merugi di tengah jepitan pandemi.

Ya, hanya di tingkat petani harga cabai murah, sementara di pasar, harganya tetap saja.

Jika di tingkat petani, harga cabai per kilogram hanya Rp 5-6 ribu, di Pasar Boyolali Kota harganya bisa tiga kali lipatnya, yang berkisar Rp 20 ribu.

Pedagang di Pasar Boyolali Kota, Heri Wibowo menyebut, harga cabai memang anjlok.

Pasokan yang banyak disebut menjadi penyebab turunnya harga jual cabai.

Baca juga: Cara Memperbaiki Data di Sertifikat Vaksin Covid-19, Begini Solusi Jika Ada Kesalahan Data

Baca juga: Jeritan Hidup Petani Cabai di Boyolali : Tanam Pakai Modal Pinjaman, Ternyata Harganya Anjlok Parah

“ Harganya sama untuk semua jenis cabai, yakni Rp 20 ribu,” katanya, kepada TribunSolo.com, Rabu (25/8/2021).

Hanya saja, untuk cabai putih dan cabai lalapan harganya lebih murah Rp 10 ribu per kilogram.

Selain harga cabai yang turun, bawang Merah dan putih juga mengalami penurunan.

Bawang Merah Dari harga Rp 35 perkilogram saat ini kurang Rp 30 ribu perkilo.

Begitu juga dengan bawang Putih dari harga Rp 28 ribu turun menjadi Rp 26 ribu.

Harga komoditas sayur malah sebaliknya. Akhir-akhir ini sayur-sayuran malah naik.

Tomat misalnya, dari harga dari harga Rp 10 ribu menjadi Rp 15 ribu.

Pedagang sayur lainnya, Ating menambahkan harga sayur-sayuran memang masih stabil tinggi.

Timun masih diharga Rp 7 ribu per kg, brokoli Rp 10 ribu per kg dan terong serta buncis Rp 6 ribu per kg.

Meski harganya tinggi, namun pasar sepi.

“Kondisi pasar pusing, sejak musim Corona pasar selalu sepi,” tambahnya.

Jeritan Petani

Petani di lereng gunung Merapi Merbabu lagi-lagi harus menelan pil pahit.

Jika harga jual cabainya masih seperti ini, bisa dipastikan modal usaha pertanian cabainya tak akan pulih.

Bagaimana tidak, di tingkat petani harga jual cabai hanya berkisar antara Rp 5-6 ribu per kilogram.

Itupun yang bagus-bagus saja, sedangkan yang kualitasnya jelek harganya sangat murah.

Petani di Desa Suroteleng, Kecamatan Selo, Turut Purwanto mengaku sudah keluar modal sebesar Rp 7-8 juta, sehingga kemungkinan besar tak akan kembali.

Baca juga: Lowongan Kerja Solo: Dibutuhkan Staff Kitchen dan Barista, Penempatan Karier di Karanganyar

Baca juga: Jadwal Vaksinasi Bus Keliling di Solo Selama Sejak 25-31 Agustus : Pemkot Siapkan 150 Dosis Per Hari

“Wah ini harganya hancur. Cuma 5 ribu dan 6 ribu per kilogram itu yang bagus,” katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (25/8/2021).

Padahal bisanya harga capai paling murah bisa mencapai Rp 20 ribu per kilogram hingga paling mahal bisa menembus Rp 120 ribu per kilogram.

Dengan harga jual itu, jangankan untung, berharap modalnya kembali saja sudah tidak mungkin.

Yang lebih menyedihkan lagi, untuk menanam cabai ini tak sedikit petani yang modalnya dari pinjaman.

“Ini rugi sangat dari petani. Mengembalikan modal saja susah apalagi untuk untung,” katanya.

“Sekali panen biasanya, bisa dapat 700 sampai 800 ribu. Tapi kali ini Cuma dapat berapa, ga sampai 500 ribu per panen,” ujarnya.

Dia mengaku, cabai tanamannya bisa dipanen sebanyak 9-10 kali.

Namun, dengan harga jual seperti ini, petanipun banyak yang enggan untuk memanennya.

“Harga sayur yang lain seperti selada, sawi sendok, juga hancur-hancuran. Hanya 3 – 5 ribu perkilogram,” imbuhnya.

Kata Pedagang di Pasar

Pedagang di Pasar Boyolali Kota menjerit karena harga cabai rawit merah merosot drastis.

Harga cabai rawit hanya Rp 12 ribu per kilogram, sebelumnya harga antara Rp 25-40 ribu.

Terlebih harga cabai juga sering menyentuh Rp 100 ribu perkilogramnya.

Pedagang di Pasar Boyolali Kota, Heri mengatakan, stoknya yang melimpah karena saat ini banyak petani yang panen cabai, menjadikan harga cabai lebih murah.

Apalagi minimnya permintaan selama PPKM ini juga turut andil membikin cabai murah.

Baca juga: Jadwal Layanan Isi Ulang Oksigen Gratis di Pemkab Sukoharjo 9 Agustus 2021: Khusus Pasien Isoman

Baca juga: Kisah Penjual Nasi Pecel Dibayar Uang Rp 2 Ribu yang Dicat Mirip Rp 20 Ribu, Begini Kejadiannya

“Karena saat ini, tidak ada masyarakat yang menggelar hajatan," jelas dia kepada TribunSolo.com, Rabu (4/8/2021).

"Warung makan juga banyak yang tutup dan ada juga yang mengurangi  jam bukanya,” dia.

Tidak hanya cabai rawit yang anjlok, cabai merah besar, cabai keriting juga mengalami nasib sama, harganya anjlok.

“ Harganya berkisar antara Rp 8-10 ribu per kilogram,” tambahnya.

Selain itu bawang merah dan putih justru sebaliknya.

Permintaan yang stabil cenderung meningkat menjadikan harga keduanya terus merangkak naik.

“Bawang merah Rp 32 ribu per kilogram sedangkan bawang putih Rp 28 per kilogramnya,” ujarnya.

Begitu juga dengan komoditas sayur-sayuran, seperti Kacang Panjang, Sawi, Bayam, Kol dan beberapa jenis sayuran lainnya terbilang masih tinggi.

“Kacang panjang sudah sejak satu sampai bulan yang lalu harganya tinggi. Kacang panjang masih 6 ribu per ikat,” katya Ario, salah seorang petani Kacang Panjang.

Baca juga: Proses Uji KIR di Boyolali Pakai Sistem Komputer, Ada Smart Card: Tidak Perlu Manual Lagi

Baca juga: Nasib 3 Bocah di Sragen Jadi Yatim karena Orangtua Meninggal Covid-19, Pendidikan Ditanggung Pemkab

“Ini (Harga) Kacang yang tinggi ini menurut saya paling lama bertahan. Biasanya hanya sebulan, harga sudah turun. Tapi ini harga tinggi cukup lama,” tambahnya.

Diapun sangat senang dengan stabilnya harga kacang panjang ini. hal itu dapat memberikan keuntungan bagi petani.

Harga Bisa Bagus

Cabai termasuk bahan makanan yang selalu dicari masyarakat. 

Apalagi saat ini, sudah memasuki hari pertama puasa ramadan 2021.

Tentunya, cabai banyak diburu masyarakat.

Baca juga: Berbulan-bulan Mencekik Pembeli, Akhirnya Kini Harga Cabai Rawit Merah di Pasar Sragen Merosot

Baca juga: Petani Cabai di Mojokerto Kaya Mendadak Imbas Harga Cabai Meroket, Ada yang Borong Motor, Beli Mobil

Pantauan TribunSolo.com di Pasar Gagan, Donohudan, Boyolali pada (12/4/2021) kemarin.

Harga cabai rawit di pasar tersebut  mulai turun dibandingkan beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, harga cabai rawit bisa mencapai Rp 100 Ribu per kilogram.

Namun, saat ini harga tersebut cenderung turun.

Baca juga: 5 Fakta Kecelakaan Maut Truk Muatan Cabai Vs Truk Gandeng di Tol Solo-Ngawi: Satu Tewas

“Masuk puasa harga cabai sudah stabil, sekarang Rp 50 Ribu, belum naik bisa jadi turun lagi,” kata Purwati kepasa TribunSolo.com.

Dia mengatakan, saat ini harga telur dan daging yang mengalami kenaikan.

Menurut Purwati, untuk cabai di Pasar Gagan sendiri memgacu pada harga cabai di Pasar Legi, Solo. 

“Kita hanya menyesuaikan, sekarang tidak melonjak seperti kemarin,” ujarnya. 

Berikut harga cabai di Pasar Gagan, Donohudan Kecamatan Boyolali  : 

Cabai Merah Besar  Rp 28.000 per Kg.

Cabai Ijo Besar Rp 18.000 per Kg.

Cabai Merah kriting  Rp 40.000 per Kg.

Cabai Ijo Keriting   Rp  28.000 per Kg.

Cabai Rawit Merah Rp  50.000 per Kg.

Cabai Rawit Hijau Rp. 45.000 per Kg.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved